Share

129. TERKEJUT-KEJUT

Teriakkan Riris yang keras membuat Ares yang sedang nonton berlari disusul eyang yang menjatuhkan buku bacaannya.

Langkah keduanya begitu ramai sampai lenganku yang rasanya masih berusaha bernafas merasakan sentuhan.

"JANGAN!"

Sampai seruan Mas Rendra membuatku entah tangan sipa yang sedang memegangku diam. Berhenti menolongku yang masih terbaring di atas ubin keras.

Sementara telingaku mendengar derap sepatu mas Rendra semakin jelas dan baru berhenti saat aku yang hanya diam, merasakan kehadirannya.

"Jangan digerakkan dulu." Perintahnya yang memegang jemariku yang membalas.

"Runi," ucapnya yang terdengar begitu lega, "katakan di mana yang sakit."

Ekor mataku yang berusaha merasakan tiap inci tubuh, menatap mas Rendra. Lelaki yang meski bersikap tenang, sorot matanya tidak.

"Tak ada yang patah, Mas, jika itu yang ingin kamu tahu."

"Jangan bercanda!" Serunya yang membantuku duduk setelah aku yakin tak ada sendi atau tulangku yang bergeser apalagi retak.

"Aku hanya kaget, Mas," ucapku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status