Beranda / Pernikahan / MENJADI ORANG KEDUA / 135. MARAH DAN KECEWA

Share

135. MARAH DAN KECEWA

Apa pintaku berlebihan?

Apa permohonan ku begitu keterlaluan?

Apa keinginanku begitu sukar?

Tapi, memang hanya itu yang kuinginkan. Aku ingin adikku baik-baik saja. Meski panas tubuhnya yang serasa menyelimuti diri, menyalurkan rasa takut yang tak ingin ku perlihatkan saat pandangan kami bertemu.

"Mbak Ui pilih kamar yang mana?"

"Yang mana saja."

Tempat tinggal adikku begitu memanjakan mata. Pun, begitu terang karena cahaya matahari bebas masuk dari dinding kaca yang mengarah ke balkon.

Balkon yang bisa membuatku melihat tempat tinggal ibu penjual keripik singkong enak bersama dua putra putrinya juga kakek mereka.

Meski rumah mereka yang ada di seberang sungai tampak kecil dari tempatku berdiri.

Tidak banyak pernak-pernik dalam ruangan dengan dua kamar, juga dapur yang menyatu dengan ruang makan, pun, ruang tamu yang jadi terlihat lega karena hanya memiliki satu sofa panjang dan meja dengan televisi layar datar 14 inci.

Di kabinet, hanya ada beberapa perkakas dapur yang lac
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status