Share

138. AKU JATUH CINTA?

"Tidurlah." Ucapku pada bocah besar yang menguap tapi tetap memaksakan diri duduk menemaniku yang kantuknya belum juga datang mengingat ini masih jam 8.

"Mbak yakin gak mau aku temenin?"

"Mbak belum ngantuk, Nang. Dan kasurmu sudah ingin ditiduri pemiliknya."

Santo tersenyum untuk ucapanku yang ia peluk erat, "aku tidur dulu ya, Mbak. Aku sayang padamu." Kalimat yang tidak pernah luput darinya pun terucap. "Dan aku tahu Mbak Ui sangat sayang padaku."

Dan bocah besar yang nampaknya tak lagi mampu menahan godaan kantuk berkat obat yang ia minum, masuk ke dalam kamar yang juga jadi kamarku meski aku memiliki kamar sendiri dalam apartemen yang pintunya kembali kutatapi. "Cinta? Rasanya kalimatmu sangat luar biasa, Nang."

Dan entah untuk yang keberapa kali lagi, sadar tidak sadar ekor mataku melirik pintu dengan kalimat adikku yang memenuhi diri.

*

Jam masih menunjukkan angka 09:14, rasanya masih begitu dini untuk merebahkan tubuhku yang sekali lagi menatap pintu.

"Kurasa kamu tidak akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status