Beranda / Pernikahan / MENJADI ORANG KEDUA / 122. DICINTAI KEMATIAN

Share

122. DICINTAI KEMATIAN

Rasanya, begitu banyak kematian yang mewarnai jalanku dan Santo dalam hidup kami.

Ayah dan ibu yang memilih kematian tanpa membawa kami.

Yuli yang memilih mengakhiri hidupnya sendiri karena rasa bersalah untuk ketulusan adikku, bocah yang tidak sekalipun membantah apalagi membela diri saat batang hidungnya ditunjuki dengan tuduhan penuh kebohongan!

Dan nenek Aji ..., wanita yang tahu jika cucunya benar-benar dinodai itu tentu tidak sanggup melihat cucu perempuan yang ia besarkan dengan syukur, bermandikan darahnya sendiri di atas kasur.

Aku bahkan tidak bisa membayangkan apa yang dirasakan wanita tua itu sebelum tubuhnya jatuh menjemput ajal.

Jika apa yang terjadi padaku dan Santo adalah tragedi. Maka yang terjadi pada keluarga Aji adalah ketidak-adilan.

Karena orang-orang yang membawa ketidakberuntungan pada keluarga mereka, masih mampu tidur dengan nyenyak. Makan dan bersenang-senang! Seolah kematian sepasang cucu dan nenek itu tidak berarti apa-apa dan patut dilupakan!

"Mas," pangg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status