Share

121. GADIS YANG MATI ITU

Angin semilir menjatuhkan sekuntum Kamboja kuning yang tepat mendarat pada batu nisan sebelum menyentuh tanah basah yang menyisakan hujan semalam.

Yuli Aulia binti Rosyid

1998-2015

Dalam diam ku tatap makam sederhana yang tampak bersih. Karena rumput-rumput liarnya yang hanya beberapa biji baru saja dicabut.

(Maaf, Mbak. Sungguh maafkan saya. Dan tolong sampaikan juga maaf saya pada Santo, saya tidak lagi memiliki keberanian untuk menemuinya.)

Rasanya, aku masih bisa mendengar ucapan maaf gadis yang tangisnya tak mampu menarik rasa simpatiku.

Jangankan merasa kasihan padanya. Aku bahkan tidak membalas ucap gadis yang memilih mati setelah satu hari keluargaku datang untuk meminangnya. Mempertanggung jawabkan apa yang ia fitnahkan pada adikku!

Rasa lega yang ditunjukan kakek dan neneknya, Karena adikku mau bertanggung jawab. Sungguh berbanding terbalik dengan wajah Yuli.

Ia begitu kaget pun tidak percaya saat keluargaku datang.

Hari itu, rasanya ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status