Share

112. PENGUSIRAN

"Ugh."

Rasanya suara keluhan itu tercipta bersama mataku yang terbuka.

Aku yang terbangun dengan kepala pusing luar biasa berusaha mengingat apa yang kulakukan setelah keluar dari kamar Riris. Lalu masuk ke dalam kamarku sendiri.

Namun, kecuali memilih tidur di lantai, aku tak ingat apapun lagi.

Sruk!

Sementara suara tubuhku yang nyatanya sudah terbaring di atas kasur menggema. Sungguh memori yang tidak ada dalam ingatan, apalagi memakai baju tidur.

'Jam berapa?'

Mataku yang terbuka langsung melihat gordin jendela yang tersibak. Langit masih begitu gelap.

Dan badanku yang merasakan beban menatap lengan yang memeluk tubuhku, 'kuharap aku tak salah masuk kamar lagi.' batinku yang bisa merasakan hembusan nafas mas Rendra yang terlelap begitu pulas di belakang kepalaku.

"Ugh," dan keluhku lolos lagi saat berusaha mengangkat kepala. Tapi, rasanya sungguh luar biasa sampai aku kembali menjatuhkan kepala pada bantal.

Mas Rendra yang terbangun karena gerakanku, bergerak dalam tidur, "jam bera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status