Share

Bab 6

Penulis: Anna Sahara
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-25 21:30:02

"Ya, kamu yang ketinggalan." Dengan santainya, Hanley duduk di hadapan Adrie. "Setelah kupikir-pikir aku tidak bisa pulang begitu saja meninggalkanmu dengan segudang pekerjaan."

Adrie melongo. "A ... apa?" suara pelannya menunjukkan bahwa dirinya terkejut sekaligus terharu dengan perhatian yang diberikan atasannya.

"Lagi pula aku sedang tidak ada kegiatan apapun, jadi apa salahnya kalau aku membantumu lagi," tukas Hanley dengan tenang.

Sekali lagi Adrie terpana. Ini bukan pertama kalinya. Dia pun hanya bisa mematung.

"Kenapa berdiri saja?" Hanley menegur. "Ayo kita mulai, aku tidak ingin melihatmu kelelahan dan pulang terlalu malam!" ajak Hanley.

Setiap kata yang keluar dari mulut Hanley terdengar tulus dan apa adanya. Tidak ada intimidasi ataupun penekanan seperti yang sering dia dapatkan dari orang lain. Perlahan, Adriella mulai tersanjung.

Untuk pertama kalinya, Adrie merasa berharga. Gadis berusia 22 tahun itu pun tersenyum menyambut uluran tangan Hanley.

Hingga malam, keduanya menyelesaikan pekerjaan, lalu menghabiskan makan malam berdua di kantor.

***

Hari-hari berikutnya, Mery masih melakukan hal yang sama. Bahkan wanita itu semakin menjadi-jadi. Karena setiap hasilnya selalu bagus dan mendapat penilaian positif dari Hanley, dia pun selalu melimpahkan banyak pekerjaan pada Adrie. Dengan sengaja Mery memanfaatkan kepolosan Adriella.

Tidak tanggung-tanggung, Mery menyuruh Adrie lembur setiap harinya, sementara dirinya sendiri akan bersantai-santai menikmati pekerjaan sang asisten.

Toh, hasilnya selalu memuaskan dan Adrie yang pendiam juga tidak pernah protes.

"Semua harus selesai malam ini, jangan mengecewakanku, karena itu sama saja mengecewakan bos, kamu paham?" kata Mery dengan penuh penekanan.

"Baik, Bu." Adrie selalu patuh.

Sedangkan dari balik tirai, Hanley sedang mengamati. Dia dapat membaca gelagat Mery yang terkesan memperbudak Adrie.

"Dasar wanita kejam, tidak berperasaan, kenapa baru sekarang aku mengetahui sifatmu yang sebenarnya?" kesal Hanley.

Mery bangga dengan perilakunya, namun dia tidak sadar jika di saat Adrie kerja lembur, saat itu juga Hanley datang menemani sekaligus mengulurkan. Dan itu berlangsung berhari-hari hingga tumbuh perasaan lain di hati keduanya.

Secara tidak langsung, Mery telah membantu Hanley untuk mendekati Adrie hingga perasaan lain kian tumbuh subur di hati keduanya.

***

Pagi-pagi sekali Adrie sudah berpenampilan rapi. Hari ini dia sangat bersemangat untuk berangkat kantor. Tampak jika gadis itu sudah mulai nyaman dengan pekerjaannya.

Dari balik pintu Paramita terkesan melihat perubahan dalam diri Adrie.

''Sepertinya ada yang berbeda, dan bibi melewatkannya,' goda Paramita sambil menahan senyumnya.

Adrie segera berbalik. ''Apa yang ingin Bibi katakan?''

''Bibi menunggumu bercerita bukan bibi yang akan bercerita,'' balas Paramita santai. ''Apa yang membuatmu senyum-senyum sendiri di depan kaca?''

Sejujurnya, Adrie ingin berbagi cerita tentang kebaikan dan kehangatan Hanley, namun dia belum memiliki keberanian untuk itu.

Adrie wanita dewasa, jadi wajar jika dia tersentuh dengan setiap perlakuan Hanley padanya. Tapi apakah itu tulus? Adrie masih belum yakin sepenuhnya.

Untuk mengurangi rasa curiga sang bibi, Adrie pun memberi alasan yang tepat. Dia meraih kedua tangan sang bibi, lalu berkata dengan lembut, ''Bibi, aku terlihat bahagia karena hari ini aku akan menerima gaji pertama. Dengan uang itu, aku bisa membawa Bibi dan Laila ke mana pun.''

Paramita tidak percaya sepenuhnya. ''Kamu yakin hanya itu?''

''Sangat yakin.'' Adrie segera meraih tangan sang bibi, lalu menciumnya, kemudian buru-buru keluar kamar. ''Aku pergi, Bibi.''

''Hati-hati ...!'' Paramita hanya bisa tersenyum melihat tingkah Adrie, Dia senang melihat perubahan pada diri gadis itu.Setidaknya Adrie sudah tidak sering murung dan menutup diri seperti yang terjadi selama ini,

Di kantor.

Adrie adalah orang yang pertama kali tiba. Sambil menunggu kedatangan Mery, dia menyibukkan diri dengan ponsel.

Ketika Adrie membuka aplikasi belanja, dia teringat dengan Laila. Sejak anak itu terlahir ke dunia, Adrie belum pernah sekalipun membelikan mainan, bahkan seluruh keperluannya dan sang putri ditanggung oleh Paramita.

Ada beberapa jenis mainan yang menjadi pusat perhatian Adrie. Ada juga pakaian yang akan dibelanjakan untuk bibinya.

''Bu Mery sudah berjanji akan memberikan bonus lembur, aku pasti masih bisa membawa bibi dan Laila jalan-jalan,'' gumam Adrie dengan senangnya.

Sepuluh menit kemudian, Adrie melihat kemunculan Hanley bersama dengan Rauf. Di belakang kedua pria itu ada Mery yang menyusul dengan membawa setumpuk dokumen di tangannya.

Sebagai asisten, Adrie buru-buru berdiri untuk membantu atasannya itu.

"Biar saya bawa, Bu."

"Ya, bawa semuanya, Adrie, aku sudah tidak kuat!" Mery menyuruh seenaknya.

Namun, saat akan meraih berkas di tangan Mery, Adrie dikagetkan dengan teguran Hanley.

''Ikut ke ruanganku sekarang juga, Adrie!'' tegas Hanley.

Adrie terpaku sejenak. Dalam kebingungan, kedua tangannya masih menggantung di udara. Mery dan Hanley sama-sama atasannya. Jika bukan Mery, Adrie tidak mungkin bisa menginjakkan kaki di perusahaan besar itu.

Akan tetapi Hanley yang paling berkuasa. Siapapun tahu jika tidak ada yang berani menolak perintah Hanley.

"Kamu dengar yang aku katakan, Adriella!" suara Hanley terdengar keras, membuat Adrie dan Mery sama-sama panik.

"Ya sudah, ikuti saja dia!" Mery akhirnya mengalah. "Biar aku yang bawa semua ini."

Setelah Adrie mengekor di belakangnya, Hanley tersenyum licik. Hari ini dia memang sengaja mengerjai Mery untuk memberi pelajaran pada wanita licik itu.

Di belahan bumi lainnya, seorang pria tampan tertawa kegirangan.

"Hahaha ... aku akan bebas, akhirnya aku diperbolehkan pulang," ucap Ashley setelah mendapat kabar bahagia itu.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • MENGEJAR CINTA WANITA YANG DINODAI ADIKKU    Bab 7

    Setelah tiba di ruangan Hanley, Adrie segera bertanya, "Untuk apa memanggil saya, Tuan?"Hanley dan Rauf saling berpandangan. Keduanya saling melempar senyum. Jelas tidak ada yang membutuhkan Adrie di ruangan ini. Mereka hanya sedang menyelamatkan wanita itu dari tindakan Mery yang kerap bersikap diktator pada bawahannya."Duduk saja dulu!" Rauf mempersilakan sebelum akhirnya dia juga duduk di depan kursi kebesaran Hanley."Tapi bu Mery membutuhkan bantuan saya, Tuan, saya harus keluar,, biar bagaimanapun, tugas saya adalah meringankan pekerjaan beliau," Adrie memberi alasan."Meringankan pekerjaannya tapi dia justru memperbudakmu," sindir Hanley. "Apa kamu tidak bisa merasakannya?" "Saya ...," Adrie tidak bisa menjawab. Jika dipikir-pikir, Mery memang melakukan hal itu berulang kali. Wanita itu nyaris melimpahkan semua pekerjaan pada Adrie hingga dia harus lembur setiap hari. Akan tetapi Adrie tidak mungkin membenarkan tuduhan itu begitu saja. Dia hanya wanita berpendidikan rendah

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-26
  • MENGEJAR CINTA WANITA YANG DINODAI ADIKKU    Pertemuan Pertama

    Hari itu adalah hari kelulusan anak SMA. Adriella aghata adalah salah satu alumninya. Hari di mana semua siswa sedang berbahagia menyambut hasil pencapaian dalam tiga tahun terakhir, namun justru naas bagi seorang Adriella. Dikenal sebagai gadis tercantik di sekolah itu, Adriella menjadi incaran banyak pria. Termasuk seorang pria muda bernama Ashley Anderson yang diam-diam merencanakan sesuatu hal yang buruk pada Adriella. Dengan uang dan kekuasaan yang dimilikinya, Ashley yang bukan warga daerah itu berhasil merenggut kesucian Adriella. Dengan tipu dayanya, Ashley berhasil membawa Adriella menuju sebuah gubuk, lalu melecehkannya hingga gadis malang itu berakhir mengandung tanpa seorang suami. Dalam duka itu, Adriella tidak hanya dikucilkan oleh warga, tapi juga diusir oleh keluarganya sendiri. "Kalau kamu tidak mau membuang anak haram itu, silakan kamu angkat kaki dari kampung ini, mulai detik ini kamu bukan bagian keluarga kami!" usir Markus, sang ayah yang turut jijik m

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-15
  • MENGEJAR CINTA WANITA YANG DINODAI ADIKKU    Gila Hormat

    Keluarga Anderson adalah salah satu keluarga terpandang di kota Bangsring. Memiliki harta melimpah, tentu saja mereka adalah keluarga terhormat yang selalu menjaga nama baik keluarga secara turun temurun. Hingga kini, tidak pernah terdengar sekali pun skandal, keburukan atau aib tercela yang dilakukan oleh anggota keluarga berkuasa itu. Duduk santai di atas kursi kebesarannya, Hanley tiba-tiba mengingat wajah polos Adrie saat menyapanya. Tatapan sayu dan suara lembut itu terngiang-ngiang di telinga hingga dia tidak menyadari seulas senyum tipis telah tersungging di bibirnya yang seksi. "Dia terlihat berbeda," gumam Hanley. "Siapa yang kamu maksud?" Rauf yang duduk di hadapan Hanley penasaran. "Gadis yang bersama dengan Mery," Hanley menjawab, lalu bertanya dengan angkuh. "Apa aku terlihat kurang menarik beberapa hari ini?" Biasanya, wanita yang memiliki kesempatan bertatap muka dengan Hanley akan mengambil kesempatan untuk mendekatinya. Sengaja bertindak agresif untuk

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-15
  • MENGEJAR CINTA WANITA YANG DINODAI ADIKKU    Mulai Perhatian

    Meski tidak sepenuhnya siap, Adrie tetap berdiri tegas. "Baik, Bu." Sebagai seorang asisten yang patuh, dia harus menunjukkan kinerja yang bagus. "Aku mau keluar sebentar, kamu tidak apa-apa kan aku tinggal sendiri?" Mery berkata lagi. "Semua dokumen ini sangat penting, jangan ada satu pun yang terlewatkan!" Adrie hanya mengangguk canggung, karena sejujurnya saat ini dia sudah mulai gelisah untuk melangkah. Bagaimana caranya menghadapi seorang pria tampan yang sering melempar tatapan amarah padanya? Adrie memeluk setumpuk berkas ketika Hanley membukakan pintu untuknya. "Maaf, Tuan, bu Mery menyuruh saya untuk mengantar berkas-berkas ini," kata Adrie dengan suara yang bergetar. Hanley tersenyum kecil, berusaha untuk bersikap ramah. Namun sehebat apapun dia menampilkan wajahnya yang bersahabat, Adrie masih saja gugup ketika mereka beradu pandang. Sikap Adrie yang demikian membuat Hanley bertanya-tanya. 'Apa aku semenakutkan itu?' pikirnya. Tidak ingin berburuk sangka, Han

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-15
  • MENGEJAR CINTA WANITA YANG DINODAI ADIKKU    Makan Malam Dengan Bos

    "Tu .. Tuan Hanley, apa yang Anda lakukan di sini?" Bukannya bersyukur, Adrie tentu saja ketakutan melihat kehadiran pria itu. Hanley berjalan santai menuju meja gadis itu. "Seperti yang baru saja kukatakan, aku datang untuk membantu pekerjaanmu." "Tidak perlu, Tuan, saya bisa sendiri ...!" Melihat sikap santai Hanley, mengingatkan Adrie pada sosok Ashley yang tampan namun bersikap kejam seperti iblis. Adrie pun sontak bergerak mundur, tubuh rampingnya terhuyung hingga kursi di belakangnya terbalik dan jatuh. "Akhh ....!" Dia berteriak kecil dengan ulahnya sendiri, membuat kening Hanley berkerut. 'Dia yang salah, dia yang berteriak,' pikir Hanley. 'Huh wanita memang suka playing victim.' Hanley berjongkok, meraih kursi dan meletakkannya pada posisi semula. Demi apa coba, Hanley benar-benar merendahkan diri di hadapan seorang bawahan. "Ada apa denganmu, apa di matamu aku terlihat seperti penjahat?" Hanley sedikit protes. Meski tidak terima dengan sikap Adrie, namun dia tid

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-15
  • MENGEJAR CINTA WANITA YANG DINODAI ADIKKU    Perasaan Hanley

    Pagi itu, Mery terkejut melihat hasil pekerjaan Adrie. Dia hampir tidak percaya. Semua diselesaikan dengan sempurna dan tidak ada celah sedikitpun untuk mencari kesalahan. Mery senang untuk pencapaian Adrie, tapi karena masih terselip rasa iri dalam dirinya, tidak ada pujian yang keluar untuk sang asisten. "Terima kasih, kamu boleh kembali ke tempatmu," ucap Mery dengan tegas. Kini, wanita yang selalu berpenampilan elegan itu mulai berpikir. Bagaimana jika Hanley mengetahui ini? Adrie tidak hanya polos cantik, tapi juga pintar dan bertanggungjawab. Dia bisa diandalkan dalam segi apapun. Hanley bisa saja memberi apresiasi yang tinggi pada gadis itu. Tidak, Mery tidak ingin hal itu terjadi. 'Hasil laporan kali ini harus menjadi milikku, Hanley pasti senang, dan aku tidak mau nama Adrie terlibat di dalam tugas ini,' gumam Mery sembari menatap iri pada Adrie. Dia pun tidak sabar untuk menunjukkan hasil pekerjaan itu. Akan tetapi, hingga siang menjelang, Hanley belum juga mena

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-15

Bab terbaru

  • MENGEJAR CINTA WANITA YANG DINODAI ADIKKU    Bab 7

    Setelah tiba di ruangan Hanley, Adrie segera bertanya, "Untuk apa memanggil saya, Tuan?"Hanley dan Rauf saling berpandangan. Keduanya saling melempar senyum. Jelas tidak ada yang membutuhkan Adrie di ruangan ini. Mereka hanya sedang menyelamatkan wanita itu dari tindakan Mery yang kerap bersikap diktator pada bawahannya."Duduk saja dulu!" Rauf mempersilakan sebelum akhirnya dia juga duduk di depan kursi kebesaran Hanley."Tapi bu Mery membutuhkan bantuan saya, Tuan, saya harus keluar,, biar bagaimanapun, tugas saya adalah meringankan pekerjaan beliau," Adrie memberi alasan."Meringankan pekerjaannya tapi dia justru memperbudakmu," sindir Hanley. "Apa kamu tidak bisa merasakannya?" "Saya ...," Adrie tidak bisa menjawab. Jika dipikir-pikir, Mery memang melakukan hal itu berulang kali. Wanita itu nyaris melimpahkan semua pekerjaan pada Adrie hingga dia harus lembur setiap hari. Akan tetapi Adrie tidak mungkin membenarkan tuduhan itu begitu saja. Dia hanya wanita berpendidikan rendah

  • MENGEJAR CINTA WANITA YANG DINODAI ADIKKU    Bab 6

    "Ya, kamu yang ketinggalan." Dengan santainya, Hanley duduk di hadapan Adrie. "Setelah kupikir-pikir aku tidak bisa pulang begitu saja meninggalkanmu dengan segudang pekerjaan."Adrie melongo. "A ... apa?" suara pelannya menunjukkan bahwa dirinya terkejut sekaligus terharu dengan perhatian yang diberikan atasannya."Lagi pula aku sedang tidak ada kegiatan apapun, jadi apa salahnya kalau aku membantumu lagi," tukas Hanley dengan tenang.Sekali lagi Adrie terpana. Ini bukan pertama kalinya. Dia pun hanya bisa mematung. "Kenapa berdiri saja?" Hanley menegur. "Ayo kita mulai, aku tidak ingin melihatmu kelelahan dan pulang terlalu malam!" ajak Hanley. Setiap kata yang keluar dari mulut Hanley terdengar tulus dan apa adanya. Tidak ada intimidasi ataupun penekanan seperti yang sering dia dapatkan dari orang lain. Perlahan, Adriella mulai tersanjung.Untuk pertama kalinya, Adrie merasa berharga. Gadis berusia 22 tahun itu pun tersenyum menyambut uluran tangan Hanley.Hingga malam, keduany

  • MENGEJAR CINTA WANITA YANG DINODAI ADIKKU    Perasaan Hanley

    Pagi itu, Mery terkejut melihat hasil pekerjaan Adrie. Dia hampir tidak percaya. Semua diselesaikan dengan sempurna dan tidak ada celah sedikitpun untuk mencari kesalahan. Mery senang untuk pencapaian Adrie, tapi karena masih terselip rasa iri dalam dirinya, tidak ada pujian yang keluar untuk sang asisten. "Terima kasih, kamu boleh kembali ke tempatmu," ucap Mery dengan tegas. Kini, wanita yang selalu berpenampilan elegan itu mulai berpikir. Bagaimana jika Hanley mengetahui ini? Adrie tidak hanya polos cantik, tapi juga pintar dan bertanggungjawab. Dia bisa diandalkan dalam segi apapun. Hanley bisa saja memberi apresiasi yang tinggi pada gadis itu. Tidak, Mery tidak ingin hal itu terjadi. 'Hasil laporan kali ini harus menjadi milikku, Hanley pasti senang, dan aku tidak mau nama Adrie terlibat di dalam tugas ini,' gumam Mery sembari menatap iri pada Adrie. Dia pun tidak sabar untuk menunjukkan hasil pekerjaan itu. Akan tetapi, hingga siang menjelang, Hanley belum juga mena

  • MENGEJAR CINTA WANITA YANG DINODAI ADIKKU    Makan Malam Dengan Bos

    "Tu .. Tuan Hanley, apa yang Anda lakukan di sini?" Bukannya bersyukur, Adrie tentu saja ketakutan melihat kehadiran pria itu. Hanley berjalan santai menuju meja gadis itu. "Seperti yang baru saja kukatakan, aku datang untuk membantu pekerjaanmu." "Tidak perlu, Tuan, saya bisa sendiri ...!" Melihat sikap santai Hanley, mengingatkan Adrie pada sosok Ashley yang tampan namun bersikap kejam seperti iblis. Adrie pun sontak bergerak mundur, tubuh rampingnya terhuyung hingga kursi di belakangnya terbalik dan jatuh. "Akhh ....!" Dia berteriak kecil dengan ulahnya sendiri, membuat kening Hanley berkerut. 'Dia yang salah, dia yang berteriak,' pikir Hanley. 'Huh wanita memang suka playing victim.' Hanley berjongkok, meraih kursi dan meletakkannya pada posisi semula. Demi apa coba, Hanley benar-benar merendahkan diri di hadapan seorang bawahan. "Ada apa denganmu, apa di matamu aku terlihat seperti penjahat?" Hanley sedikit protes. Meski tidak terima dengan sikap Adrie, namun dia tid

  • MENGEJAR CINTA WANITA YANG DINODAI ADIKKU    Mulai Perhatian

    Meski tidak sepenuhnya siap, Adrie tetap berdiri tegas. "Baik, Bu." Sebagai seorang asisten yang patuh, dia harus menunjukkan kinerja yang bagus. "Aku mau keluar sebentar, kamu tidak apa-apa kan aku tinggal sendiri?" Mery berkata lagi. "Semua dokumen ini sangat penting, jangan ada satu pun yang terlewatkan!" Adrie hanya mengangguk canggung, karena sejujurnya saat ini dia sudah mulai gelisah untuk melangkah. Bagaimana caranya menghadapi seorang pria tampan yang sering melempar tatapan amarah padanya? Adrie memeluk setumpuk berkas ketika Hanley membukakan pintu untuknya. "Maaf, Tuan, bu Mery menyuruh saya untuk mengantar berkas-berkas ini," kata Adrie dengan suara yang bergetar. Hanley tersenyum kecil, berusaha untuk bersikap ramah. Namun sehebat apapun dia menampilkan wajahnya yang bersahabat, Adrie masih saja gugup ketika mereka beradu pandang. Sikap Adrie yang demikian membuat Hanley bertanya-tanya. 'Apa aku semenakutkan itu?' pikirnya. Tidak ingin berburuk sangka, Han

  • MENGEJAR CINTA WANITA YANG DINODAI ADIKKU    Gila Hormat

    Keluarga Anderson adalah salah satu keluarga terpandang di kota Bangsring. Memiliki harta melimpah, tentu saja mereka adalah keluarga terhormat yang selalu menjaga nama baik keluarga secara turun temurun. Hingga kini, tidak pernah terdengar sekali pun skandal, keburukan atau aib tercela yang dilakukan oleh anggota keluarga berkuasa itu. Duduk santai di atas kursi kebesarannya, Hanley tiba-tiba mengingat wajah polos Adrie saat menyapanya. Tatapan sayu dan suara lembut itu terngiang-ngiang di telinga hingga dia tidak menyadari seulas senyum tipis telah tersungging di bibirnya yang seksi. "Dia terlihat berbeda," gumam Hanley. "Siapa yang kamu maksud?" Rauf yang duduk di hadapan Hanley penasaran. "Gadis yang bersama dengan Mery," Hanley menjawab, lalu bertanya dengan angkuh. "Apa aku terlihat kurang menarik beberapa hari ini?" Biasanya, wanita yang memiliki kesempatan bertatap muka dengan Hanley akan mengambil kesempatan untuk mendekatinya. Sengaja bertindak agresif untuk

  • MENGEJAR CINTA WANITA YANG DINODAI ADIKKU    Pertemuan Pertama

    Hari itu adalah hari kelulusan anak SMA. Adriella aghata adalah salah satu alumninya. Hari di mana semua siswa sedang berbahagia menyambut hasil pencapaian dalam tiga tahun terakhir, namun justru naas bagi seorang Adriella. Dikenal sebagai gadis tercantik di sekolah itu, Adriella menjadi incaran banyak pria. Termasuk seorang pria muda bernama Ashley Anderson yang diam-diam merencanakan sesuatu hal yang buruk pada Adriella. Dengan uang dan kekuasaan yang dimilikinya, Ashley yang bukan warga daerah itu berhasil merenggut kesucian Adriella. Dengan tipu dayanya, Ashley berhasil membawa Adriella menuju sebuah gubuk, lalu melecehkannya hingga gadis malang itu berakhir mengandung tanpa seorang suami. Dalam duka itu, Adriella tidak hanya dikucilkan oleh warga, tapi juga diusir oleh keluarganya sendiri. "Kalau kamu tidak mau membuang anak haram itu, silakan kamu angkat kaki dari kampung ini, mulai detik ini kamu bukan bagian keluarga kami!" usir Markus, sang ayah yang turut jijik m

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status