"Aku harus minta maaf padanya," batin Alponso yang membulatkan tekatnya untuk menemui Miura Diamentri yang kini sedang belanja bersama Lala di salah satu mall. sebenarnya Alponso ingin juga menemui Leila di kediaman keluarga Mikaela. tetapi ia tidak berani pergi kesana, karena penjagaan yang luar biasa ketat sekali.
Tidak ingin berlama-lama, Alponso segera pergi ke mall yang di kasih tahu oleh Lala.
Kehadiran Alponso di sambut biasa saja oleh Miura Diamentri yang kini sudah tidak ada rasa lagi kepada Alponso.
"Kita cari tempat duduk," tawar Lala yang tidak ingin situasi tegang antara Miura Diamentri dengan Alponso.
Keduanya langsung setuju dengan ide Lala.
Ketiganya memasuki salah satu kafe yang menyediahkan makanan siap saji. Miura Diamentri hanya mengoder soda dan kentang goreng.
"Kenapa makannya sedikit?" tanya Alponso yang mengkritik makanan yang di oder oleh Miura Diamentri.
Miura Diamentri yang sadar diri dengan berat tubu
Sepuluh tahun lalu, Leila Valentina merupakan wanita miskin yang jelek rupa. Bahkan seragam sekolahnya banyak kain tampalan sana sini. untuk sekolah, Leila mengunakan tas sekolah yang terbuat dari karung beras untuk menyimpan semua buku sekolah dan selalu menjadi bahan bully di antara orang kaya. Di antara orang yang membully Leila, ada seorang pria yang di sukai oleh Leila secara diam-diam dan ia tidak berani menyatakan cintanya kepada Jack Mickaela yang merupakan ketua gang. yang selalu membully Leila karena jijik melihat tampang Leila yang merusak mata di sekolah bergengsi dan kaya. Meskipun di bully, Leila yang di butakan oleh cinta. masih mengangumi Jack secara diam-diam. Begitu juga memedam rasa cintanya sampai ke dalam hati terdalam. Karena ia tahu, dunia dirinya dan Jack tak akan bisa bersama-sama selamanya. "Biarlah, perasaan ini menjadi sebuah rasa dan tidak akan berkembang. dengan begitu tidak akan ada yang tersakiti," batin Leila. Usaha demi
Kini Leila menjadi pemandu wisata jepang, setelah nasib sial bertubi-tubi telah di lewatinya hingga ia menjadi wanita dewasa. Keahlian dalam berbahasa jepang, mengantarkan Leila bekerja sebagai salah satu pemandu wisata untuk orang tua yang tidak perlu membaca dan menulis. Karena para orang tua hanya mencari tempat yang mereka mau datangi dan istirahat dalam waktu lama. Kebanyakkan yang di urus oleh Leila adalah para orang tua yang menderita penyakit yang mendekati ajal atau orang tua yang ingin menyendiri. Sehingga mereka menginginkan tempat untuk tenang untuk menghabiskan masa hidupnya tanpa gangguan. Mobil silver membelah jalanan ibu kota, di mana kemewahan dan miskin nampak jelas. Mobil berhenti, saat lampu merah, Leila sempat memikirkan bagaimana nasib Al yang merantau ke Australia sebagai imigran gelap. Jika soal Rebecca adik kandungnya, Leila hanya bisa menitikan air mata. TING Suara klakson keras, membuyarkan lamunan Leila. Ia menjalankan mobilnya men
Diamnya Leila membuat Jack mengerutkan dahi, dirinya cukup kesal. Kini semakin kesal dengan ulah wanita yang memegang dompet pentingnya.“Haloooo….” Sahut Jack dari ponsel, setelah hening sekian lama.“Emmm… isi dompet saya dan kartu pentingnya masih utuh kan?” tanya Leila to point, karena ia sudah cemas setengah mati.Jack tertawa renyah, baru kali ini ia semakin darah tinggi dengan wanita yang memperpanjang isi pembicaraan yang menurutnya tidak bermutu sama sekali.“Tentu saja masih utuh dan aku tidak mengambilnya satu sen pun?” dusta Jack, karena ia sudah memasukkan uang yang ia pakai kemarin ke dalam dompet Leila.“Hmmm, baiklah.”“Justru saya takut, anda mencuri salah satu kartu kredit gold milik saya berserta isi di dalam dompet. Walau hanya selembar,” ucap Jack dengan tuduhannya yang membuat darah Leila mendidih tinggi.“Sembarangan, aku baru
“Oke, saya akan ke sana. Sekarang sudah di lantai satu,” jelas Leila yang berjalan menuju ke arah anak tangga setela mematikan sambungan ponselnya.Leila berjalan menaiki anak tangga satu persatu dan kulitnya meremang merasakan aura kafe yang berbeda dengan kafe kelas biasa. Dalam hati, Leila berharap tagihan kartu kreditnya tidak membengkak bulan depan yang di pastikan ia akan kesulitan unuk membayar cicilan kredit mobil dan biaya sewa apertemen maupun urusan biaya hidup."jika perlu, tidak oder makanan dan menahan lapar. daripada mati bayar kredit," batin Leila yang membulatkan tekatnya.Sesampai di ruangan atas, Mata Leila menjelajah dan menemukan meja nomor 20. Sayangnya, ia tidak melihat wajah pria itu. yang ia di lihat oleh mata Leila adalah punggung pria itu. punggung yang begitu lebar dan kokoh, yang seperti merupakan pria yang tidak asing di mata Leila.Dengan langkah kaki pelan dan nafas stabil. Leila berusaha bersikap professional.
Lelia terus bersenandung lagu Sakura anata ni daette yokatta sampai selesai dan lampu hijau teiba menjadi merah. Leila memberhentikan mobilnya sambil menunggu menjadi warna lampu menjadi hijau, tetiba nada dering lagu Sakura anata ni daette yokatta berbunyi. Kedua orang di dalam mobil mencari ponsel masing-masing.Jack melihat ponselnya berlayar hitam dan matanya melirik ke arah Leila yang sedang menjawab panggilan seseorang dengan sebutan Mommy.“Apakah orang itu ibunya?” batin Jack yang tetiba ingin tahu. Karena dari cara pembicaraan Leila dengan orang di balik ponsel sangat dekat dan selain itu, ia melihat Leila menghela nafas panjang berapa kali. Entah apa yang di bicarakan orang di balik ponsel tersebut.“Baik Mom, ini sudah otw. Aku lagi terjebak di lampu merah dan satu putaran lagi sudah sampai di lokasi Mom berada,” jelas Leila yang langsung menjalankan mobilnya sambil mengemudi dengan menjepitkan ponselnya di bahu sambil berbicar
“Kau benar, hubby. Aku tidak seharusnya menaggis,” balas Maria lirih dan berpindah ke dalam pelukan suami tercintanya yang menemani dirinya sampai sekarang ini. Suami yang selalu ada untuknya di saat senang dan sedih. bahkan sampai terpuruk sekalipun. Kyo mengusap-usap punggung istrinya dengan gerakkan naik turun untuk menenangkan sang istri tercinta. yang masih terisak-isak dengan tangisan kecil. “Jangan di masukkan ke hati, Lei. Maria memang seperti ini, jika terlalu bahagia. sikapnya sunggu cenggeng,” alasan Kyo untuk menipu Leila yang menatapi Maria dengan tatapan banyak pertanyaan. “Oya, sepertinya kamu belum makan. Ayo oder makanan yang kamu suka, kita kan akan menjadi keluarga dan tidak perlu sungkan lagi. apalagi merasa tidak enak,” ucap Kyo dengan memasang wajah dengan senyuman ramah. Leila melirik daftar makan dan Jack hanya diam tanpa bersuara selain sibuk main ponselnya. Tepatnya melihat foto Cindy yang ia dapatkan dari intragram berapa ta
Miura tidak percaya, ia langsung mencoba mencicipi spageti milik Leila hasilnya ia hampir mati kepedasan dan segera mengoder air minum. pas melihat daftar harganya ia hampir muntah darah dan kini Miura percaya, kenapa Leila makan sambil menagis dan tidak protes piring kotor yang lupa di ambil sih pelayan. Karena beda status social. daripada membuang uang banyak, Miura Diamentri memilih minum air punya Leila.“Sial, kenapa kau tidak bilang sih. Makanan di sini mahal,” gerutu Miura kesal, setelah rasa pedas di mulutnya sudah hilang.“Kau sendiri yang tanya aku di mana, jadi aku kasih tahu di mana.”“Bodoh, kenapa kau bisa nyasal di sini. Udah gitu harga apaan ini, masa satu gelas botol air minum biasa bisa 50rb. Rampok bank ini,” celoteh Miura Diametri dengan menunju harga yang tertera di buku menu.Mata Leila menatapi Miura Diamentri yang berceloteh.“Aku kira makanan di sini murah meriah, karena nuasanya ke
Miura Diametri mengerutkan dahinya sembari mencerna kata-kata Leila yang amigu dan sungguh membinggungkan untuk di cerna oleh otak Miura Diametri yang kini berisi pas-pasan.“Maksudmu gimana sih, aku tak paham nih.”Leila tersenyum lembut dan langsung memeluk Miura Diametri.“Kamu kenal dengan bos kita kan?” tanya Leila tetiba.“Ya, semua pekerja kenal dengan Bu Maria dan suaminya. Mereka merupakan pasangan romantis. Lalu kenapa dengan Bu Maria?’ tanya Miura yang benar-benar tak paham bagian yang ini.“Bu Maria ingin aku menikah dengan putranya dan putranya itu adalah Jack Mikaela.”“OH MY GOD, SERIUSLY?” pekik Miura Diametri sampai histeris dan menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan. karena kaget dengan perkataan mengejutkan dari Leila Valentina“Iya, aku seharusnya senang kan. Tapi cintaku ini bertepuk sebelah tangan. Apakah rumah tangga yang aku jalani akan bai