Miura Diametri mengerutkan dahinya sembari mencerna kata-kata Leila yang amigu dan sungguh membinggungkan untuk di cerna oleh otak Miura Diametri yang kini berisi pas-pasan.
“Maksudmu gimana sih, aku tak paham nih.”
Leila tersenyum lembut dan langsung memeluk Miura Diametri.
“Kamu kenal dengan bos kita kan?” tanya Leila tetiba.
“Ya, semua pekerja kenal dengan Bu Maria dan suaminya. Mereka merupakan pasangan romantis. Lalu kenapa dengan Bu Maria?’ tanya Miura yang benar-benar tak paham bagian yang ini.
“Bu Maria ingin aku menikah dengan putranya dan putranya itu adalah Jack Mikaela.”
“OH MY GOD, SERIUSLY?” pekik Miura Diametri sampai histeris dan menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan. karena kaget dengan perkataan mengejutkan dari Leila Valentina
“Iya, aku seharusnya senang kan. Tapi cintaku ini bertepuk sebelah tangan. Apakah rumah tangga yang aku jalani akan baik-baik saja?” ucap Leila Valentina yang langsung menjatuhkan diri di atas ranjang.
Miura Diametri menatapi sahabatnya yang kini galau.
“Kenapa kamu tidak menolaknya, jika memang kamu tidak yakin dengan perjodohan ini. Lagian ini bukan cerita novel yang happy ending,” saran Miura Diametri yang langsung ikut berbaring di samping Leila Valentina.
“Aku ingin menolak, tapi Bu Maria sudah aku anggap sebagai ibu kandung sendiri. Kamu tahukan aku hidup di jalanan dari pagi hingga malam dan seterusnya seperti itu. bahkan aku tidak tamat sekolah menegah pertama, siapa yang mau memperkejakan aku dengan pendidikan seperti ini tanpa skill dan kemampuan.”
Miura Diametri terdiam, sembari berpikir apa yang harus ia katakan kepada Leila Valentina. karena semua yang di katakan oleh Leila Valentina memang benar, jika ia di posisi yang sama dengan Leila Valentina. ia mungkin akan bersikap sama dengan apa yang di lakuakan oleh Leila Valentina dengan menerima perjodohan yang mempertaruhkan hidup 50:50%.
“Aku ingin mencoba meraih cinta Jack Mikaela untuk kesekian kalinya, bagaimana menurutmu?” tanya Leila yang melihat kearah sahabatnya.
“Sejujurnya aku menolak ide mu, aku tidak yakin dengan keputusanmu kali ini. Kau boleh mengatakan aku egois atau iri, aku tidak perduli. Aku hanya ingin yang terbaik untukmu,” jelas Miura Diametri jujur.
“Aku tahu, tapi di lain sisi aku terikat hutang budi dengan Bu Maria. Jadi biarkan kali ini aku membalasnya,” balas Leila Lirih.
“Kalau pernikahanmu tidak bahagia seperti di cerita novel, bagaimana?” tanya Miura Diamentri yang masih tidak setuju dengan keputusan Leila.
“Mau gimana lagi, mungkin jalani dan aku punya tempat untuk pulang. Jika suatu saat aku bercerai dengan Jack,” balas Leila dengan tatapan matanya ke arah Miura Diametri.
“Kalau begitu, aku harus kerja keras nih. Biar ada tabungan extra untuk menampungmu di tempatku,” canda Miura Diametri dengan tawanya. Ia tahu percuma saja menasehati Leila. Karena Leila terikat dengan hutang budi dan pasti tak akan pernah hidup dengan tenang. sebelu melunasinnya. sebagai sahabat, Miura Diamentri berusaha untuk mendukung kepuusan yang di ambil oleh sahabat baiknya itu.
“Lalu kapan kalian akan menikah?” tanya Miura Diametri yang penasaran.
“Satu minggu lagi, karena aku tidak ada wali. Jadi aku akan memintamu menjadi wali untuk proses ini itu,” jelas Leila yang membuat Miura Diametri mengerutka dahinya.
“Serius, aku tidak salah dengar?” tanya Miura Diametri tetiba.
“Tidak,” balas Leila dengan senyumannya.
Saat Miura Diamentri akan berbicara, tetiba ponsel Leila berbunyi.
"Siapa?" tanya Miura Diamentri penasaran.
Leila melihat ke layar ponsel yang menunjukkan nama pemanggilnya.
"Dari Bu Maria," balas Leila.
"Cepat angkat sana!" perintah Miura dan Leila langsung angkat panggilan tersebut.
"Halo Bu," sapa Leila ramah.
"Lei, sekarang kerumah ibu ya. ada yang mau ibu bicarakan soal pernikahan kalian berdua di percepat," ucap Maria dengan santainya dan Leila terdiam karena kaget dengan tatapan mata melihat ke arah Miura Diamentri
"Baik Bu. saya segera ke rumah ibu," balas Leila yang mematikan ponselnya.
"Busyet, apa ngak salah tuh di percepat? kau tidak hamilkan?" cercah Miura Diamentri yang sudah curiga dengan Leila dan mengelus perut datar milik Leila.
"Hamil, gimana mau hamil. orang aja baru dengar mau di jodohin tadi pagi?" protes Liela atas tuduhan tidak masuk akal dari Miura Diamentri.
"Siapa tahu kan?" balas Miura Diamentri yang ikutan bersiap-siap pergi.
Leila memilih untuk mandi dulu, sebelum pergi ke tempat Maria. agar otaknya tidak konslet mendadak setiba di sana dan ia juga tidak nyaman dengan bagian bawah yang sedang mengeluarkan cairan merah dalam jumlah banyak.
***
Miura menatapi sahabatnya yang memilih pakaian satu demi satu dan hampir semua isi lemari sudah di keluarkan oleh Leila.
"Bagus yang mana?" tanya Leila kepada Miura Diamentri.
"Kayaknya yang ini deh, lebih formal dan berwibawa. daripada yang lainnya," balas Miura Diamentri yang mengambil satu dress cream berenda dengan kerah tertutup dan lengan pajang yang terbuat dari brokat.
"Benar juga," ucap Leila yang bergegas memakai pakaiannya dan Miura sibuk melirik ponselnya yang menampilkan jadwal kerja untuk guide tour.
Selesai memakai dress formal bernuasa ala korea. Leila memoles wajahnya dengan make up tipis dan mengoleskan lipstik soft pink di bibirnya.
"Ayo," ajak Leila kepada Miura Diamentri yang sudah terhanyut dalam pekerjaan.
Miura Diamentri berjalan mengikuti Leila dari belakang sampai masuk ke dalam mobil. ia masih sibuk sendiri dan tidak menyadari Leila yang sudah panik besar.
Leila menarik nafas panjang dan menghembuskannya secara pelahan-lahan untuk menghilangkan rasa gugup di dalam hatinya. karena untuk kedua kalinya, ia akan melihat Jack Mikaela dari dekat dan sekaligus senang. pria yang ia cintai selama belasan tahun akan menjadi suaminya dalam waktu dekat.
"Haruskah aku berbahagia atau dia sebaliknya sangat membenciku," batin Leila.
Mobil yang di kendarin oleh Leila masuk ke rumah mewah dan berhenti di pakiran.
"Miura, uraa.. Uraaaa..." sahut Leila pada sahabatnya yang sedari sibuk dengan ponsel.
"Berhentilah memangil namaku menjadi Ura," protes Miura Diamentri yang tidak suka dengan kata Ura yang terkesan mirip nama ular.
Leila terkekeh geli.
"Kita sudah sampai," ucap Leila yang bersiap-siap membuka pintu mobil.
"Ha!?" balas Miura Diamentri yang terkejut dan melihat sekelilingnya yang merupakan tempat pakiran mobil.
"Cepatan keluar, jangan melongo."
Miura Diamentri akhirnya keluar dengan gaya lesu dan tetiba ia terkejut melihat rumah berwarna putih bernuasa barat yang merupakan rumah para orang kaya.
"Gila... mewah sekali rumah Bos?" ucap Miura Diamentri yang kagum dengan keindahan dan kemewahan rumah di depan matanya yang selama ini hanya bisa di lihat dari layar ponsel.
Leila hanya bisa tersenyum menangkapi perkataan Miura Diamentri yang masih terkagum-kagum kepada rumah Maria yang merupakan bos mereka berdua.Tanpa mereka sadari Jack Mikaela berdecak kesal, setelah melihat kedua bodohan wanita kampungan yang tidak pernah melihat rumah mewah.“Dasar kampungan, pasti mengincar uang Mommy. Maka jadi wanita sok polos dan temannya juga sama saja,” umpat Jack dengan nada kesalnya dan berjalan pergi melewati jalan lain. Ia tidak sudi berjalan satu arah dengan wanita yang akan menjadi istrinya yang akan membuat wanita itu semakin keras kepala dan sekaligus merupakan wanita yang sangat ia benci. karena dengan hebatnya mengambil hati sang ibu dengan segala trik busuknya.Jack sangat yakin, wanita jahat itu hanya menginginkan kekayaan kedua orangtuanya dengan sengaja menerima tawaran pernikahan yang di ajuhkan oleh ibunya.“Tak akan ku biarkan,” batin Jack yang masih dengan amarah.***L
“Toko furniture, buat apa?” tanya Jack dengan bodohnya.“Mom mau meminta Leila memilih perabotan untuk rumah kalian nanti. Setelah acara pernikahan selesai, Mom minta kalian berdua pindah ke rumah di berapa block dari rumah ini. Jadi Mom bisa mengawasi kalian sewaktu-waktu,” jelas Maria dengan santainya.“Kenapa harus tinggal serumah sih Mom, siapa tahu kita akan bercerai mendadak besoknya?”“Enak aja cerai, ini bukan pernikahan main-main dan pernikahan hanya satu kali seumur hidup dan sebagai pasangan yang sudah menikah. Kalian harus tinggal bersama dan lepas dari orang tua, lalu mana nomornya?” cercah Maria yang sebel dengan perkataan anaknya.Dengan gaya malas, Jack mengeluarkan ponselnya dan menekan nomor Leila untuk di kirim ke nomor whatsap ibunya. Karena ia sudah malas berdebat dengan ibunya saat ini.Maria pergi dengan hati senang dan hanya berpamit kepada Andre yang ia anggap sebagai an
Maria langsung merangkul Leila keluar dari toko furniture.“Tentu saja semuanya Mom yang beli, Mom ingin perabotan rumah tangga kalian sudah siap. Saat kalian menghuni rumah baru,” jelas Maria dengan nada lembutnya.Sedangkan Leila merasa tidak enak hati dengan sikap Maria yang berlebih-lebihan dan mengingat Jack merupakan anak satu-satunya dari Maria dan Kyo. Leila mulai merasakan perasaan sediki lega. setidaknya ia tidak di cap memeras uang calon mertuanya.“Kita makan siang yuk,” ajak Maria kepada Leila yang sedari memasang senyuman.Leila mengangguk menandakan setuju dan ia menyetir mobil ke salah satu tempat mahal yang merupakan tempat Maria sering makan di sana. Melihat harganya, Leila menelan saliva dengan gugup. Ia berusaha bersikap santai.“Ayo di makan,” ucap Maria yang mempersilahkan Leila menyantap makanan yang tertera di atas meja.“Iya,” balas Leila yang mengambil makanan yang ia
Jack semakin geram dengan sikap Leila yang sok menjadi wanita lemah dan tertindas. Ia langsung memberhentikan mobilnya di salah satu halte bus.“Turun! naik taxi sendiri pulang sana.”Mata Leila terbelalak mendengar apa yang di katakan oleh Jack barusan. karena pria ini benar-benar mengusirnya turun dari dalam mobil.“Apa kau sudah tuli? Cepat turun dari mobilku,” perintah Jack dengan suara nyaringnya.Leila membuka pintu dengan berlinang air mata setelah air mata yang ia tahan sekian lama akhirnya jatuh dari kedua matanya, ia segera turun dari dalam mobil Jack.Jack mendengus kesal dengan sikap Leila, ia segera menjalankan mobilnya ke klub malam. Untuk menghindari pertanyaan ibunya yang soal Leila.Di jalan, Leila menggunakan aplikasi untuk memesan Go car untuk pulang. Karena mobilnya tetiba masuk bengkel hari ini, jadi ia tidak bisa memakainya. Dalam berapa menit, Go car yang di pesan oleh Leila sampai ke halte bus.
Leila hanya bisa diam membisu, ia terduduk di lantai dengan kondisi menyedihkan.“Jangan pernah mengharapkan apapun dari pernikahan ini, Apalagi uang dariku. Karena kau akan mendapatkan rasa sakit atas apa yang aku rasakan selama ini,” ucap Jack dengan nada nyaring dan penuh kebencian. Kemudian keluar sambil membanting pintu secara keras.Air mata Leila langsung jatuh deras membasahi gaun pegantinnya. Ia menaggis tersedu-sedu dengan menyimpan rasa sakit di dalam hatinya.Pintu terbuka lagi, Jack menatapi wanita yang kini berstatus sebagai istrinya. tanpa rasa kasihan, sebuah koper di lemparkan ke arah Leila dan mengenai tubuh Leila.Aduh…” lirih Leila yang kesakitan dengan mengusap tangannya dan kedua matanya masih berkaca-kaca.“Simpan air mata buayamu, mulai hari ini sampai seterusnya kau akan tidur di sini sampai kita bercerai.”Leila menatapi wajah Jack dengan tatapan hampa. Bahkan sulit untuk mengelu
"Aku percaya padamu," balas Cindy semakin membuka kancing kemeja Jack satu persatu untuk mengoda nafsu Jack. Begitu juga dengan Jack yang semakin melumat bibir Cindy dengan nafsu kuat. ia tidak sabar untuk mencicipi tubuh Cindy yang kini di dalam pelukkannya.Kedua tangan Jack mulai meraba-raba tubuh Cindy untuk melepaskan pakaian di tubuh Cindy. Tetiba suara bunyi ponsel Jack berdering berkali-kali.Jack yang kesal, berniat mematikan ponselnya atau memaki-maki Leila yang di anggap sengaja menganggu aktivitas panasnya dengan Cindy. Matanya langsung melototi layar ponsel yang bertulis Mom.Dengan hati mengerutu, Jack mengangkat panggilan dari ibunya."Jack kau di mana? Suami apaan kau ini?" pekik Maria dengan suara kerasnya di balik ponsel."Maksud Mom?" tanya Jack yang berpura-pura tidak mengerti."Pokoknya kau pulang ke rumah sekarang."Jack memandangi po
Sesampai di rumah sakit, Jack mematikan mesin mobilnya. Ia keluar duluan dan memutari depan mobil dengan langkah cepat. Kemudian menunduk tubuh untuk membantu Leila keluar dari dalam mobil."Lebih baik aku gendongan saja. daripada kenapa-napa lagi dan rencana bulan madu kita batal," jelas Jack yang sok menjadi suami perhatian dengan mengecup kening Leila. sebagai tanda kasih sayangnya. padahal dalam hati, Jack mengumpat Leila berkali-kali. walau Leila hari ini menyelamatkan dirinya dari amukan sang ibu. tapi ia tidak prduli sama sekali atas diri Leila yang keseleo akibat sikap kasarnya kemarin malam. bagi Jack, Kesalahan terbesar dalam hidupnya adalah menikah dengan Leila Valentina. wanita yang mengeser Cindy dari hati ibunya.Sedangkan Maria mengikuti dari arah belakang sambil menekan layar ponsel untuk mengirimkan pesan kepada seseorang di balik ponsel tersebut.***Di dalam ruangan pemeriksaan, Jack dud
Keahlian Jack memainkan peran suami yang perhatian dan cinta sama istri. Membuat Leila tersentuh dan sekaligus terharu atas akting jack yang benar-benar bisa meraih piala oscar di filman Hollywood.Leila menutup kedua matanya sambil menahan air matanya. Untuk menyakinkan dirinya, bahwa semua ini hanya mimpi dan ia tidak boleh terlena dengan sikap ke romantisan yang di lakukan oleh Jack terhadapnya. karena akibatnya akan semakin menyakitkan dengan pernikahan tanpa cinta seperti ini.Ujung mata Maria melirik Leila dan Jack secara diam-diam."Jadi rencana bulan madu kalian kemana?" tanya Maria di selah makannya.Jack terdiam dengan sikap berpura-pura berpikir. Sedangkan Leila hanya melihat kanan dan kiri."Enaknya kemana Sayang, negara mana yang mau dirimu datangi?" tanya Jack kepada Leila. Karena ia malas menentukan negara yang akan ia pergi bersama Leila yang merupakan istri yang tidak ia h
"Aku harus minta maaf padanya," batin Alponso yang membulatkan tekatnya untuk menemui Miura Diamentri yang kini sedang belanja bersama Lala di salah satu mall. sebenarnya Alponso ingin juga menemui Leila di kediaman keluarga Mikaela. tetapi ia tidak berani pergi kesana, karena penjagaan yang luar biasa ketat sekali.Tidak ingin berlama-lama, Alponso segera pergi ke mall yang di kasih tahu oleh Lala.Kehadiran Alponso di sambut biasa saja oleh Miura Diamentri yang kini sudah tidak ada rasa lagi kepada Alponso."Kita cari tempat duduk," tawar Lala yang tidak ingin situasi tegang antara Miura Diamentri dengan Alponso.Keduanya langsung setuju dengan ide Lala.Ketiganya memasuki salah satu kafe yang menyediahkan makanan siap saji. Miura Diamentri hanya mengoder soda dan kentang goreng."Kenapa makannya sedikit?" tanya Alponso yang mengkritik makanan yang di oder oleh Miura Diamentri.Miura Diamentri yang sadar diri dengan berat tubu
Senruhan Miura Diamentri membangunkan Jim yang sedang tertidur lelap."Ura,"ujar Jim yang terbangun dari mimpi buruknya."Ya," balas Miura Diamentri dengan senyuman lembutnya. yang berusaha menyembunyikan wajah lelahnya dari Jim.Jim yang seperti anak kecil, memeluk Miura Diamentri dengan tangisan meraung-ranung. karena ia sungguh cemas dengan keandaan Miura Diamentri selama berhari-hari tidak sadarkan diri."Di mana anak kita?" tanya Miura Diamentri yang ingin melihat anaknya."Ada di rumah, Lala dan Leila yang merawat Loki. aku di sini menjagamu," balas Jim jujur."Aku ingin melihat anak kita," ucap Miura Diametri yang tidak sabaran."Aku akan memberitaukan kepada Leila dan Lala," balas Jim yang berusaha menghibur Miura Diamentri untuk tidak cemas atau berpikiran negatif.Mendengar apa yang di katakan oleh Jim, hati Miura mulai tenang. ia sempat berpikir bayinya sudah meninggal saat di lahirkan."Aku sudah berapa hari
"Tidak perlu Syock, Jim orangnya baik dan romantis banget. hanya saja expresi wajahnya itu menyevalkan. dulu pertama kali melihatnya saja pegen aku cakar dengan kedua tangan ini," timpal Miura Diamentri yang ingat masa lalu.Jack terkekeh renyah, ia mendudukkan Leo dan Rosa di atas pahanya."Benci jadi cintakan," balas Jack yang mengoda Miur Diamentri yang di balas dengan tatapan marah oleh Miura Diamentri dengan wajah kesalnya.Acara makan bersama-sama di mulai dengan canda tawa di taman belakang rumah keluarga Mikaela.Kyo Mikaela dan Maria Mikaela yang pulang dari acara melihat ke arah belakang rumah. keduanya tersenyum bahagia. karena rumah yang sebesar ini akhirnya di huni oleh para anak-anak kandung dan angkat.***Menjelang kelahiran Miura Diamentri, Jim memutuskan libur sehari. ia ingin menjaga istrinya di dalam ruangan bersalin.Di luar ruangan, sudah berkumpul satu keluarga besar yang merupakan keluarga Mikaela yang sedari w
Sepanjang perjalanan ke rumah keluarga Mikaela. Andre masih saja kepo dengan istri dari Jim. ia sungguh penasaran sekali."Jangan penasaran melulu, tidak baik buat jantung. lagian kau pasti kenal siapa istrinya," balas Jack yang masih duduk dengan santainya di dalam mobil.Mobil yang di kemudikan oleh Jim memasuki pakiran mobil di keluarga Mikaela. Andre keluar duluan. baru di susul oleh Jack."Tuan," saut Jim yang hendak membantu Jack untuk berjalan."Aku baik-baik saja, tidak perlu cemas. Jangan memanjakan aku!" perintah Jack kepada Jim."Baik," balas Jim yang melepaskan tangannya dari Jack."Jim, ini punyamu.""Oh iya," balas Jim yang mengambil salah satu kantong kresek dari tangan Jack. lalu menekan bel tanda bunyi.Bodyguard yang di dalam ruangan segera membuka pintu dan mempersilahkan ketiga pria masuk ke dalam."Daddy," sahut Leo yang berlari ke arah Jack."Daddy sudah pulang, mana Mom?" tanya Jack yang ber
Andre masuk ke dalam mobil dengan perasaan masih tidak tenang, lalu di susul oleh Jack."Jim, kita langsung pulang ke rumah atau kau ingin mampir ke suatu tempat lagi?" tanya Jack yang melihat jam di pergelangan tangannya."Tuan, apa anda tahu di mana tempat jual soto dan rujak?" tanya Jim yang tanpa menoleh ke arah belakang."Ya, kau mau makan di sana?" tanya Jack yang kaget, karena selama ini ia tidak pernah melihat Jim memakan jenis makanan tersebut."Tidak, istri mau makan. jadi saya harus beli untuknya," balas Jim yang mulai menjalankan mobilnya."ikuti saja gps ini," ucap Jack yang menyerahkan ponselnya kepada Jim.Jim segera menerima ponsel Jack dan menatapi gerakan Gps sembari menyetir mobil mewah.Andre menatapi Jack dengan tatapan kaget, karena ia baru tahu Jim bisa bahasa Indonesia. karena semalam Jim memperkenalkan diri dengan bahasa Inggris."Jim bisa mengunakan berapa bahasa," balas Jack dengan menahan tawa. ia ti
"Apakah ini perbuatan David?" ujar Cindy masih dengan wajah terkejut. "Ya, maka dari itu aku tidak bisa mengemudikan mobil. selalu memakai supir pribadi," balas Jack jujur. Cindy yang percaya, segera masuk ke dalam mobil dan bersamaan berapa pria lain juga masuk ke dalam. "Jack," pekik Cindy terkejut. Jack tersenyum lebar dan melambaikan tangan kepada Cindy. "Aku juga terpaksa melakukan ini padamu, aku juga di ancam oleh David. jadi kalian berdua selesaikan dulu," ucap Jack yang berjalan masuk ke dalam kafe. Jim segera menjalankan mobilnya, Cindy yang di himpit oleh kedua pria di sisi kanan dan kiri. tidak bisa melakukan apapun. termasuk melawan, ia hanya melototi kedua matanya kepada supir yang menjalankan mobil. Jim mengemudikan mobilnya kembali ke villa yang di mana ada David di sana. "Aku tidak mau kembali ke sana," pekik Cindy yang masih mencoba melepaskan diri. Jim menulikan telinganya, ia masih mengemudik
David memukul kedua kaki palsunya yang tidak bisa di gerakkan dengan pukulan kuat sembari mengutuk Jack dan keluarga Mikaela. ia bersumpah akan membuat keluarga Mikaela membayar penderitanya di masa depan atas apa yang mereka lakukan padanya sampai bernasib tragis seperti ini.***Jim yang mendapatkan laporan, segera bergegas ke lapangan untuk membereskan Cindy.Dalam perlarian, Cindy masih berusaha meminta bantuan Jack. ia yakin Jack akan menyelamatkan dirinya dari kejaran David yang ingin membunuh dirinya saat ini."Jack tolong aku," lirih Cindy yang masih mengingat nomor ponsel Jack."Kau masih ingat dengan aku, setelah apa yang kau lakukan dulu?" tanya Jack yang membalas panggilan Cindy dengan santainya. Seolah-olah ia tidak marah pada Cindy sedikitpun."Maafkan aku Jack, semua salah David. ia yang merencanakan semua ini dan aku tidak berdaya sama sekali dengan ancamannya. tolong percayalah padaku," dusta Cindy dengan berlinang air mata
Miura Diamentri mengulum senyumannya dengan wajah tersipu malu."Dua tahun lalu, jika tidak salah. aku di lamar dadakan oleh Jim dan semuanya dia yang ngurus.," balas Miura Diamentri dengan wajah merah merona."Astaga, kenapa tidak kasih tahu aku?" pekik Lala yang kecewa dengan sikap Miura Diamentri."Iya, kok tidak kasih tahu kita sih. pakai rahasia-rahasiaan segala," timpal Leila yang juga ikutan kecewa dengan sikap Miura Diamentri.Miura Diamentri menampakkan wajah kesalnya kepada Leila dan Lala secara bersamaan."Kalian saja main rahasia-rahasian. masa aku tidak boleh. huh," ngeluh Miura Diamentri kesal.Lala dan Leila tertawa bersamaan. mereka berdua lupa akan apa yang mereka lakukan kepada Miura Diamentri yang saat itu merahasiakan kehamilan dari Miura."Kita impas deh," ucap Leila dengan tawanya"Kita impas sudah sekarang," timpal Lala yang ikutan ketawa."Ngomong aku belum melihat suamimu?" lanjut Lala yang kepo
"Oh ya, hampir saja aku lupa dengan tujuan kedatangan aku hari ini." Jack mulai bercerita dengan ide dan tujuan untuk menjebak Cindy keluar dari persembunyiannya. Andre langsung tidak setuju, karena ini sungguh berbahaya. Mengingat kegilaan yang pernah di lakukan oleh Jack terdahulu yang berakhir dengan kegagalan dan taruhan nyawa. "Dengar dulu sampai selesai," ucap Jack yang memotong pembicaraan Andre yang masih ngotot tidak mau setuju dengan rencananya. "Gimana aku bisa setuju dengan ide gilamu itu," seru Andre yang penuh kemarahan. Jack terkekeh renyah kembali, ia pun kembali menjelaskan secara detail semua rencananya dari awal hingga akhir.