“Toko furniture, buat apa?” tanya Jack dengan bodohnya.
“Mom mau meminta Leila memilih perabotan untuk rumah kalian nanti. Setelah acara pernikahan selesai, Mom minta kalian berdua pindah ke rumah di berapa block dari rumah ini. Jadi Mom bisa mengawasi kalian sewaktu-waktu,” jelas Maria dengan santainya.
“Kenapa harus tinggal serumah sih Mom, siapa tahu kita akan bercerai mendadak besoknya?”
“Enak aja cerai, ini bukan pernikahan main-main dan pernikahan hanya satu kali seumur hidup dan sebagai pasangan yang sudah menikah. Kalian harus tinggal bersama dan lepas dari orang tua, lalu mana nomornya?” cercah Maria yang sebel dengan perkataan anaknya.
Dengan gaya malas, Jack mengeluarkan ponselnya dan menekan nomor Leila untuk di kirim ke nomor whatsap ibunya. Karena ia sudah malas berdebat dengan ibunya saat ini.
Maria pergi dengan hati senang dan hanya berpamit kepada Andre yang ia anggap sebagai anak sendiri.
Setelah Maria pergi, Andre melihat ke arah Jack.
“Kenapa lue mukanya kusut banget sih?” tanya Andre yang masih penasaran.
“Kelar deh hidupku,” balas Jack yang cerita pajang lebar.
Andre yang mendengarkan cerita Jack sampai tercengang. Ia tidak tahu harus mengatakan selamat atau mengucapkan kata prihatin kepada Jack yang di paksa menikah oleh Maria.
***
Di apertemen Ciputra World Jakarta.
“Baik Mom, saya akan segera ke sana dalam berapa menit lagi.” Leila menutup panggilan teleponnya.
“Cieeeyyyyaaaa…”Mama mertua ya?” goda Miura yang mencolek pipi Leila yang merona bahagia. Karena semalam ia menginap di apertemen kontrakkan Leila. gara-gara di di buat pusing oleh Maria yang membahas ini itu. membuat kepalanya pusing tujuh keliling dan ia malas pulang ke kontrakannya.
"Kayaknya kau happy banget, aku iri deh."
Suara seorang wanita menyadarkan kedua wanita yang sedang bermalas-malasan di atas ranjang.
Leila dan Miura melihat ke arah Lara yang merupakan partner kerja Leila maupun Miura dan sekaligus sahabat keduanya.
"He he he... Sabar, nanti giliran mu akan datang dan aku akan jadi bridesmaidnya," ucap Leila yang menarik Lara untuk ke atas ranjang. Sehingga ketiga sahabat kini bermalas-malasan di atas ranjang yang kecil.
"Kenapa dirimu yang duluan nikah sih, padahal mau aku jodohkan dirimu sama Andre," protes Lara dengan bibir manyunnya.
"Ini namanya jodoh atau tepatnya tuhan berpihak padaku," balas Leila senyum.
"Iya deh, aku bahagia. Liat dirimu happy dan bisa bersama cinta pertama."
"Jangan pasang wajah sedih saat mulut berkata lain. Aku Baik-baik saja, jika ada masalah aku pasti cerita dan tempat aku pulang pasti di tempat kalian berdua," jelas Leila yang mengusap wajah Lara untuk memperbaiki berapa make up yang luntur.
"Maka aku harus giat bekerja, siapa tahu lagi ampes dia bertengkar dengan Jack. Ehh kabur ke tempat aku dengan keandaan bunting dan aku jadi kepala keluarga mendadak," canda Miura yang tidak ada garingnya.
"Benar juga, kita harus kerja keras nih. Buat biayai dua orang secara mendadak," timpal Lara terkekeh.
"Ieeehh... kalian ini," balas Leila yang sebel dengan kelakuan kedua temannya.
"Daripada mengurusi kami berdua, lebih baik dirimu sana mandi. kata mau keluar dengan ibu Mertua," ucap Miura yang mendorong Leila menjauh dari atas ranjang.
"Mendingan mandi sana, kita mau leha-leha dulu. badan mau patah nih," timpal Lara yang mengusir Leila.
"Ck kalian ini," decak Leila yang kesal dan masuk ke dalam kamar mandi.
Miura dan Lara hanya terkikih dengan sikap Leila. bagi mereka berdua, sikap Leila seperti itu sudah biasa.
Saat Leila sudah selesai mandi, ia melihat kedua sahabatnya yang katanya mau berleha-leha di atas ranjang. kini sudah tiada di dalam kamar lagi.
"Dasar," gumam Leila yang melihat kertas tang tertempel di lemari pakaian dengan tulisan. Cieee ciee.
Leila mengeringkan rambutnya dengan cepat dan ia menatapi pakaian yang akan di kenakan hari ini.
"Sepertinya kedepannya, aku harus beli banyak baju lagi." gumam Leila yang mengambil salah satu dress polos dan mengenakan ke tubuhnya. kemudian menyisir rambut dan memakai make up tipis.
***
Kini, Leila berdiri mematung di depan pintu rumah keluarga Mikaela. dengan perasaan bahagia dan mempersiapkan diri untuk menyapa Jack. jika tetiba yang membuka adalah Jack.
"Lo Lei," sapa Maria yang membuka pintu rumah dan mendapatin Leila berdiri mematung. dalam hati Maria mengumpat kesal kepada Jack. bukannya di bukakan pintu untuk Leila tapi malah bermain game bersama dengan Andre.
"Ayo kita keluar sekarang," ajak Maria yang mengandengn tangan Leila dan di balik jendela. Jack melihat kedua wanita yang akrab. ia langsung mendengus kesal. Andre yang ikutan mengintip hanya terkekeh. pasalnya, ia mengenal siapa Leila dan tidak menyangka si Jack masih belum sadar siapa Leila sebenarnya.
"Ini tidak lucu," protes Jack dengan berkacak pingang.
"Mau gimana lagi, kau mau kena pecat ya silahkan. aku sih masa bodoh dengan kalian berdua," balas Andre dengan tawa terkekehnya.
Jack kembali menatapi sahabatnya dengan tatapan sebel.
Andre masih saja terkekeh, ia tidak perduli dengan kemarahan Jack dan tidak sabar melihat apa yang akan terjadi selanjutnya di kehidupan rumah tangga Jack dengan Leila.
Di tempat yang menjual kebaya, Leila melihat Maria yang bersibuk mencocokkan ukuran kebaya ke tubunya. tepatnya semua di atur oleh Maria dan Leila hanya menerima hasil jadinya.
"Ayo kita ketempat furniture," ajak Maria kepada Leila. setelah puas mendapatkan apa yang ia mau.
Leila tidak akan bertanya untuk apa ketempat furniture, karena ia sudah bisa menebaknya. kalau ia dan Jack akan tinggal di luar. setelah mereka berdua selesai menikah dan lagi-lagi semuanya di pilihkan oleh Maria sampai ke desain meja makan. tepatnya semuanya di pilihkan oleh Maria dan Leila hanya melihat saja. mau menolak juga percuma, karena Maria tipe yang tidak suka di tolak dengan apa yang ia inginkan.
Leila memijit keningnya, memikirkan awal undangan pernikahan yang 5.000 orang. tapi di protes oleh Jack dan Miura. kini menjadi 7.000 orang, sampai ke tamu-tamu yang loyal mengunakan jasa tour Sakura. juga di undang oleh Maria tanpa terlewatkan sedikitpun. membayangkan tamu sebanyak itu dari jam 10 samapi malam. Leila merasa ia sudah pusing dan sakit pinggang karena pasti akan jarang duduk dan banyak berdiri.
"Semuanya di antar ke alamat ini?" perintah Maria kepada salah satu petugas toko furniture.
"Baik Bu," balas si pelayan.
Maria tersenyum sumringah ketika melihat Leila yang kaget sampai melongo melihat banyaknya peralatan furniture yang di beli.
"Semua ini Mom beli?" ucap Leila yang selesai dari kagetnya.
Maria langsung merangkul Leila keluar dari toko furniture.“Tentu saja semuanya Mom yang beli, Mom ingin perabotan rumah tangga kalian sudah siap. Saat kalian menghuni rumah baru,” jelas Maria dengan nada lembutnya.Sedangkan Leila merasa tidak enak hati dengan sikap Maria yang berlebih-lebihan dan mengingat Jack merupakan anak satu-satunya dari Maria dan Kyo. Leila mulai merasakan perasaan sediki lega. setidaknya ia tidak di cap memeras uang calon mertuanya.“Kita makan siang yuk,” ajak Maria kepada Leila yang sedari memasang senyuman.Leila mengangguk menandakan setuju dan ia menyetir mobil ke salah satu tempat mahal yang merupakan tempat Maria sering makan di sana. Melihat harganya, Leila menelan saliva dengan gugup. Ia berusaha bersikap santai.“Ayo di makan,” ucap Maria yang mempersilahkan Leila menyantap makanan yang tertera di atas meja.“Iya,” balas Leila yang mengambil makanan yang ia
Jack semakin geram dengan sikap Leila yang sok menjadi wanita lemah dan tertindas. Ia langsung memberhentikan mobilnya di salah satu halte bus.“Turun! naik taxi sendiri pulang sana.”Mata Leila terbelalak mendengar apa yang di katakan oleh Jack barusan. karena pria ini benar-benar mengusirnya turun dari dalam mobil.“Apa kau sudah tuli? Cepat turun dari mobilku,” perintah Jack dengan suara nyaringnya.Leila membuka pintu dengan berlinang air mata setelah air mata yang ia tahan sekian lama akhirnya jatuh dari kedua matanya, ia segera turun dari dalam mobil Jack.Jack mendengus kesal dengan sikap Leila, ia segera menjalankan mobilnya ke klub malam. Untuk menghindari pertanyaan ibunya yang soal Leila.Di jalan, Leila menggunakan aplikasi untuk memesan Go car untuk pulang. Karena mobilnya tetiba masuk bengkel hari ini, jadi ia tidak bisa memakainya. Dalam berapa menit, Go car yang di pesan oleh Leila sampai ke halte bus.
Leila hanya bisa diam membisu, ia terduduk di lantai dengan kondisi menyedihkan.“Jangan pernah mengharapkan apapun dari pernikahan ini, Apalagi uang dariku. Karena kau akan mendapatkan rasa sakit atas apa yang aku rasakan selama ini,” ucap Jack dengan nada nyaring dan penuh kebencian. Kemudian keluar sambil membanting pintu secara keras.Air mata Leila langsung jatuh deras membasahi gaun pegantinnya. Ia menaggis tersedu-sedu dengan menyimpan rasa sakit di dalam hatinya.Pintu terbuka lagi, Jack menatapi wanita yang kini berstatus sebagai istrinya. tanpa rasa kasihan, sebuah koper di lemparkan ke arah Leila dan mengenai tubuh Leila.Aduh…” lirih Leila yang kesakitan dengan mengusap tangannya dan kedua matanya masih berkaca-kaca.“Simpan air mata buayamu, mulai hari ini sampai seterusnya kau akan tidur di sini sampai kita bercerai.”Leila menatapi wajah Jack dengan tatapan hampa. Bahkan sulit untuk mengelu
"Aku percaya padamu," balas Cindy semakin membuka kancing kemeja Jack satu persatu untuk mengoda nafsu Jack. Begitu juga dengan Jack yang semakin melumat bibir Cindy dengan nafsu kuat. ia tidak sabar untuk mencicipi tubuh Cindy yang kini di dalam pelukkannya.Kedua tangan Jack mulai meraba-raba tubuh Cindy untuk melepaskan pakaian di tubuh Cindy. Tetiba suara bunyi ponsel Jack berdering berkali-kali.Jack yang kesal, berniat mematikan ponselnya atau memaki-maki Leila yang di anggap sengaja menganggu aktivitas panasnya dengan Cindy. Matanya langsung melototi layar ponsel yang bertulis Mom.Dengan hati mengerutu, Jack mengangkat panggilan dari ibunya."Jack kau di mana? Suami apaan kau ini?" pekik Maria dengan suara kerasnya di balik ponsel."Maksud Mom?" tanya Jack yang berpura-pura tidak mengerti."Pokoknya kau pulang ke rumah sekarang."Jack memandangi po
Sesampai di rumah sakit, Jack mematikan mesin mobilnya. Ia keluar duluan dan memutari depan mobil dengan langkah cepat. Kemudian menunduk tubuh untuk membantu Leila keluar dari dalam mobil."Lebih baik aku gendongan saja. daripada kenapa-napa lagi dan rencana bulan madu kita batal," jelas Jack yang sok menjadi suami perhatian dengan mengecup kening Leila. sebagai tanda kasih sayangnya. padahal dalam hati, Jack mengumpat Leila berkali-kali. walau Leila hari ini menyelamatkan dirinya dari amukan sang ibu. tapi ia tidak prduli sama sekali atas diri Leila yang keseleo akibat sikap kasarnya kemarin malam. bagi Jack, Kesalahan terbesar dalam hidupnya adalah menikah dengan Leila Valentina. wanita yang mengeser Cindy dari hati ibunya.Sedangkan Maria mengikuti dari arah belakang sambil menekan layar ponsel untuk mengirimkan pesan kepada seseorang di balik ponsel tersebut.***Di dalam ruangan pemeriksaan, Jack dud
Keahlian Jack memainkan peran suami yang perhatian dan cinta sama istri. Membuat Leila tersentuh dan sekaligus terharu atas akting jack yang benar-benar bisa meraih piala oscar di filman Hollywood.Leila menutup kedua matanya sambil menahan air matanya. Untuk menyakinkan dirinya, bahwa semua ini hanya mimpi dan ia tidak boleh terlena dengan sikap ke romantisan yang di lakukan oleh Jack terhadapnya. karena akibatnya akan semakin menyakitkan dengan pernikahan tanpa cinta seperti ini.Ujung mata Maria melirik Leila dan Jack secara diam-diam."Jadi rencana bulan madu kalian kemana?" tanya Maria di selah makannya.Jack terdiam dengan sikap berpura-pura berpikir. Sedangkan Leila hanya melihat kanan dan kiri."Enaknya kemana Sayang, negara mana yang mau dirimu datangi?" tanya Jack kepada Leila. Karena ia malas menentukan negara yang akan ia pergi bersama Leila yang merupakan istri yang tidak ia h
Satu persatu foto di pungut oleh Jack. kemudian ia menatapi semua foto itu dari arah hotel yang merupakan tempat Cindy menginap semalam. Jack sangat salut dengan fotografer yang bisa mengambil foto sedetail ini dalam waktu singkat tanpa ketahuan sedikitpun. "Dari mana ayah mendapatkan ini?" tanya Jack berusaha menekan emosinya yang hampir meletus saat ini juga. "Kau tidak perlu tahu," balas Kyo dengan nada penuh kemarahan. bahkan kedua tangan di kepalkan secara kuat. yang sudah siap meninju wajah Jack saat ini juga. Jack menghela nafas panjang. ia berusaha menjelaskannya semuanya dengan penjelasan dusta untuk menipu kedua orang tuanya. "Semua ini tidak seperti yang Mom dan Dad pikirkan. aku hanya mengantar dia ke bandara, setelah mengucapkan salam perpisahan padanya. tidak lebih dari itu," jelas Jack yang langsung membuang foto tersebut ke tong sampah. seolah-olah ia tidak perduli dengan foto yang memuat wajah Cindy dan dirinya. walau ada bera
"SEMUA SALAH MU," pekik Jack dengan suara kerasnya dan mencengkeram kedua bahu kecil Leila dengan cengkeraman kuat. hingga Leila meringis kesakitan. "Salahku?" ucap Leila binggung. ia salah apa, hingga membuat Jack semarah ini kepadanya. "Wanita seperti mu jangan banyak tanya lagi, apa salahmu?" balas Jack yang mendorong Leila ke atas ranjang secara kasar. Puas melihat ketakutan Leila, Jack semakin senang. ia langsung pergi dari kamar Leila dengan tawa bahagia. Tidak puas membuat Leila ketakutan. kini Jack memutuskan untuk membuat surat kontrak pernikahan. untuk mengamankan harta kedua orang tuanya, agar tidak jatuh ke tangan Leila atau anak haram yang di kandung Leila di masa depan untuk semakin mengikat dirinya dan menguasai semua harta keluarga Mikaela. karena Jack yakin, ayahnya akan berubah pikiran dengan kehadiran seorang anak di antara mereka berdua. atau lebih buruk lagi, semua harta akan