"SEMUA SALAH MU," pekik Jack dengan suara kerasnya dan mencengkeram kedua bahu kecil Leila dengan cengkeraman kuat. hingga Leila meringis kesakitan.
"Salahku?" ucap Leila binggung. ia salah apa, hingga membuat Jack semarah ini kepadanya.
"Wanita seperti mu jangan banyak tanya lagi, apa salahmu?" balas Jack yang mendorong Leila ke atas ranjang secara kasar.
Puas melihat ketakutan Leila, Jack semakin senang. ia langsung pergi dari kamar Leila dengan tawa bahagia.
Tidak puas membuat Leila ketakutan. kini Jack memutuskan untuk membuat surat kontrak pernikahan. untuk mengamankan harta kedua orang tuanya, agar tidak jatuh ke tangan Leila atau anak haram yang di kandung Leila di masa depan untuk semakin mengikat dirinya dan menguasai semua harta keluarga Mikaela. karena Jack yakin, ayahnya akan berubah pikiran dengan kehadiran seorang anak di antara mereka berdua. atau lebih buruk lagi, semua harta akan
"Tapi kamu belum sarapan pagi dan itu tidak baik untuk perut," ucap Leila yang mengigit bibir bawahnya. karena terlalu takjub pada diri sendiri yang begitu lancar melayangkan protes kepada Jack. Jack yang tidak suka dengan perhatian Leila. semakin membuat emosinya kembali mendidih tinggi. ketika mendegar perkataan Leila yans sok menjadi istri. "Pergi," Jack menyentak dengan suara keras. Leila mengerjap sekali, namun tidak memiliki cukup kesadaran untuk menuruti yang Jack perintahkan. hingga membuat Jack kembali tersurut amarah. "Pergi kau dari hadapanku," ucap Jack dengan nada kerasnya yang menyambar lengan Leila. menarik wanita kurus itu ke dalam ruangan dapur dan melemparkan ke arah meja makan yang berisi nasi goreng buatan Leila. Segala makanan dan minuman berjatuhan ke lantai, saat tubuh Leila menghantam meja makan. "Ini akibatnya, berani-berani mencampuri urusanku. mau makan atau tidak, bukan urusanmu dan aku tid
Jack yang tengah duduk di kagetkan oleh kedatangan Andre yang berpakai pelayan restoran. "Kau kerja di sini Dre?" tanya Jack yang melihat penampilan Andre dari atas hingga bawah. dengan tatapan mencibirnya. serta mengeluarkan berapa kata yang tidak pantas untuk di dengar. "Ya gitu deh dan kau masih saja suka menyamar jadi orang lain," balas Andre dengan nada maksud tertentu. dengan kata lain menegur sikap Jack yang mulai selingkuh dengan Cindy di belakang Leila. padahal status sudah suami Leila Valentina. tapi kelakuan Jack sungguh memalukan sebagai suami. Jack mengerutkan dahinya, ia tahu maksud perkataan Andre yang menegurnya di sertai dengan cibiran. seolah mengatakan ia sedang berselingkuh di belakang istri sah. "Ini urusan pribadi aku, kau tidak perlu ikut campur. lagian kau hanya seorang pelayan," ucap Jack dengan nada menekan status Andre yang kini lebih rendah dari dirinya. yang sebentar lagi akan mengantikan posisi ayahnya, Kyo Mikaela.
Sekian lama berpikir, Miura Diamentri memutuskan untuk bertamu saja kerumah Leila Valentina untuk mencari tahu kondisi Leila dan pelan-pelan menujukkan bukti kepada Leila. daripada langsung ngomong langsung dan lebih parahnya Leila tidak akan percaya sama sekali. sehingga bisa mempergaruhi persahabatan yang terjalin begitu lama. hanya karena perselingkuhan Jack Mikaela. Tak butuh waktu lama, Miura Diamentri segera mandi dan memakai pakaian secara tergesah-gesah tanpa mengunakan make up dan sebagainya. lalu segera mengemudikan mobilnya ke arah kediaman Leila dan Jack. Ting Tong. Klek Pintu utama terbuka, Miura Diamentri melihat seorang asisten rumah tangga yang bertanya sedang mencari siapa "Leila ada di rumah tidak?" tanya Miura Diamentri dengan senyuman ramah kepada Bi Ina. "Ada, silahkan masuk." Bi Ina segera mempersilahkan wanita yang seperti teman Leila. ia memandu wanita tersebut ke arah ruang keluarga. di mana Nyonya muda
*** Di Villa pribadi milik Jack Mikaela. Cindy berusaha menahan Jack untuk tidak pulang kerumah. dengan alasan takut petir dan tidur sendirian di saat hujan deras. "Please.... menginap saja di sini. aku yakin ayahmu tidak akan tahu," pinta Cindy lirih yang berhasil membujuk Jack untuk menginap. Awalnya Jack mengira ia akan tidur lelap atau melakukan hubungan tubuh dengan Cindy. tapi bayang-bayang Leila yang ia perlakukan dengan kasar tadi pagi. menghantui hatinya, ia takut wanita itu meninggal di dapur. "Bis gawat jika sampai meninggal di dalam dapur," batin Jack yang ketakutan. Memastikan Cindy sudah tidur lelap, Jack memutuskan untuk pulang pada tengah malam untuk mengecek keandaan Leila. tepatnya memastikan wanita itu tidak mati di rumah yang akan menyudutkan dirinya ke depan. Sepanjang perjalanan pulang kerumah, Jack mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. agar bisa secepatnya sampai di rumah. Sesampai
Sesampai di perusahan, Jack menatapi tumpukkan kado yang masih saja berdatangan. ia meminta asistennya untuk menaruh semua kado itu di dalam gudang. dengan alasan akan di ambil nanti. daripada berakhir di tong sampah dan akan membuat kesan jelek tentang imejnya. yang bisa-bisa menghancurkan karir di masa depan. lebih parahnya lagi sampai ayahnya tahu. Jack duduk di kursi kebesaranya dan ia menghidupkan laptop untuk segera kerjakan dokumen perusahan tanpa menyadari seorang pria masuk ke dalam. "Ini tiket Honeymoon kalian di Kyoto, di mana sakura terakhir masih mekar." Jack mendongakkan kepalanya ke atas, ia menatapi Andre yang berdiri di depannya. "Kau..." Andre langsung duduk di depan Jack tanpa permisi atau sopan santun. "Kau kira aku berhenti kerja? kau salah besar, aku kini bekerja kepada ibumu. atas perintah ayahmu," ucap Andre dengan santainya. Jack mengerutkan dahinya mencoba mencerna kata-kata Andre. "Dengan kata
Cindy menampakkan senyuman penuh kebahagian dan kelicikan di sudut bibirnya. Dalam hati, Cindy sangat yakin. semua misinya pasti berhasil dan ia akan menjadi Nyonya Mikaela untuk mengantikan kedudukan Leila. Selesai makan malam, Jack mengantar Cindy pulang ke villa. lalu ia memilih untuk pulang ke rumah untuk menghindari mata-mata yang di utus oleh ayahnya. yang entah mata-mata itu bersembunyi di arah mana yang sewaktu-waktu bisa mengambil bukti perselingkuhan dirinya dengan CIndy. Sesampai di rumah, Jack melihat Leila tertidur di sofa tamu. ia tahu, Leila menunggunya pulang. tapi perasaan jengkel dan marah menguasai Jack. ia menarik baju Leila dengan kuat. hingga tubuh Leila jatuh ke lantai. "Siapa yang memintamu menunggu aku pulang?" seru jack dengan wajah marahnya. Leila yang terbangun karena terkejut, langsung berlari masuk ke dalam kamarnya. dalam kamar ia hanya bisa menagis pilu atas perlakuan sang suami yang tidak sayang padanya.
"Aku akan cek, apakah kamu sudah basah?" ucap Jack yang menyudahi setiap kecupan dan gigitan di atas dada Leila. Leila mengeleng-ngelengkan kepalanya. ia berusaha menolak setiap sentuhan yang di berikan oleh Jack. "Kau sudah basah," bisik Jack yang mengusap bibir inti tubuh Leila dengan jemari tengah, lalu memasukkan jari tengahnya untuk mengocok inti tubuh Leila.. Leila yang tidak bisa melakukan apapun, hanya bisa terengah-engah menahan setiap perasaan yang di timbulkan barusan dan kini harus menahan sensasi aneh di dalam intinya. ketika salah satu jemari Jack bermain di dalam inti tunuhnya. Jack merasa bahagia melihat Leila semakin derita. ia kembali memasukan puncak dada Leila ke dalam mulutnya dan mempermainkan dengan lidah. sedangkan satu tangannya mulai bergerak lembut di dalam inti tubuh Leila. "Hmmmphhhh..." jerit Leila dengan mulut tersumpal. saat gigi Jack mengigit keras puncak salah satu dadanya. Merasakan semburan hangat di
Sementara Jack tidak bergerak di lembah hangat Leila. ia terlalu syock akan rasa sakit yang menyerangnya malam ini. "Kau masih perawan?' ucap Jack yang masih terkaget. Wajah Leila sudah pucat pasih. ia tidak bisa menjawabnya. mulutnya masih tersumpal dengan celana dalam miliknya. "Bertahanlah," ucap Jack yang menatap Leila yang sungguh terisaksa dengan rasa sakit. Leila hanya bisa mengeleng-ngelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Jack mulai menarik rudalnya dan memasuki lagi. lalu bergerak pelahan-lahan di dalam lembah yang hangat yang sungguh sempit itu. Leila menatapi Jack dengan tatapan sendu, air matanya masih mengalir deras. Jack seperti merasakan deja vu. ia rasanya pernah melihat tatapan mata seperti ini. tapi ia lupa di mana, yang pasti bukan dari Cindy. "Aku membencimu," batin Leila, ketika melihat semuanya merasa gelap. Jack menghela nafas panjang, ketika mendapatkan pelepasanya. ia berbaring di sampi
"Aku harus minta maaf padanya," batin Alponso yang membulatkan tekatnya untuk menemui Miura Diamentri yang kini sedang belanja bersama Lala di salah satu mall. sebenarnya Alponso ingin juga menemui Leila di kediaman keluarga Mikaela. tetapi ia tidak berani pergi kesana, karena penjagaan yang luar biasa ketat sekali.Tidak ingin berlama-lama, Alponso segera pergi ke mall yang di kasih tahu oleh Lala.Kehadiran Alponso di sambut biasa saja oleh Miura Diamentri yang kini sudah tidak ada rasa lagi kepada Alponso."Kita cari tempat duduk," tawar Lala yang tidak ingin situasi tegang antara Miura Diamentri dengan Alponso.Keduanya langsung setuju dengan ide Lala.Ketiganya memasuki salah satu kafe yang menyediahkan makanan siap saji. Miura Diamentri hanya mengoder soda dan kentang goreng."Kenapa makannya sedikit?" tanya Alponso yang mengkritik makanan yang di oder oleh Miura Diamentri.Miura Diamentri yang sadar diri dengan berat tubu
Senruhan Miura Diamentri membangunkan Jim yang sedang tertidur lelap."Ura,"ujar Jim yang terbangun dari mimpi buruknya."Ya," balas Miura Diamentri dengan senyuman lembutnya. yang berusaha menyembunyikan wajah lelahnya dari Jim.Jim yang seperti anak kecil, memeluk Miura Diamentri dengan tangisan meraung-ranung. karena ia sungguh cemas dengan keandaan Miura Diamentri selama berhari-hari tidak sadarkan diri."Di mana anak kita?" tanya Miura Diamentri yang ingin melihat anaknya."Ada di rumah, Lala dan Leila yang merawat Loki. aku di sini menjagamu," balas Jim jujur."Aku ingin melihat anak kita," ucap Miura Diametri yang tidak sabaran."Aku akan memberitaukan kepada Leila dan Lala," balas Jim yang berusaha menghibur Miura Diamentri untuk tidak cemas atau berpikiran negatif.Mendengar apa yang di katakan oleh Jim, hati Miura mulai tenang. ia sempat berpikir bayinya sudah meninggal saat di lahirkan."Aku sudah berapa hari
"Tidak perlu Syock, Jim orangnya baik dan romantis banget. hanya saja expresi wajahnya itu menyevalkan. dulu pertama kali melihatnya saja pegen aku cakar dengan kedua tangan ini," timpal Miura Diamentri yang ingat masa lalu.Jack terkekeh renyah, ia mendudukkan Leo dan Rosa di atas pahanya."Benci jadi cintakan," balas Jack yang mengoda Miur Diamentri yang di balas dengan tatapan marah oleh Miura Diamentri dengan wajah kesalnya.Acara makan bersama-sama di mulai dengan canda tawa di taman belakang rumah keluarga Mikaela.Kyo Mikaela dan Maria Mikaela yang pulang dari acara melihat ke arah belakang rumah. keduanya tersenyum bahagia. karena rumah yang sebesar ini akhirnya di huni oleh para anak-anak kandung dan angkat.***Menjelang kelahiran Miura Diamentri, Jim memutuskan libur sehari. ia ingin menjaga istrinya di dalam ruangan bersalin.Di luar ruangan, sudah berkumpul satu keluarga besar yang merupakan keluarga Mikaela yang sedari w
Sepanjang perjalanan ke rumah keluarga Mikaela. Andre masih saja kepo dengan istri dari Jim. ia sungguh penasaran sekali."Jangan penasaran melulu, tidak baik buat jantung. lagian kau pasti kenal siapa istrinya," balas Jack yang masih duduk dengan santainya di dalam mobil.Mobil yang di kemudikan oleh Jim memasuki pakiran mobil di keluarga Mikaela. Andre keluar duluan. baru di susul oleh Jack."Tuan," saut Jim yang hendak membantu Jack untuk berjalan."Aku baik-baik saja, tidak perlu cemas. Jangan memanjakan aku!" perintah Jack kepada Jim."Baik," balas Jim yang melepaskan tangannya dari Jack."Jim, ini punyamu.""Oh iya," balas Jim yang mengambil salah satu kantong kresek dari tangan Jack. lalu menekan bel tanda bunyi.Bodyguard yang di dalam ruangan segera membuka pintu dan mempersilahkan ketiga pria masuk ke dalam."Daddy," sahut Leo yang berlari ke arah Jack."Daddy sudah pulang, mana Mom?" tanya Jack yang ber
Andre masuk ke dalam mobil dengan perasaan masih tidak tenang, lalu di susul oleh Jack."Jim, kita langsung pulang ke rumah atau kau ingin mampir ke suatu tempat lagi?" tanya Jack yang melihat jam di pergelangan tangannya."Tuan, apa anda tahu di mana tempat jual soto dan rujak?" tanya Jim yang tanpa menoleh ke arah belakang."Ya, kau mau makan di sana?" tanya Jack yang kaget, karena selama ini ia tidak pernah melihat Jim memakan jenis makanan tersebut."Tidak, istri mau makan. jadi saya harus beli untuknya," balas Jim yang mulai menjalankan mobilnya."ikuti saja gps ini," ucap Jack yang menyerahkan ponselnya kepada Jim.Jim segera menerima ponsel Jack dan menatapi gerakan Gps sembari menyetir mobil mewah.Andre menatapi Jack dengan tatapan kaget, karena ia baru tahu Jim bisa bahasa Indonesia. karena semalam Jim memperkenalkan diri dengan bahasa Inggris."Jim bisa mengunakan berapa bahasa," balas Jack dengan menahan tawa. ia ti
"Apakah ini perbuatan David?" ujar Cindy masih dengan wajah terkejut. "Ya, maka dari itu aku tidak bisa mengemudikan mobil. selalu memakai supir pribadi," balas Jack jujur. Cindy yang percaya, segera masuk ke dalam mobil dan bersamaan berapa pria lain juga masuk ke dalam. "Jack," pekik Cindy terkejut. Jack tersenyum lebar dan melambaikan tangan kepada Cindy. "Aku juga terpaksa melakukan ini padamu, aku juga di ancam oleh David. jadi kalian berdua selesaikan dulu," ucap Jack yang berjalan masuk ke dalam kafe. Jim segera menjalankan mobilnya, Cindy yang di himpit oleh kedua pria di sisi kanan dan kiri. tidak bisa melakukan apapun. termasuk melawan, ia hanya melototi kedua matanya kepada supir yang menjalankan mobil. Jim mengemudikan mobilnya kembali ke villa yang di mana ada David di sana. "Aku tidak mau kembali ke sana," pekik Cindy yang masih mencoba melepaskan diri. Jim menulikan telinganya, ia masih mengemudik
David memukul kedua kaki palsunya yang tidak bisa di gerakkan dengan pukulan kuat sembari mengutuk Jack dan keluarga Mikaela. ia bersumpah akan membuat keluarga Mikaela membayar penderitanya di masa depan atas apa yang mereka lakukan padanya sampai bernasib tragis seperti ini.***Jim yang mendapatkan laporan, segera bergegas ke lapangan untuk membereskan Cindy.Dalam perlarian, Cindy masih berusaha meminta bantuan Jack. ia yakin Jack akan menyelamatkan dirinya dari kejaran David yang ingin membunuh dirinya saat ini."Jack tolong aku," lirih Cindy yang masih mengingat nomor ponsel Jack."Kau masih ingat dengan aku, setelah apa yang kau lakukan dulu?" tanya Jack yang membalas panggilan Cindy dengan santainya. Seolah-olah ia tidak marah pada Cindy sedikitpun."Maafkan aku Jack, semua salah David. ia yang merencanakan semua ini dan aku tidak berdaya sama sekali dengan ancamannya. tolong percayalah padaku," dusta Cindy dengan berlinang air mata
Miura Diamentri mengulum senyumannya dengan wajah tersipu malu."Dua tahun lalu, jika tidak salah. aku di lamar dadakan oleh Jim dan semuanya dia yang ngurus.," balas Miura Diamentri dengan wajah merah merona."Astaga, kenapa tidak kasih tahu aku?" pekik Lala yang kecewa dengan sikap Miura Diamentri."Iya, kok tidak kasih tahu kita sih. pakai rahasia-rahasiaan segala," timpal Leila yang juga ikutan kecewa dengan sikap Miura Diamentri.Miura Diamentri menampakkan wajah kesalnya kepada Leila dan Lala secara bersamaan."Kalian saja main rahasia-rahasian. masa aku tidak boleh. huh," ngeluh Miura Diamentri kesal.Lala dan Leila tertawa bersamaan. mereka berdua lupa akan apa yang mereka lakukan kepada Miura Diamentri yang saat itu merahasiakan kehamilan dari Miura."Kita impas deh," ucap Leila dengan tawanya"Kita impas sudah sekarang," timpal Lala yang ikutan ketawa."Ngomong aku belum melihat suamimu?" lanjut Lala yang kepo
"Oh ya, hampir saja aku lupa dengan tujuan kedatangan aku hari ini." Jack mulai bercerita dengan ide dan tujuan untuk menjebak Cindy keluar dari persembunyiannya. Andre langsung tidak setuju, karena ini sungguh berbahaya. Mengingat kegilaan yang pernah di lakukan oleh Jack terdahulu yang berakhir dengan kegagalan dan taruhan nyawa. "Dengar dulu sampai selesai," ucap Jack yang memotong pembicaraan Andre yang masih ngotot tidak mau setuju dengan rencananya. "Gimana aku bisa setuju dengan ide gilamu itu," seru Andre yang penuh kemarahan. Jack terkekeh renyah kembali, ia pun kembali menjelaskan secara detail semua rencananya dari awal hingga akhir.