"Aku akan cek, apakah kamu sudah basah?" ucap Jack yang menyudahi setiap kecupan dan gigitan di atas dada Leila.
Leila mengeleng-ngelengkan kepalanya. ia berusaha menolak setiap sentuhan yang di berikan oleh Jack.
"Kau sudah basah," bisik Jack yang mengusap bibir inti tubuh Leila dengan jemari tengah, lalu memasukkan jari tengahnya untuk mengocok inti tubuh Leila..
Leila yang tidak bisa melakukan apapun, hanya bisa terengah-engah menahan setiap perasaan yang di timbulkan barusan dan kini harus menahan sensasi aneh di dalam intinya. ketika salah satu jemari Jack bermain di dalam inti tunuhnya.
Jack merasa bahagia melihat Leila semakin derita. ia kembali memasukan puncak dada Leila ke dalam mulutnya dan mempermainkan dengan lidah. sedangkan satu tangannya mulai bergerak lembut di dalam inti tubuh Leila.
"Hmmmphhhh..." jerit Leila dengan mulut tersumpal. saat gigi Jack mengigit keras puncak salah satu dadanya.
Merasakan semburan hangat di
Sementara Jack tidak bergerak di lembah hangat Leila. ia terlalu syock akan rasa sakit yang menyerangnya malam ini. "Kau masih perawan?' ucap Jack yang masih terkaget. Wajah Leila sudah pucat pasih. ia tidak bisa menjawabnya. mulutnya masih tersumpal dengan celana dalam miliknya. "Bertahanlah," ucap Jack yang menatap Leila yang sungguh terisaksa dengan rasa sakit. Leila hanya bisa mengeleng-ngelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Jack mulai menarik rudalnya dan memasuki lagi. lalu bergerak pelahan-lahan di dalam lembah yang hangat yang sungguh sempit itu. Leila menatapi Jack dengan tatapan sendu, air matanya masih mengalir deras. Jack seperti merasakan deja vu. ia rasanya pernah melihat tatapan mata seperti ini. tapi ia lupa di mana, yang pasti bukan dari Cindy. "Aku membencimu," batin Leila, ketika melihat semuanya merasa gelap. Jack menghela nafas panjang, ketika mendapatkan pelepasanya. ia berbaring di sampi
Leila mengangguk pelan. matanya tiba-tiba terasa panas. mendengar ketulusan Maria untuknya. "Iya Ma, Leila akan cerita sama Mama jika ada masalah sama Jack. sekarang belum ada masalah sama sekali," dusta Leila yang masih menyembunyikan semua yang ia alami. termasuk peristiwa mengerikan semalam. "Benar kah?" tanya Maria yang masih saja curiga dengan apa yang di katakan oleh Leila seperti sedang berdusta. Leila tersenyum pahit dengan menyeka butir-butiran air mata yang berjatuhan dari kedua matanya yang sudah terasa perih. "Janji ya Lei, soalnya Mama dan Papa tuh kepikiran terus tentang kalian berdua di sini. takut-takut Jack akan bertindak semena-mena padamu, mengingay ia tidak menganggap mu sebagai istrinya. hanya menganggap dirimu sebagai orang luat" ujar Maria yang menarik tissu di dalam kotak untuk menyeka air mata menantu kesayangannya yang semakin jatuh dengan derasnya. Leila terdiam, ingin rasanya ia menceritakan kejadian semalam tentang
Melihat wajah Jack yang semakin hitam dan memilih diam. Leila semakin tersiksa. ia menutup kedua matanya sesat. nafasnya memburu karena sedih bercampur dengan kemarahan atas tuduhan Jack yang tidak masuk akal sama sekali. "Ceraikan aku sekarang? biar kau bisa kembali dengan wanita jalangmu dan aku bebas bisa bersama dengan siapa saja," pekik Leila yang semakin frutrasi yang lelah menghadapi sikap Jack yang tiada baik dan lembut. Ucapan Leila semakin memancing kemarahan Jack. "Ceraikan aku sekarang," ucap Leila kembali dengan suara yang lebih lirih. Kedua mata Jack menatapi Leila dengan tajam. lalu ia kembali menyamar dagu Leila. kali ini Jack mencengkeramnya lebih kuat dan menyakitkan. "Jangan memancing emosi aku, wanita sialan. apa kau ingin tahu hukuman untuk orang yang telah melawan aku?" ucap Jack dengan rahang mengertak. Leila menelan saliva dengan kasar. ia mengepalkan kedua tangannya untuk terlihat tegar dan kuat di depa
Ternyata kelegaan Leila hanya sesat. karena itu merupakan jebakan dari jack untuk memberikan ketakutan yang luar biasa kepada Leila. Melihat Jack kembali ke dalam kamar dengan senyuman miring di sertai dengan tawa yang melihat wajah Leila semakin ketakutan. seperti melihat hantu. "Jack," seru Leila kaget, kenapa Jack bisa kembali lagi ke dalam kamar. padahal jelas-jelas mengatakan akan keluar dengan berlari tergesah-gesah barusan. "Tertipu, kau kira aku benaran keluar dari rumah ini. semua hanya trik, Leila. trik untuk membuatmu bernafas lega dengan apa yang terjadi barusan dan sekarang kita akan memulainya permainan kita kemmabli. "Aku akan memberikan kepuasan batin untukmu yang haus akan sentuhan para pria?' cibir Jack yang semakin mendekati Leila. lalu mendorong tubuh Leila hinga terlentang di atas ranjang. "Waktunya bermain," seru Jack yang mengenggam pakaian dalam di area bawah tubuh Leila dengan genggaman kuat. Leila yang ketakut
"Aku tidak ingin kau hamil," ucap Jack yang mengeluarkan berapa tablet pil anti hamil dari saku jasanya. Leila menatapi Jack dengan tatapan terkejutnya. "Buka," perintah Jack yang menjambak rambut Leila dengan kuat. Leila masih belum membuka mulutnya, Jack kehabisan sabaran. Langsung menampar wajah Leila dan menghentakan kembali rudalnya yang masih kokoh ke dalam inti Leila yang sudah memar. "Sakit," pekik Leila. Bersamaan berapa pil anti hamil masuk ke dalam mulut Leila. "Telan," perintah Jack yang masih kuat menghentakan inti Leila yang sudah memar dengan hentakan semakin kuat. Leila menelan berapa pil obat dengan terbatuk-batuk. "Ahhh," gumam Jack yang masih mengerang dan mengeluarkan di dalam untuk kesekian kalinya. yang entah kenapa terasa enak mengeluarkan semua penderitaanya di dalam liang Leila. Tanpa keperdulia
Jack menyambut pelukan Cindy. dengan cara berusaha menenangkan Cindy yang sedang ketakutan di dalam pelukannya. "Aku takut Jack," lirih Cindy yang menagis di dalam pelukan Jack. "Jangan takut, ada aku di sini. tenanglah," ucap Jack yang menghibur Cindy untuk tiidak ketakutan lagi. Jack juga dapat merasakan betapa ketakutanya Cindy sampai tubuhnya gemetar seperti itu "Aku takut Jack, sangat takut. sepertinya seseorang mengawasi semua yang kita lakukan," rintih Cindy lirih dengan sikap palsunya. seolah-olah mencurigai Leila sebagai pelakunya. tapi ia belum berani mengatakan kepada Jack. Jack menghela nafas panjang, ia menutup kedua matanya sesat. sembari memikirkan apa yang di katakan oleh Cindy memang ada benarnya. Sepertinya, semua ini kerjaan seseorang untuk menciptakan ketakutan kepada Cindy. agar Cindy menjauhi dirinya atau sebaliknya. Jack sungguh ingin tahu apa
"Iya Mom, aku sungguh menyesal. aku tahu, aku telah menyakiti hati Leila tanpa sengaja. tolong jangan mengatakan kepada Leila apa yang terjadi aku dan Cindy," pinta Jack memohon dengan sandiwara palsunya. Maria memeluk Jack dengan penuh kasih Sayang. semarah dan kesal seperti apapun, jack adalah anaknya. anak yang ia lahirkan dan di besarkan, sehingga Maria masih mudahnya memaafkan sikap Jack yang sudah keterlaluan itu. "Mom tidak mengatakan kepada Leila. Mom mengizinkan Leila bekerja lagi dan kini ia sedang menjadi pemadu tur di jepang," jelas Maria yang masih mendukung usaha anaknya untuk bertobat dan keinginan menantunya untuk tetap berkerja. Jack tersentak kaget mendengar apa yang di katakan ibunya barusan. "Sialan, ternyata dia kabur pakai acara seperti ini. pantasan tidak ada di rumah," batin Jack yang memaki-maki istrinya dengan sumpah serapah dan sebagainya. "Lain kali, mom ti
Sesampai di rumah, Bi Ina menyambut kepulangan Jack dan Leila dengan wajah bahagia. "kopernya taruh di kamar aku!" perintah Jack pada Bi Ina. Bi Ina segera melakukan perintah Jack untuk menaruh koper Leila di dalam kamar Jack. Sedangkan Jack meminta Leila untuk ke dapur. Leila dengan gaya malas, tetap mengikuti Jack ke arah dapur. Di dapur, Jack menuangkan satu gelas air untuk Leila. Tiada angin dan awan, Leila melihat suaminya memberikan ia minuman dingin. tentu saja, sikap Jack yang seperti ini. membuat Leila curiga. pasalnya Jack tidak pernah melakukan hal seperti ini. "Jangan berpikiran macam-macam," ucap Jack yang meletakkan air dingin di atas meja. Leila masih tidak menyentuh gelas tersebut. matanya menatapi Jack dengan tatapan curiga. Jack yang tahu maksud Leila. langsung meminum air di dalam gelas untuk membuk