Leila hanya bisa tersenyum menangkapi perkataan Miura Diamentri yang masih terkagum-kagum kepada rumah Maria yang merupakan bos mereka berdua.
Tanpa mereka sadari Jack Mikaela berdecak kesal, setelah melihat kedua bodohan wanita kampungan yang tidak pernah melihat rumah mewah.
“Dasar kampungan, pasti mengincar uang Mommy. Maka jadi wanita sok polos dan temannya juga sama saja,” umpat Jack dengan nada kesalnya dan berjalan pergi melewati jalan lain. Ia tidak sudi berjalan satu arah dengan wanita yang akan menjadi istrinya yang akan membuat wanita itu semakin keras kepala dan sekaligus merupakan wanita yang sangat ia benci. karena dengan hebatnya mengambil hati sang ibu dengan segala trik busuknya.
Jack sangat yakin, wanita jahat itu hanya menginginkan kekayaan kedua orangtuanya dengan sengaja menerima tawaran pernikahan yang di ajuhkan oleh ibunya.
“Tak akan ku biarkan,” batin Jack yang masih dengan amarah.
***
Leila dan Miura Diamentri di persilahkan oleh seorang pelayan untuk masuk ke dalam ruangan tamu. Di mana kepala keluarga Mikaela sedang menunggu kedatangan Leila bersama sang istri tercinta.
“Malam Om, tante. Saya Miura Diamentri,” ucap Miura Diamentri yang memperkenalkan dirinya kepada Kyo dan Maria. Karena Miura Diametri yakin, keduanya tidak ingat siapa dirinya dan di bagian devisi mana dan dugaan Miura Diamentri menjadi kenyataan. Kedua bosnya tidak ingat siapa dirinya.
Bagi Miura Diametri hal ini wajar saja, karena ia memang jarang di kantor dan di Indonesia. Karena sering mengambil banyak job kerja untuk mempersibuk diri sendiri. Tepatnya membantu Leila yang ketimpak banyak job sehingga ia lebih sering di luar negeri dalam waktu yang cukup lama untuk menghindari keluarganya.
“Silahkan duduk,” ucap Kyo yang mempersilahkan Miura Diamentri untuk duduk di samping Leila.
Maria mengulum senyuman, saat melihat Jack Mikaela berjalan masuk ke dalam ruangan keluarga dan duduk di sofa yang terpisah dengan yang lain.
Malam ini, Maria sengaja memanggil Leila untuk membicarakan acara pesta pernikahan yang menurut Maria harus segera di gelar. Meskipun Jack Mikaela menolak dengan alasan memilih pernikahan sederhana. Tapi kehendak kedua orang tua, membuat Jack tidak bisa di bantah. Karena ibu maupun ayahnya merupakan keluarga terpandang dan memiliki banyak kolega.
Sehingga Jack semakin kesal bukan main, karena ia tidak ingin menyakiti hati Cindy. Tepatnya, ia masih ada rasa dengan Cindy dan berencana memperbaiki kembali kisah cinta mereka yang kandas di tengah jalan karena terhalang restu orang tuanya. tapi kini, dengus Jack kesal.
“Jadi besok kami akan menyerahkan semua undangan dan acara pernikahan kalian akan di langsungkan tiga hari lagi beserta dengan akat nikahnya,” jelas Maria yang tetiba mempercepat pernikahan Jack dan Leila. Yang membuat Jack maupun Leila terkejut bersamaan.
Jack awalnya ingin protes tapi melihat tatapan bahagia ibunya. Ia hanya menjawab terserah dan terserah sampai mulutnya berbuih seperti kepiting.
“Kalau undangannya 5.000 orang cukup tidak?” tanya Maria kepada Miura Diamentri yang akan ia tugaskan membagi surat undangan beserta berapa guide tour lainnya.
Jack Mikaela yang mendengarkan langsung terbelalak.
“Saya rasa sangat banyak,” balas Miura Diamentri yang kaget dengan hasil jumlah undangannya.
“Apa tidak bisa keluarga aja yang di undang? untuk apa mengundang tamu sebanyak itu,” protes Jack Mikaela.
“Tidak bisa dong, kolega Mom and Dad kan banyak. Belum lagi undangan dari pihak Leila,” kilah Maria yang tidak suka dengan usul dari Jack.
“Tapi tidak perlu sampai 5000 orang dong, buat apa sih undang orang sebanyak itu?” protes Jack Mikaela yang masih tidak terima.
Maria menatapi putranya dengan tatapan kesal dengan mata berkilat-kilat.
“Kamu ini gimana sih, Jack. Ini terakhir Mom dan Dad mantu. Di buat sedikit besar tidak masalah dong, lagian ini tidak akan terulang lagi.”
“Apa yang di katakan oleh Maria memang benar,” lerai Kyo atas pertengkaran ibu dan anak. Tepatnya lebih memihak ke istrinya daripada sang anak.
“Pernikahan ini adalah pernikahan indah seumur hidup. Jika ada rezeki banyak, tidak ada salahnya berbagi kebahagian untuk orang lain. Lagian semua orang akan tahu siapa istrimu,” lanjut Kyo.
“Bagiku ini bukan pernikahan indah, ini peristiwa buruk dalam hidupku.”
Maria menatapi anaknya dengan tatapan tajam, Jack langsung menundukkan kepalanya. Ia beralasan bercanda untuk memanasi suasana. Untuk menghilangkan rasa tegang karena pernikahan di percepat.
Sedangkan Miura Diamentri sudah menunjukkan tatapan tidak sukanya kepada Jack Mikaela.
“kenapa sih Jack sampai selebay itu bercandanya? Meskipun candaanya sambil marah-marah, Jack terlihat tampan. Aku semakin cinta,” batin Leila yang kini sudah semakin buta oleh cinta.
“Jack, sopan dikit kalau mau bercanda. Lihat sikon,” tegur Maria.
Jack Mikaela mendengus kesal dan meminum minuman yang tersaji di hadapannya dan emosinya masih belum surut juga.
Leila terkikih melihat Jack yang benar-benar takut terhadap Maria.
Jack Mikaela mendelik ke arah Leila dengan tatapan tajamnya dan Leila langsung terhenti untuk tertawa.
“Ngapain ketawa-tawa. Tidak ada yang lucu?” ucap Jack dengan nada kesalnya.
“Jack,” tegur Kyo.
Jack Mikaela memilih diam dengan menyandarkan punggungnya di sandaran sofa yang ia duduki sambil mengutuki nasibnya yang terlahir dari keluarga Mikaela.
“Maafkan sikap Jack yang kurang sopan, sebenarnya ia anak yang baik. Saya bisa pastikan Jack akan menjadi suami yang baik dan bisa membahagiakan Leila,” ucap Kyo kepada Miura yang di kira Kyo sebagai kakak dari Leila.
“Kenapa Dad yang berjanji sih?” protes Jack tetiba.
“Jadi undangannya di naikkan jadi 6.000 orang. Termasuk semua pekerja guide tour di undang,” sela Maria yang membuat Jack makin sakit kepala.
Sedangkan Miura langsung melongo melihat aksi gila bosnya, kali ini ia percaya dengan Leila. Kalau Maria itu suka semakin menjadi-jadi. Jika menawar hal yang kurang.
Pembicaraan terus berlanjut hingga Miura di buat pusing tujuh keliling oleh si bos dan ia hanya bisa pastrah dengan menjawab setuju semuanya.
***
Paginya, Jack yang sedang duduk bersantai di ruang tamu bersama Andre dan sedang membahas sesuatu tentang pekerjaan.
“Jack…” pekik Maria tetiba.
“Ada apa Mom?” tanya Jack yang kaget akan suara melengking ibunya.
“Ponsel Mom rusak dan semua datanya hilang. Minta nomor Leila dong?” pinta Maria memohon kepada Jack karena ia melihat Jack menyimpan nomor Leila semalam.
“Buat apa sih Mom?” tanya Jack yang curiga. Padahal dalam hati, Jack sempat bernyanyi bahagia, saat mendegar ponsel dan data hilang. Dengan begitu ibunya tidak akan menghubungi wanita bernama Leila dan kini semua kebahagiannya langsung kandas.
Andre yang sedari duduk di hadapan keduanya terheran melihat keduanya.
“Mau ajak Leila untuk mengepas baju kebaya, kan siang hari waktunya pakai kebaya yang merupakan pakaian tradisional Indonesia. Terus ke toko furniture,” balas Maria jujur tanpa memikirkan perasaan anaknya.
“Toko furniture, buat apa?” tanya Jack dengan bodohnya.“Mom mau meminta Leila memilih perabotan untuk rumah kalian nanti. Setelah acara pernikahan selesai, Mom minta kalian berdua pindah ke rumah di berapa block dari rumah ini. Jadi Mom bisa mengawasi kalian sewaktu-waktu,” jelas Maria dengan santainya.“Kenapa harus tinggal serumah sih Mom, siapa tahu kita akan bercerai mendadak besoknya?”“Enak aja cerai, ini bukan pernikahan main-main dan pernikahan hanya satu kali seumur hidup dan sebagai pasangan yang sudah menikah. Kalian harus tinggal bersama dan lepas dari orang tua, lalu mana nomornya?” cercah Maria yang sebel dengan perkataan anaknya.Dengan gaya malas, Jack mengeluarkan ponselnya dan menekan nomor Leila untuk di kirim ke nomor whatsap ibunya. Karena ia sudah malas berdebat dengan ibunya saat ini.Maria pergi dengan hati senang dan hanya berpamit kepada Andre yang ia anggap sebagai an
Maria langsung merangkul Leila keluar dari toko furniture.“Tentu saja semuanya Mom yang beli, Mom ingin perabotan rumah tangga kalian sudah siap. Saat kalian menghuni rumah baru,” jelas Maria dengan nada lembutnya.Sedangkan Leila merasa tidak enak hati dengan sikap Maria yang berlebih-lebihan dan mengingat Jack merupakan anak satu-satunya dari Maria dan Kyo. Leila mulai merasakan perasaan sediki lega. setidaknya ia tidak di cap memeras uang calon mertuanya.“Kita makan siang yuk,” ajak Maria kepada Leila yang sedari memasang senyuman.Leila mengangguk menandakan setuju dan ia menyetir mobil ke salah satu tempat mahal yang merupakan tempat Maria sering makan di sana. Melihat harganya, Leila menelan saliva dengan gugup. Ia berusaha bersikap santai.“Ayo di makan,” ucap Maria yang mempersilahkan Leila menyantap makanan yang tertera di atas meja.“Iya,” balas Leila yang mengambil makanan yang ia
Jack semakin geram dengan sikap Leila yang sok menjadi wanita lemah dan tertindas. Ia langsung memberhentikan mobilnya di salah satu halte bus.“Turun! naik taxi sendiri pulang sana.”Mata Leila terbelalak mendengar apa yang di katakan oleh Jack barusan. karena pria ini benar-benar mengusirnya turun dari dalam mobil.“Apa kau sudah tuli? Cepat turun dari mobilku,” perintah Jack dengan suara nyaringnya.Leila membuka pintu dengan berlinang air mata setelah air mata yang ia tahan sekian lama akhirnya jatuh dari kedua matanya, ia segera turun dari dalam mobil Jack.Jack mendengus kesal dengan sikap Leila, ia segera menjalankan mobilnya ke klub malam. Untuk menghindari pertanyaan ibunya yang soal Leila.Di jalan, Leila menggunakan aplikasi untuk memesan Go car untuk pulang. Karena mobilnya tetiba masuk bengkel hari ini, jadi ia tidak bisa memakainya. Dalam berapa menit, Go car yang di pesan oleh Leila sampai ke halte bus.
Leila hanya bisa diam membisu, ia terduduk di lantai dengan kondisi menyedihkan.“Jangan pernah mengharapkan apapun dari pernikahan ini, Apalagi uang dariku. Karena kau akan mendapatkan rasa sakit atas apa yang aku rasakan selama ini,” ucap Jack dengan nada nyaring dan penuh kebencian. Kemudian keluar sambil membanting pintu secara keras.Air mata Leila langsung jatuh deras membasahi gaun pegantinnya. Ia menaggis tersedu-sedu dengan menyimpan rasa sakit di dalam hatinya.Pintu terbuka lagi, Jack menatapi wanita yang kini berstatus sebagai istrinya. tanpa rasa kasihan, sebuah koper di lemparkan ke arah Leila dan mengenai tubuh Leila.Aduh…” lirih Leila yang kesakitan dengan mengusap tangannya dan kedua matanya masih berkaca-kaca.“Simpan air mata buayamu, mulai hari ini sampai seterusnya kau akan tidur di sini sampai kita bercerai.”Leila menatapi wajah Jack dengan tatapan hampa. Bahkan sulit untuk mengelu
"Aku percaya padamu," balas Cindy semakin membuka kancing kemeja Jack satu persatu untuk mengoda nafsu Jack. Begitu juga dengan Jack yang semakin melumat bibir Cindy dengan nafsu kuat. ia tidak sabar untuk mencicipi tubuh Cindy yang kini di dalam pelukkannya.Kedua tangan Jack mulai meraba-raba tubuh Cindy untuk melepaskan pakaian di tubuh Cindy. Tetiba suara bunyi ponsel Jack berdering berkali-kali.Jack yang kesal, berniat mematikan ponselnya atau memaki-maki Leila yang di anggap sengaja menganggu aktivitas panasnya dengan Cindy. Matanya langsung melototi layar ponsel yang bertulis Mom.Dengan hati mengerutu, Jack mengangkat panggilan dari ibunya."Jack kau di mana? Suami apaan kau ini?" pekik Maria dengan suara kerasnya di balik ponsel."Maksud Mom?" tanya Jack yang berpura-pura tidak mengerti."Pokoknya kau pulang ke rumah sekarang."Jack memandangi po
Sesampai di rumah sakit, Jack mematikan mesin mobilnya. Ia keluar duluan dan memutari depan mobil dengan langkah cepat. Kemudian menunduk tubuh untuk membantu Leila keluar dari dalam mobil."Lebih baik aku gendongan saja. daripada kenapa-napa lagi dan rencana bulan madu kita batal," jelas Jack yang sok menjadi suami perhatian dengan mengecup kening Leila. sebagai tanda kasih sayangnya. padahal dalam hati, Jack mengumpat Leila berkali-kali. walau Leila hari ini menyelamatkan dirinya dari amukan sang ibu. tapi ia tidak prduli sama sekali atas diri Leila yang keseleo akibat sikap kasarnya kemarin malam. bagi Jack, Kesalahan terbesar dalam hidupnya adalah menikah dengan Leila Valentina. wanita yang mengeser Cindy dari hati ibunya.Sedangkan Maria mengikuti dari arah belakang sambil menekan layar ponsel untuk mengirimkan pesan kepada seseorang di balik ponsel tersebut.***Di dalam ruangan pemeriksaan, Jack dud
Keahlian Jack memainkan peran suami yang perhatian dan cinta sama istri. Membuat Leila tersentuh dan sekaligus terharu atas akting jack yang benar-benar bisa meraih piala oscar di filman Hollywood.Leila menutup kedua matanya sambil menahan air matanya. Untuk menyakinkan dirinya, bahwa semua ini hanya mimpi dan ia tidak boleh terlena dengan sikap ke romantisan yang di lakukan oleh Jack terhadapnya. karena akibatnya akan semakin menyakitkan dengan pernikahan tanpa cinta seperti ini.Ujung mata Maria melirik Leila dan Jack secara diam-diam."Jadi rencana bulan madu kalian kemana?" tanya Maria di selah makannya.Jack terdiam dengan sikap berpura-pura berpikir. Sedangkan Leila hanya melihat kanan dan kiri."Enaknya kemana Sayang, negara mana yang mau dirimu datangi?" tanya Jack kepada Leila. Karena ia malas menentukan negara yang akan ia pergi bersama Leila yang merupakan istri yang tidak ia h
Satu persatu foto di pungut oleh Jack. kemudian ia menatapi semua foto itu dari arah hotel yang merupakan tempat Cindy menginap semalam. Jack sangat salut dengan fotografer yang bisa mengambil foto sedetail ini dalam waktu singkat tanpa ketahuan sedikitpun. "Dari mana ayah mendapatkan ini?" tanya Jack berusaha menekan emosinya yang hampir meletus saat ini juga. "Kau tidak perlu tahu," balas Kyo dengan nada penuh kemarahan. bahkan kedua tangan di kepalkan secara kuat. yang sudah siap meninju wajah Jack saat ini juga. Jack menghela nafas panjang. ia berusaha menjelaskannya semuanya dengan penjelasan dusta untuk menipu kedua orang tuanya. "Semua ini tidak seperti yang Mom dan Dad pikirkan. aku hanya mengantar dia ke bandara, setelah mengucapkan salam perpisahan padanya. tidak lebih dari itu," jelas Jack yang langsung membuang foto tersebut ke tong sampah. seolah-olah ia tidak perduli dengan foto yang memuat wajah Cindy dan dirinya. walau ada bera
"Aku harus minta maaf padanya," batin Alponso yang membulatkan tekatnya untuk menemui Miura Diamentri yang kini sedang belanja bersama Lala di salah satu mall. sebenarnya Alponso ingin juga menemui Leila di kediaman keluarga Mikaela. tetapi ia tidak berani pergi kesana, karena penjagaan yang luar biasa ketat sekali.Tidak ingin berlama-lama, Alponso segera pergi ke mall yang di kasih tahu oleh Lala.Kehadiran Alponso di sambut biasa saja oleh Miura Diamentri yang kini sudah tidak ada rasa lagi kepada Alponso."Kita cari tempat duduk," tawar Lala yang tidak ingin situasi tegang antara Miura Diamentri dengan Alponso.Keduanya langsung setuju dengan ide Lala.Ketiganya memasuki salah satu kafe yang menyediahkan makanan siap saji. Miura Diamentri hanya mengoder soda dan kentang goreng."Kenapa makannya sedikit?" tanya Alponso yang mengkritik makanan yang di oder oleh Miura Diamentri.Miura Diamentri yang sadar diri dengan berat tubu
Senruhan Miura Diamentri membangunkan Jim yang sedang tertidur lelap."Ura,"ujar Jim yang terbangun dari mimpi buruknya."Ya," balas Miura Diamentri dengan senyuman lembutnya. yang berusaha menyembunyikan wajah lelahnya dari Jim.Jim yang seperti anak kecil, memeluk Miura Diamentri dengan tangisan meraung-ranung. karena ia sungguh cemas dengan keandaan Miura Diamentri selama berhari-hari tidak sadarkan diri."Di mana anak kita?" tanya Miura Diamentri yang ingin melihat anaknya."Ada di rumah, Lala dan Leila yang merawat Loki. aku di sini menjagamu," balas Jim jujur."Aku ingin melihat anak kita," ucap Miura Diametri yang tidak sabaran."Aku akan memberitaukan kepada Leila dan Lala," balas Jim yang berusaha menghibur Miura Diamentri untuk tidak cemas atau berpikiran negatif.Mendengar apa yang di katakan oleh Jim, hati Miura mulai tenang. ia sempat berpikir bayinya sudah meninggal saat di lahirkan."Aku sudah berapa hari
"Tidak perlu Syock, Jim orangnya baik dan romantis banget. hanya saja expresi wajahnya itu menyevalkan. dulu pertama kali melihatnya saja pegen aku cakar dengan kedua tangan ini," timpal Miura Diamentri yang ingat masa lalu.Jack terkekeh renyah, ia mendudukkan Leo dan Rosa di atas pahanya."Benci jadi cintakan," balas Jack yang mengoda Miur Diamentri yang di balas dengan tatapan marah oleh Miura Diamentri dengan wajah kesalnya.Acara makan bersama-sama di mulai dengan canda tawa di taman belakang rumah keluarga Mikaela.Kyo Mikaela dan Maria Mikaela yang pulang dari acara melihat ke arah belakang rumah. keduanya tersenyum bahagia. karena rumah yang sebesar ini akhirnya di huni oleh para anak-anak kandung dan angkat.***Menjelang kelahiran Miura Diamentri, Jim memutuskan libur sehari. ia ingin menjaga istrinya di dalam ruangan bersalin.Di luar ruangan, sudah berkumpul satu keluarga besar yang merupakan keluarga Mikaela yang sedari w
Sepanjang perjalanan ke rumah keluarga Mikaela. Andre masih saja kepo dengan istri dari Jim. ia sungguh penasaran sekali."Jangan penasaran melulu, tidak baik buat jantung. lagian kau pasti kenal siapa istrinya," balas Jack yang masih duduk dengan santainya di dalam mobil.Mobil yang di kemudikan oleh Jim memasuki pakiran mobil di keluarga Mikaela. Andre keluar duluan. baru di susul oleh Jack."Tuan," saut Jim yang hendak membantu Jack untuk berjalan."Aku baik-baik saja, tidak perlu cemas. Jangan memanjakan aku!" perintah Jack kepada Jim."Baik," balas Jim yang melepaskan tangannya dari Jack."Jim, ini punyamu.""Oh iya," balas Jim yang mengambil salah satu kantong kresek dari tangan Jack. lalu menekan bel tanda bunyi.Bodyguard yang di dalam ruangan segera membuka pintu dan mempersilahkan ketiga pria masuk ke dalam."Daddy," sahut Leo yang berlari ke arah Jack."Daddy sudah pulang, mana Mom?" tanya Jack yang ber
Andre masuk ke dalam mobil dengan perasaan masih tidak tenang, lalu di susul oleh Jack."Jim, kita langsung pulang ke rumah atau kau ingin mampir ke suatu tempat lagi?" tanya Jack yang melihat jam di pergelangan tangannya."Tuan, apa anda tahu di mana tempat jual soto dan rujak?" tanya Jim yang tanpa menoleh ke arah belakang."Ya, kau mau makan di sana?" tanya Jack yang kaget, karena selama ini ia tidak pernah melihat Jim memakan jenis makanan tersebut."Tidak, istri mau makan. jadi saya harus beli untuknya," balas Jim yang mulai menjalankan mobilnya."ikuti saja gps ini," ucap Jack yang menyerahkan ponselnya kepada Jim.Jim segera menerima ponsel Jack dan menatapi gerakan Gps sembari menyetir mobil mewah.Andre menatapi Jack dengan tatapan kaget, karena ia baru tahu Jim bisa bahasa Indonesia. karena semalam Jim memperkenalkan diri dengan bahasa Inggris."Jim bisa mengunakan berapa bahasa," balas Jack dengan menahan tawa. ia ti
"Apakah ini perbuatan David?" ujar Cindy masih dengan wajah terkejut. "Ya, maka dari itu aku tidak bisa mengemudikan mobil. selalu memakai supir pribadi," balas Jack jujur. Cindy yang percaya, segera masuk ke dalam mobil dan bersamaan berapa pria lain juga masuk ke dalam. "Jack," pekik Cindy terkejut. Jack tersenyum lebar dan melambaikan tangan kepada Cindy. "Aku juga terpaksa melakukan ini padamu, aku juga di ancam oleh David. jadi kalian berdua selesaikan dulu," ucap Jack yang berjalan masuk ke dalam kafe. Jim segera menjalankan mobilnya, Cindy yang di himpit oleh kedua pria di sisi kanan dan kiri. tidak bisa melakukan apapun. termasuk melawan, ia hanya melototi kedua matanya kepada supir yang menjalankan mobil. Jim mengemudikan mobilnya kembali ke villa yang di mana ada David di sana. "Aku tidak mau kembali ke sana," pekik Cindy yang masih mencoba melepaskan diri. Jim menulikan telinganya, ia masih mengemudik
David memukul kedua kaki palsunya yang tidak bisa di gerakkan dengan pukulan kuat sembari mengutuk Jack dan keluarga Mikaela. ia bersumpah akan membuat keluarga Mikaela membayar penderitanya di masa depan atas apa yang mereka lakukan padanya sampai bernasib tragis seperti ini.***Jim yang mendapatkan laporan, segera bergegas ke lapangan untuk membereskan Cindy.Dalam perlarian, Cindy masih berusaha meminta bantuan Jack. ia yakin Jack akan menyelamatkan dirinya dari kejaran David yang ingin membunuh dirinya saat ini."Jack tolong aku," lirih Cindy yang masih mengingat nomor ponsel Jack."Kau masih ingat dengan aku, setelah apa yang kau lakukan dulu?" tanya Jack yang membalas panggilan Cindy dengan santainya. Seolah-olah ia tidak marah pada Cindy sedikitpun."Maafkan aku Jack, semua salah David. ia yang merencanakan semua ini dan aku tidak berdaya sama sekali dengan ancamannya. tolong percayalah padaku," dusta Cindy dengan berlinang air mata
Miura Diamentri mengulum senyumannya dengan wajah tersipu malu."Dua tahun lalu, jika tidak salah. aku di lamar dadakan oleh Jim dan semuanya dia yang ngurus.," balas Miura Diamentri dengan wajah merah merona."Astaga, kenapa tidak kasih tahu aku?" pekik Lala yang kecewa dengan sikap Miura Diamentri."Iya, kok tidak kasih tahu kita sih. pakai rahasia-rahasiaan segala," timpal Leila yang juga ikutan kecewa dengan sikap Miura Diamentri.Miura Diamentri menampakkan wajah kesalnya kepada Leila dan Lala secara bersamaan."Kalian saja main rahasia-rahasian. masa aku tidak boleh. huh," ngeluh Miura Diamentri kesal.Lala dan Leila tertawa bersamaan. mereka berdua lupa akan apa yang mereka lakukan kepada Miura Diamentri yang saat itu merahasiakan kehamilan dari Miura."Kita impas deh," ucap Leila dengan tawanya"Kita impas sudah sekarang," timpal Lala yang ikutan ketawa."Ngomong aku belum melihat suamimu?" lanjut Lala yang kepo
"Oh ya, hampir saja aku lupa dengan tujuan kedatangan aku hari ini." Jack mulai bercerita dengan ide dan tujuan untuk menjebak Cindy keluar dari persembunyiannya. Andre langsung tidak setuju, karena ini sungguh berbahaya. Mengingat kegilaan yang pernah di lakukan oleh Jack terdahulu yang berakhir dengan kegagalan dan taruhan nyawa. "Dengar dulu sampai selesai," ucap Jack yang memotong pembicaraan Andre yang masih ngotot tidak mau setuju dengan rencananya. "Gimana aku bisa setuju dengan ide gilamu itu," seru Andre yang penuh kemarahan. Jack terkekeh renyah kembali, ia pun kembali menjelaskan secara detail semua rencananya dari awal hingga akhir.