Lelia terus bersenandung lagu Sakura anata ni daette yokatta sampai selesai dan lampu hijau teiba menjadi merah. Leila memberhentikan mobilnya sambil menunggu menjadi warna lampu menjadi hijau, tetiba nada dering lagu Sakura anata ni daette yokatta berbunyi. Kedua orang di dalam mobil mencari ponsel masing-masing.
Jack melihat ponselnya berlayar hitam dan matanya melirik ke arah Leila yang sedang menjawab panggilan seseorang dengan sebutan Mommy.
“Apakah orang itu ibunya?” batin Jack yang tetiba ingin tahu. Karena dari cara pembicaraan Leila dengan orang di balik ponsel sangat dekat dan selain itu, ia melihat Leila menghela nafas panjang berapa kali. Entah apa yang di bicarakan orang di balik ponsel tersebut.
“Baik Mom, ini sudah otw. Aku lagi terjebak di lampu merah dan satu putaran lagi sudah sampai di lokasi Mom berada,” jelas Leila yang langsung menjalankan mobilnya sambil mengemudi dengan menjepitkan ponselnya di bahu sambil berbicara.
“Ya.. aku sudah memakai baju sesuai selera Mom, agak malu sih. Karena ini first time pakai baju seperti ini,” lanjut Leila dengan perkataannya dan wanita di balik ponsel hanya tertawa garing. Kemudian mematikan ponselnya.
Leila mengambil ponselnya dan meletakkan di atas paha, lalu memutar mobilnya ke arah kiri dan memasuki ruangan pakiran mobil di bagian paling atas karena merupakan tempat yang akan ia tuju.
“Sudah sampai,” ucap Leila melihat ke arah Jack yang sedari menatapnya tanpa tidak berkedip mata.
“Ada yang salah dengan wajahku?” tanya Leila menyentuh wajahnya.
“Tidak, aku hanya kaget melihat keahlian mu mengemudi mobil sampai pakiran atas. Biasanya kebanyakkan wanita tidak mau melakukannya,” dusta Jack.
“Ya, kau benar. Kebanyakkan para wanita tidak mau melakukannya dan aku harap anda tidak terlambat meeting,” balas Leila yang membuka pintu mobil. Kemudian Jack langsung keluar bersamaan dengan Leila.
“Terima kasih,” balas Jack dengan senyuman tipis. Karena ia salah menilai wanita itu untuk pertama kali dalam selera berpakaian.
“Ya,” balas Leila singkat.
Leila melangkah ke arah lift dan menekan tombol lift, lalu berjalan masuk ke dalam dan di ikuti oleh Jack dari belakang. Kedua orang sama-sama menekan angka tujuh dan Leila hanya tertawa pelan.
Ujung mata Jack masih mengawasi Leila. Ia menilai wanita di sampingnya dari atas hingga bawah. Memang tidak ada yang salah dengan penampilannya dan entah kenapa ia merasa familiar dengan wanita di sampingnya.
“Pernah ketemu di mana?” batin Jack sambil mengingat-ingat dan ia tidak menemukan jawabannya.
Ting
Pintu lift terbuka, kedua orang berjalan keluar bersama-sama. Mata Leila mencari keberadaan Boss yang ia panggil dengan sebutan Mommy dari segala penjuru ruangan dan Jack juga demikian. Ia mencari nomor meja ibunya yang bernomor 50 sambil berjalan ke arah kiri dan Leila ke arah kanan.
Entah kebetulan atau apa, keduanya sama-sama bertemu lagi di meja yang sama. Jack maupun Leila saling menatap satu sama lain dengan tatapan terkejut. Terutama Jack yang kaget, melihat ibunya memanggil nama Leila dan di balas oleh Leila dengan mengerutu kecil.
“Mom tidak menyangka, kalian sudah saling kenal?” ucap Maria melihat ke arah Jack dan Leila bersamaan. Karena sejak awal, ia memperhatikan pintu lift yang sedari buka tutup.
“Tidak saling kenal, hanya kebetulan kenal hari ini. Jadi kebetulan juga ketemu di sini,” balas Jack dengan sikap dinginnya. Ia menarik kursi dan langsung duduk di hadapan ayahnya yang sedari tersenyum lembut memandangi kedua wanita yang masih belum duduk.
Jack mendengus kesal dalam hati, jadi ini wanita materliastik yang akan di jodohkan dengan dirinya dan kemudian jadi istri. Karena perjodohan yang tidak di inginkan oleh Jack.
“Jack. ini Leila Valentina yang Mom ceritain kemarin-kemarin,” ucap Maria yang memperkenalkan Leila kepada Jack.
“Sudah saling kenal barusan Mom,” balas Jack dengan nada dingin dan menghabiskan minuman milik sang Ayah yang di atas meja.
“Lo kok Mom baru tahu, kalian sudah saling kenal?” tanya Maria yang melihat ke arah Leila dan Jack secara bergantian.
“Kita ketemu tidak sengaja kok, dompet kami tertukar aja dan hari inni janjian ketemu untuk kembalikan dompet masing-masing. Lalu langsung ke sini,” jelas Leila dengan senyuman ramah kepada Maria yang ia anggap sebagai ibu kandung sendiri.
“Nah, karena kalian sudah saling kenal. Jadi Mom langsung ke inti pembicaraan aja,” jelas Maria yang melihat Leila dan Jack bersamaan. yang duduk berdampingan di depan matanya.
Leila dan Jack tidak bersuara, mereka sudah sibuk dengan pemikiran masing-masing. Jack memikirkan bagaimana cara menolak perjodohan ini, karena hatinya masih ada Cindy. Sedangkan Leila begitu senang, karena pria yang akan di jodohkan dengan dirinya merupakan pria yang ia cintai selama ini secara diam-diam. Seakan nasib berpihak padanya untuk bisa memiliki Jack dan menjalani kehidupan rumah tangga seperti suami istri lainnya.
Dalam hati, Leila berharap jack juga bisa mencintainya. Seperti cintanya kepada Jack selama ini yang begitu besar. Sedangkan Jack mengumpat dengan sikap Leila yang seakan mendukung perjodohan ini.
“Sepertinya kalian tidak keberatan sama sekali, jadi Mom sudah putuskan kalian akan menikah seminggu lagi. jadi mulai saling mengenal dulu,” ucap Maria dengan wajah bahagianya.
Jack yang awalnya ingin protes, menjadi tidak jadi melakukannya. Karena ini pertama kalinya ia melihat wajah ibunya begitu bahagia setelah apa yang menimpah Tomoe dulu. Yang membuat senyuman bahagia itu menghilang dari wajah ibunya selama bertahun-tahun.
Jack menutup matanya sesat, perkataan Tomoe masih tergiang-giang di benak Jack. Adik perempuannya merengang nyawa saat menikah dengan pria yang salah dan saat itu juga ibunya berusaha bunuh diri dan mencari pria bajingan itu sampai sekarang. Jack yang ikut marah, juga mencari keberadaan pria tersebut. bahkan ia membayar banyak detective untuk mencari keberadaan pria tersebut.
“Haruskah aku mengorbankan perasaan ini,” batin Jack lirih.
Sedangkan Leila langsung pindah tempat duduk, ia memeluk Maria dengan penuh kasih sambil mengusap air mata Maria yang tetiba jatuh.
“Mom, aku tidak apa-apa kok. Aku menuruti semua keinginanmu?” ucap Leila yang tidak mengerti kenapa Maria tetiba menagis terisak dalam pelukannya. padahal ia tidak menolak permintaan wanita yang masih menampakkan kecantikan tersebut.
“Mom telalu bahagia,” dusta Maria. Karena ia tetiba teringat dengan mendiang putrinya yang pergi begitu cepat.
“Sayang, jangan menaggis di saat moment bahagia. nanti Leila semakin sedih?” timpal serorang pria yang masih menampakan ketampannya di umurnya yang ke 40an. Pria itu adalah ayah Jack bernama Kyo Mikaela. Nama aslinya Kyo Himura, pria keturunan asal Jepang yang mengikuti nama keluarga sang istri.
“Kau benar, hubby. Aku tidak seharusnya menaggis,” balas Maria lirih dan berpindah ke dalam pelukan suami tercintanya yang menemani dirinya sampai sekarang ini. Suami yang selalu ada untuknya di saat senang dan sedih. bahkan sampai terpuruk sekalipun. Kyo mengusap-usap punggung istrinya dengan gerakkan naik turun untuk menenangkan sang istri tercinta. yang masih terisak-isak dengan tangisan kecil. “Jangan di masukkan ke hati, Lei. Maria memang seperti ini, jika terlalu bahagia. sikapnya sunggu cenggeng,” alasan Kyo untuk menipu Leila yang menatapi Maria dengan tatapan banyak pertanyaan. “Oya, sepertinya kamu belum makan. Ayo oder makanan yang kamu suka, kita kan akan menjadi keluarga dan tidak perlu sungkan lagi. apalagi merasa tidak enak,” ucap Kyo dengan memasang wajah dengan senyuman ramah. Leila melirik daftar makan dan Jack hanya diam tanpa bersuara selain sibuk main ponselnya. Tepatnya melihat foto Cindy yang ia dapatkan dari intragram berapa ta
Miura tidak percaya, ia langsung mencoba mencicipi spageti milik Leila hasilnya ia hampir mati kepedasan dan segera mengoder air minum. pas melihat daftar harganya ia hampir muntah darah dan kini Miura percaya, kenapa Leila makan sambil menagis dan tidak protes piring kotor yang lupa di ambil sih pelayan. Karena beda status social. daripada membuang uang banyak, Miura Diamentri memilih minum air punya Leila.“Sial, kenapa kau tidak bilang sih. Makanan di sini mahal,” gerutu Miura kesal, setelah rasa pedas di mulutnya sudah hilang.“Kau sendiri yang tanya aku di mana, jadi aku kasih tahu di mana.”“Bodoh, kenapa kau bisa nyasal di sini. Udah gitu harga apaan ini, masa satu gelas botol air minum biasa bisa 50rb. Rampok bank ini,” celoteh Miura Diametri dengan menunju harga yang tertera di buku menu.Mata Leila menatapi Miura Diamentri yang berceloteh.“Aku kira makanan di sini murah meriah, karena nuasanya ke
Miura Diametri mengerutkan dahinya sembari mencerna kata-kata Leila yang amigu dan sungguh membinggungkan untuk di cerna oleh otak Miura Diametri yang kini berisi pas-pasan.“Maksudmu gimana sih, aku tak paham nih.”Leila tersenyum lembut dan langsung memeluk Miura Diametri.“Kamu kenal dengan bos kita kan?” tanya Leila tetiba.“Ya, semua pekerja kenal dengan Bu Maria dan suaminya. Mereka merupakan pasangan romantis. Lalu kenapa dengan Bu Maria?’ tanya Miura yang benar-benar tak paham bagian yang ini.“Bu Maria ingin aku menikah dengan putranya dan putranya itu adalah Jack Mikaela.”“OH MY GOD, SERIUSLY?” pekik Miura Diametri sampai histeris dan menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan. karena kaget dengan perkataan mengejutkan dari Leila Valentina“Iya, aku seharusnya senang kan. Tapi cintaku ini bertepuk sebelah tangan. Apakah rumah tangga yang aku jalani akan bai
Leila hanya bisa tersenyum menangkapi perkataan Miura Diamentri yang masih terkagum-kagum kepada rumah Maria yang merupakan bos mereka berdua.Tanpa mereka sadari Jack Mikaela berdecak kesal, setelah melihat kedua bodohan wanita kampungan yang tidak pernah melihat rumah mewah.“Dasar kampungan, pasti mengincar uang Mommy. Maka jadi wanita sok polos dan temannya juga sama saja,” umpat Jack dengan nada kesalnya dan berjalan pergi melewati jalan lain. Ia tidak sudi berjalan satu arah dengan wanita yang akan menjadi istrinya yang akan membuat wanita itu semakin keras kepala dan sekaligus merupakan wanita yang sangat ia benci. karena dengan hebatnya mengambil hati sang ibu dengan segala trik busuknya.Jack sangat yakin, wanita jahat itu hanya menginginkan kekayaan kedua orangtuanya dengan sengaja menerima tawaran pernikahan yang di ajuhkan oleh ibunya.“Tak akan ku biarkan,” batin Jack yang masih dengan amarah.***L
“Toko furniture, buat apa?” tanya Jack dengan bodohnya.“Mom mau meminta Leila memilih perabotan untuk rumah kalian nanti. Setelah acara pernikahan selesai, Mom minta kalian berdua pindah ke rumah di berapa block dari rumah ini. Jadi Mom bisa mengawasi kalian sewaktu-waktu,” jelas Maria dengan santainya.“Kenapa harus tinggal serumah sih Mom, siapa tahu kita akan bercerai mendadak besoknya?”“Enak aja cerai, ini bukan pernikahan main-main dan pernikahan hanya satu kali seumur hidup dan sebagai pasangan yang sudah menikah. Kalian harus tinggal bersama dan lepas dari orang tua, lalu mana nomornya?” cercah Maria yang sebel dengan perkataan anaknya.Dengan gaya malas, Jack mengeluarkan ponselnya dan menekan nomor Leila untuk di kirim ke nomor whatsap ibunya. Karena ia sudah malas berdebat dengan ibunya saat ini.Maria pergi dengan hati senang dan hanya berpamit kepada Andre yang ia anggap sebagai an
Maria langsung merangkul Leila keluar dari toko furniture.“Tentu saja semuanya Mom yang beli, Mom ingin perabotan rumah tangga kalian sudah siap. Saat kalian menghuni rumah baru,” jelas Maria dengan nada lembutnya.Sedangkan Leila merasa tidak enak hati dengan sikap Maria yang berlebih-lebihan dan mengingat Jack merupakan anak satu-satunya dari Maria dan Kyo. Leila mulai merasakan perasaan sediki lega. setidaknya ia tidak di cap memeras uang calon mertuanya.“Kita makan siang yuk,” ajak Maria kepada Leila yang sedari memasang senyuman.Leila mengangguk menandakan setuju dan ia menyetir mobil ke salah satu tempat mahal yang merupakan tempat Maria sering makan di sana. Melihat harganya, Leila menelan saliva dengan gugup. Ia berusaha bersikap santai.“Ayo di makan,” ucap Maria yang mempersilahkan Leila menyantap makanan yang tertera di atas meja.“Iya,” balas Leila yang mengambil makanan yang ia
Jack semakin geram dengan sikap Leila yang sok menjadi wanita lemah dan tertindas. Ia langsung memberhentikan mobilnya di salah satu halte bus.“Turun! naik taxi sendiri pulang sana.”Mata Leila terbelalak mendengar apa yang di katakan oleh Jack barusan. karena pria ini benar-benar mengusirnya turun dari dalam mobil.“Apa kau sudah tuli? Cepat turun dari mobilku,” perintah Jack dengan suara nyaringnya.Leila membuka pintu dengan berlinang air mata setelah air mata yang ia tahan sekian lama akhirnya jatuh dari kedua matanya, ia segera turun dari dalam mobil Jack.Jack mendengus kesal dengan sikap Leila, ia segera menjalankan mobilnya ke klub malam. Untuk menghindari pertanyaan ibunya yang soal Leila.Di jalan, Leila menggunakan aplikasi untuk memesan Go car untuk pulang. Karena mobilnya tetiba masuk bengkel hari ini, jadi ia tidak bisa memakainya. Dalam berapa menit, Go car yang di pesan oleh Leila sampai ke halte bus.
Leila hanya bisa diam membisu, ia terduduk di lantai dengan kondisi menyedihkan.“Jangan pernah mengharapkan apapun dari pernikahan ini, Apalagi uang dariku. Karena kau akan mendapatkan rasa sakit atas apa yang aku rasakan selama ini,” ucap Jack dengan nada nyaring dan penuh kebencian. Kemudian keluar sambil membanting pintu secara keras.Air mata Leila langsung jatuh deras membasahi gaun pegantinnya. Ia menaggis tersedu-sedu dengan menyimpan rasa sakit di dalam hatinya.Pintu terbuka lagi, Jack menatapi wanita yang kini berstatus sebagai istrinya. tanpa rasa kasihan, sebuah koper di lemparkan ke arah Leila dan mengenai tubuh Leila.Aduh…” lirih Leila yang kesakitan dengan mengusap tangannya dan kedua matanya masih berkaca-kaca.“Simpan air mata buayamu, mulai hari ini sampai seterusnya kau akan tidur di sini sampai kita bercerai.”Leila menatapi wajah Jack dengan tatapan hampa. Bahkan sulit untuk mengelu