Share

Dilema yang Berat

pov Azam

"Sebenarnya, aku tak yakin sama kamu untuk menceritakan apa yang terjadi padaku belakangan ini, tapi karena kamu temanku sekaligus parter kerjaku, jadi kamu harus tahu agar ..,"

"Tak usah bertele-tele, katakan saja ringkasannya. Kayak elo nyeritain di chanel!" Alfin terlihat gregetan.

"Begini bro, kamu tahu tidak saat aku pulang ke Malang? Sebenarnya, sebelum kakekku berpulang, dia berwasiat kalau aku harus segera menikah saat itu juga."

"Terus, elo nikah?"

"He'em."

"Bagus, dong! Terus ngapain elo kayak orang bingung gitu? Kan enak."

"Iya, saat itu juga aku langsung menikah di depan kakekku sebelum beliau wafat dan di depan keluarga besarku dengan seorang wanita yang selama ini aku sayangi dan ku anggap seperti adikku sendiri."

"Maksud, lo?"

"Wanita yang ku nikahi saat itu adalah sepupuku sendiri."

"Jihan?" Mata Alfin melotot tak percaya.

Aku mengannguk.

"Ja*c*k tenan koen Zammm...!" Alfin terlihat marah

"Jadi, selama ini aku curhat tentang prasaanku pada Jihan, sama suami Ji
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status