Share

Kabar gembira

Kabar gembira

Huek, huek!

Lagi-lagi Jihan seperti mau muntah, dia tidak tahu mengapa tiba-tiba perutnya terasa tidak enak dan mual, wajahnya juga terlihat pucat. Kedua orang tua mereka yang menatap penuh tanda tanya pada Jihan mendadak menjadi sumringah kemudian mereka saling berpelukan, hingga mereka lupa kalau mereka sedang ingin membicarakan hal serius tentang vidio viral Azam.

"Selamat ya dek!" Ujar Wardah yang memeluk Fatimah, begitu juga Hasan yang memeluk Ahmad, ayah Jihan.

Melihat itu, Azam dan Jihan saling berpandangan keheranan.

"Kalian kenapa?" Azam melongo.

"Selamat ya sayang, sebentar lagi kamu akan menjadi ayah!" Ujar Wardah yang memeluk Azam.

"Ayah? Maksudnya?" Azam melongo.

"Jihan, kapan terakhir kamu telat datang bulan?" Seru Fatimah.

"Kayaknya tanggal 15 bulan kemarin aku sudah tidak haid, deh padahal sekarang sudah tanggal duapuluh lima!" Jihan mengingat-ingat dan seketika terperanjat.

"Tapi, kan aku belum tes, mi?

"Tapi Umi yakin, kamu itu sudah isi, sayang!" Uja
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status