Share

Air Mata yang tertahan

Pov Agnes

Saat orang yang kita cintai menyebutkan nama kita dalam prosesi ijab qabul, di acara yang sakral pernikahan, sungguh bahagianya luar biasa tak bisa di ungkapkan dengan kata-kata.

Aku sangat bahagia dan terharu sampai menangis karena pernikahanku di saksikan puluhan jamaah masjid yang biasa sholat di masjid pimpinan ustad Taufiq di saat tidak ada satu orangpun yang datang dari pihak keluargaku maupun keluarga Azam.

Iya, saat ini kami benar-benar seperti sebatangkara, bahkan Ayahku juga tidak boleh menjadi waliku.

Setelah sah menjadi suami istri, Azam mengajakku ke hotel yang sebelumnya ia sudah menyewa kamar untuk kita, juga sebagai tempat tinggalku sementara, karena dia merasa tidak enak jika masih menumpang di kediaman ustad Taufiq.

Di sebuah hotel terkemuka di kota Surabaya ini, rupanya Azam menyewa kamar khusus pengantin baru. Ada taburan mawar merah di kasur kami, sehingga harum semerbak memenuhi ruangan. Aroma terapi dari beberapa lilin juga menambah suasana romantis pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status