Share

Calon Menantu Idaman

66

Sepanjang pertunjukan malam ini jantungku tak henti-hentinya jumpalitan. Berulang kali aku menyapu wajah-wajah penonton, tetapi sama sekali tidak mengenali orang yang dibilang Kak Carol sebagai pencari bakat terkenal.

Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 10 dan itu tandanya kami harus menuntaskan pertunjukan. Setelahnya, seperti biasa kami akan melepas lelah sambil mengganggu Pak Jo di dapur.

"Orangnya yang mana sih, Kak?" tanyaku sembari mengenakan jaket jin biru kesayangan.

"Di meja ujung, dekat pintu. Sekitar jam delapan dia pulang," jawab Kak Carol sambil mengikat rambutnya berbentuk cepol.

"Beneran nggak ngeh aku. Sibuk jaga suara agar nggak fals," imbuhku.

"Kamu mana pernah fals, Ken. Beda sama Steven, ngomong aja kadang sumbang," canda Mas Fa.

"Jangan gitu, Fa. Kamu juga kalau nyanyi, setelah nada tinggi sering ngambang pas turunnya," balas Mas Steven.

"Kalian mau jadi penunggu kafe? Udah mau jam sebelas." Pak Jo menunjuk ke benda bulat di dinding.

"Setengah se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status