Share

Asisten Seumur Hidup

68

Hari demi hari dilewati dengan penuh rasa syukur. Suaraku masih terjaga, demikian pula dengan kondisi badan. Hingga aku bisa tetap beraktivitas keluyuran dari satu tempat ke tempat lain untuk memberikan pertunjukan terbaik setiap malamnya.

Kafe kecil sudah kulepas pengelolaannya pada Aleea dan Humaira, dengan Sandy dan Willy yang menjadi penjaga kedua gadis itu dan ketiga perempuan lainnya. Selain itu, hubunganku dengan Aleea juga kian mesra. Meskipun kami sudah tidak bisa berkencan berjam-jam, tetapi setiap Jumat siang sampai sore aku akan mengunjunginya di rumah orang tuanya.

Seperti saat ini. Sejak seusai salat Jumat aku langsung berkunjung. Aleea yang tengah libur dari tugas menjaga kafe, menyambutku dengan seteko sirup dingin dan puding buah buatannya dan Bibik. Aleea memang belum mahir memasak, tetapi urusan buat kue dia lumayan berhasil, terutama karena sering mengunjungi mamaku.

"Malam nanti aku nggak ikut ke club," kata Aleea, sesaat setelah menghabiskan sepiring puding
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status