Share

BAB 75. MENGANTARKAN PULANG

Penulis: Zii_Alpheratz
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-21 17:54:00

Ibu dan bapak Aina berasal dari kampung, merantau ke kota membawa putri mereka yang waktu itu masih berusia lima tahun. Saat itu Supri bekerja sebagai satpam di sebuah perusahaan besar, mereka tinggal di rumah kontrakan. Meskipun hidup sederhana, tapi Aina bahagia bersama ke dua orang tuanya yang mencintai dia.

Di usianya yang ke sepuluh tahun, ayahnya di PHK dari tempat kerja, yang menyebabkan hidup mereka benar-benar susah saat itu. Ibunya yang membenci situasi itu lalu kabur bersama seorang pria asing, meninggalkan Aina dan Supri. Saat itu Supri masih menjadi ayah yang baik meskipun kondisinya jauh dari kata 'baik'. Dia mau berusaha mencari uang untuk hidup Aina, hingga ketika Aina masuk SMP, ayahnya yang saat itu mengantarkan pelanggan secara tidak sengaja melihat ibunya yang tengah menggendong seorang anak kecil, masuk ke dalam mobil mewah. Hidupnya tampak jauh lebih bahagia, membuat Supri frustasi dan menjadi sangat sering mabuk dan berjudi.

Aina mengeratkan cardigan di tubuhnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB 76. MEMINTA UANG

    "Kamu siapanya Aina? Pacarnya?" Supri tiba-tiba keluar dari dalam rumah, membuat Aina dan Gavin terkejut karena pria parubaya itu langsung menyodorkan serentetan pertanyaan pada Gavin."Vin, kamu cepet pulang, ya!" titah Aina, mendorong Gavin pergi. Dia tidak ingin Gavin melihat keadaan keluarganya dan menjadi jijik pada dia, seperti teman-temannya yang lain."Kamu yang tadi sore, kan? Yang nganterin Ain pake mobil mewah?" Supri tidak peduli bahkan jika Aina menghentikannya, dia tetap melakukan apa yang dia mau."Pak, stop!"Gavin kebingungan, tidak mengerti apa yang terjadi. "Iya, Pak. Itu saya," jawab Gavin."Seberapa kaya kamu? Udah berapa kali kamu make Aina? Kasih saya uang kalau kamu mau menikmati anak saya!""Maksud Bapak-""Gavin cepet pergi!" Aina memaksa Gavin untuk kembali ke motornya. Gavin tidak punya pilihan selain pergi karena desakan Aina yang terus menerus. Gadis itu tampak tidak sabar untuk mengusirnya. Dia juga tidak mengerti apa maksud dari pria yang merupakan aya

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-22
  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB 77. DILECEHKAN

    Di sepanjang jam pelajaran, Gavin beberapa kali melirik Aina, namun wanita itu tetap acuh, membuat Gavin sedikit kesal. Ya, dia kesal, tapi Gavin juga tidak mengerti mengapa dirinya kesal hanya karena Aina yang terus mengabaikannya tanpa alasan yang jelas.Ketika jam istirahat tiba, Gavin pergi ke kantin untuk makan siang bersama teman-temannya. Dia sibuk memikirkan mengapa Aina diam hingga tidak menanggapi ketika temannya bertanya atau mengobrol."Lo kenapa, sih, Vin?" tanya Mario melihat wajah cemberut Gavin yang tidak biasa.Gavin menatap Mario dengan bingung. "Apanya?" Gavin balik bertanya."Ya, lo dari tadi cemberut terus, ada apa?" Mario memperjelas pertanyaannya.Gavin memang biasanya hanya memasang wajah dingin, akan tetapi hari ini Gavin tampak cemberut."Gak pa-pa." Gavin menggeleng, dia merasa bahwa dia baik-baik saja, dia tidak tahu mengapa Mario bertanya hal seperti itu.Bangkit berdiri, Gavin pergi meninggalkan teman-temannya di sana. "Mau ke mana lo, Vin?!" tanya Reno s

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-25
  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB 78. AKU BAIK-BAIK AJA

    Gavin menghentikan pukulannya saat dia merasa puas. Melihat bolak-balik pada siswa yang terkapar di lantai dan Aina yang meringkuk ketakutan, dia segera menghampiri Aina. "Lo gak pa-pa?" tanya Gavin sambil melepas seragam sekolah yang dia pakai, memberikannya pada Aina. "Pak punya gue."Aina mengangguk sambil terisak, memakai seragam milik Gavin dengan tangan gemetar karena seragamnya sudah tidak layak untuk di pakai Lagi.Remaja itu memalingkan wajah saat Aina melepaskan seragamnya yang robek dan memakai miliknya."Ayo berdiri, gue bantu!" Gavin hendak mengulurkan tangan, membantu gadis itu bangkit berdiri saat Aina menghindarinya."A-aku bisa sendiri, Vin," tolak Aina sambil berusaha bangkit berdiri dengan bertumpu pada tembok.Ketika keduanya hendak pergi, sekelompok guru dan siswa tiba-tiba masuk ke dalam gudang."ADA APA INI?!" Seorang guru pria menatap Gavin dan Aina, lalu terakhir tatapannya jatuh pada siswa yang terkapar di lantai. "Cepet panggil ambulans!" titah guru pria itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-26
  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB 79. ANAK BAIK

    Di ruangan kecil itu, Aina duduk di atas lantai yang dingin sambil menutup wajahnya dengan telapak tangan. Suara tangisan terdengar keluar dari bibirnya, tubuhnya gemetar, mencengkram sebuah selimut tipis yang dia pegang. Tangisan lirih yang begitu memilukan, seolah memberitahu dunia bahwa dia tidak baik-baik saja.'Aku baik-baik aja, kok, Vin."'Mereka hampir melecehkan lo, gimana bisa lo baik-baik aja?'Gavin benar, dia sama sekali tidak baik-baik saja. Tidak akan ada wanita yang baik-baik saja jika mengalami hal yang serupa dengannya. Hanya saja Aina sudah terbiasa bersikap baik-baik saja di hadapan semua orang. Dia tidak ingin seseorang mengkhawatirkannya, atau lebih tepatnya Aina tidak ingin merepotkan.Hatinya sakit dan sesak, dia merasa tenggorokannya tercekik hingga membuatnya kesulitan bernafas. Rasa jijik yang membuat Aina ingin menguliti tubuhnya sendiri, rasa jijik yang membuatnya mual karena tidak bisa melakukan apa pun. Aina tahu dia adalah orang yang munafik. Pernah beke

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27
  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   Bab 80. DEMAM

    Gavin sama sekali tidak peduli dengan ancaman Wanita itu. Dia dengan tenang mengeluarkan ponselnya, lalu memutar sebuah vidio dan menunjukkan nya pada Ibu Hardi."Ini bukti vidio anak Tante yang melecehkan siswi di sekolah ini. Ada juga cctv sekolah di berbagai sudut, kesaksian korban dan siswa-siswi lain. Menurut Tante, kalau saya upload vidio ini di internet dengan caption 'anak pengacara yang melecehkan siswi di sekolahnya' apa respon masyarakat?" Tangan wanita setengah baya itu terkepal erat, tidak menyangka jika Gavin sangat teliti. Jika vidio cctv sekolah dan vidio itu bocor, sudah pasti reputasi suaminya akan terpengaruh. Apalagi akhir-akhir ini banyak kasus-kasus yang melibatkan pembullyan seorang siswa atau siswi yang di bully oleh anak seorang pejabat atau seorang yang terkenal. Dan tentu saja tidak ada yang bisa lepas dari hujatan netizen.Dengan bibir cemberut, dia menunjuk pada Gavin. "Awas kamu, ya!" Setelah itu wanita parubaya itu keluar dari ruang kepala sekolah.Meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-28
  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB 81. BERDEBAR

    Gelap di sekelilingnya, kepalanya terasa sangat berat dan penciumannya penuh dengan bau obat yang memyengat. Kelopak mata Aina terbuka secara perlahan, menatap langit-langit berwarna putih terang. Dia mengerjapkan matanya, mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya."Uh..." Ketika Aina ingin bersuara, hanya erangan serak yang keluar dari bibirnya."Mamah, Kakak itu udah bangun!"Aina mendengar suara anak kecil di sertai dengan suara langkah kaki. Dalam kebingungannya, Aina melihat seorang wanita setengah baya, cantik dan lembut, sedang menggendong seorang anak kecil di pelukannya."Kamu udah bangun? Ada yang enggak nyaman?" tanya wanita setengah baya itu pada Aina.Tenggorokan Aina tercekat, ini pertama kalinya sejak beberapa tahun ada seseorang yang berbicara lembut padanya saat dia sedang sakit. Matanya panas, mengeluarkan air mata yang jatuh secara langsung pada pipinya."Kenapa nangis? Ada yang sakit?" tanya wanita itu lagi.Aina menggelengkan kepalanya. "Ha-haus," ujar dia.

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-30
  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB 82. PAS GAK?

    "Gavin!" teriak Aina saat jam pulang sudah berdering dari dua menit lalu.Remaja itu sedang berjalan di lorong sekolah bersama teman-temannya, butuh keberanian yang besar untuk Aina hingga akhirnya dia memutuskan untuk memanggil Gavin.Gavin, termasuk orang-orang di sekitar pria itu, menoleh secara bersamaan. Gavin, Mario, Julia dan Reno lantas menghentikan langkahnya, menatap langsung pada Aina.Aina mengigit bibirnya dengan erat, malu untuk berkata di depan semua orang. Pada akhirnya dia melirik Gavin sekilas."Kalian duluan aja!" titah Gavin pada ke tiga temannya.Julia berdecak kesal, meski begitu dia tetap mengikuti Mario dan Reno pergi.Aina menghela nafas lega saat teman-teman Gavin pergi. Dia memandang Gavin, ada semburat merah di pipinya. "Aku mau bilang maaf sama kamu," ucap Aina.Gavin menatap Aina dengan alis terangkat."Selain karena kamu udah bawa aku ke rumah sakit waktu itu, aku juga mau minta maaf karena aku denger dari siswi kalau orang tua siswa yang waktu itu datan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31
  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB 83. PERHATIAN KECIL

    "Makasih, ya, Vin." Aina tersenyum sambil menatap Gavin."Sama-sama. Cepet masuk sana!"Aina mengangguk, dia masuk ke dalam rumah, melihat dari jendela saat Gavin melenggang pergi dari rumahnya. Aina menekan dadanya, merasakan jantung yang berdetak dengan sangat cepat. Setelah melihat Gavin yang menghilang di tikungan jalan, Aina masuk ke dalam kamar sambil membawa barang-barang yang Gavin belikan."Gavin baik banget," gumam Aina, rona merah menyebar di pipinya.***"Kamu baru pulang, Vin?" tanya Guna saat melihat putranya masuk ke dalam rumah.Gavin mengangguk, menyalami tangan ibunya. "Iya, Mah.""Udah makan? Kalau belum ada makanan di dapur!""Udah kok, tadi Gavin makan sama temen Gavin," jawab Gavin. "Gavin ke kamar dulu, ya, Mah!"Gina mengangguk, membiarkan Gavin pergi ke kamarnya.***"Aina!" teriakan Supri terdengar dari luar kamar Aina.Saat itu Aina yang sedang belajar bangkit berdiri, membuka pintu, melihat Supri yang berdiri di depan pintu kamarnya dengan tangan di pinggan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-01

Bab terbaru

  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB. KEHAMILAN [END]

    "Na, kenapa muka kamu pucat banget, kamu masih sakit?" tanya Dimas ketika dia melihat wajah Aina yang tampak tidak sehat.Aina menoleh ketika mendengar suara bertanya Dimas, dia menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Saya enggak pa-pa, kok, Pak!" Bibir pucat Aina terangkat, dia mencoba untuk baik-baik saja.Kening Dimas bertaut, masih merasa khawatir bahkan jika Aina berkata bahwa dia baik-baik saja. "Kamu sudah periksa ke rumah sakit?" tanya Dimas lagi."Saya cuma masuk angin, enggak perlu ke rumah sakit.""Kamu terlalu keras kepala, Na. Jangan sepelekan penyakit bahkan kalau pun itu hanya masuk angin. Saya antar kamu ke rumah sakit sekarang!" ujar Dimas dengan nada sedikit memaksa.Aina enggan, mereka masih berada di tempat kerja dan beberapa karyawan memperhatikannya. Dia takut jika Dimas mengantarnya ke rumah sakit di tengah jam kerja, pria itu akan terseret gosip karenanya. Karena Aina tahu betul jika beberapa karyawan sering memperhatikan dia dan bergosip secara diam-diam."Engg

  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB. APA HUBUNGANNYA?

    Aina sedang duduk di atas tempat tidur saat bel pintu apartemen berdering. Aina yang sedang cemas menunggu kepulangan Gavin langsung berdiri, bergegas keluar dari kamar untuk membuka pintu.Ketika pintu apartemen dibuka, Aina melihat Gavin yang sedang di papah oleh seorang wanita yang Aina tahu dia berjama Celine."Gavin kenapa?" tanya Aina, sedikit panik melihat Gavin yang tampak tidak sadarkan diri."Gavin Mabuk, tolong minggir dulu, biar gue yang antar dia ke kamarnya!" Celine mendorong Aina ke samping, lalu dia bergegas masuk dengan susah payah. "Di mana kamar Gavin?" tanya Celine."Dudukkan di sofa aja," ujar Aina.Celine mendudukkan Gavin yang mabuk di atas sofa, wanita itu membuka jaket yang Gavin kenalan dan menyuruh Aina yang sedari tadi hanya berdiri dan menatap dari samping, "Buatin air hangat pake madu dan jeruk!"Meski hatinya merasa tidak nyaman melihat Celine yang begitu merawat Gavin, tapi dia tetap sigap melakukan hal yang Celine minta. Dia bergegas pergi ke dapur, me

  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB 89. KURANG AJAR

    Aina pulang ke apartemen. Saat dia membuka pintu dan masuk, Aina meletakan barang-barang yang dia beli, dia bahkan tidak sempat membereskan semua itu karena Aina langsung pergi ke dalam kamar mandi dan muntah lagi.Hoek, hoek, hoek.Terengah-engah, Aina menopang tubuhnya pada pinggiran wastafel. Dia berkumur, mencuci mulut dan wajahnya agar terlihat segar. Aina lalu mendongak, menatap wajah pucat nya di cermin. Pantulan dirinya di cermin terlihat sangat kuyu dengan wajah yang basah oleh air dan rambut acak-acakan.Menghela nafas, Aina keluar dari kamar mandi, dia mengganti pakaiannya dengan kaus dan celana pendek sebelum akhirnya berbaring di tempat tidur untuk menenangkan rasa mual di perutnya. Aina berharap bahwa setelah dia bangun nanti, rasa mual itu akan menghilang.***Gavin kembali ke apartemennya setelah menginap di rumah usai ulang tahun bunga, adiknya yang terakhir. Dia menekan serangkaian kata sandi, dan ketika pintu dibuka, Gavin masuk ke dalam apartemen.Suasana hening mem

  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB 88. MUAL

    Aina berdiri di trotoar, menunggu kendaraan umum yang lewat. Wanita itu celingak-celinguk, menunggu dengan cemas. Hari sudah menunjukan pukul tujuh malam, namun dia belum juga mendapati kendaraan yang lewat karena memang hujan deras baru yang diiringi oleh suara petir saja mereda. "Na, kamu mau bareng aja sama saya?" Dimas yang menghampiri Aina bertanya pada wanita itu."Enggak usah, pak. Saya bisa nunggu sebentar lagi, kok." Aina menggeleng, menolak sambil tersenyum."Kalau begitu saya temenin kamu nunggu, ini udah malem, enggak baik perempuan di pinggir jalan kaya gini." Dimas menawarkan diri."Tapi-" Aina ingin menolak, dia merasa tidak enak pada Dimas. Bagaimanapun pria itu juga pasti punya kesibukan setelah ini."Jangan nolak. Saya enggak terima penolakan." Dimas bersikukuh untuk menemani Aina.Pada akhirnya Aina dengan pasrah membiarkan Dimas menemaninya. Wanita itu sedari tadi mengguncang ponsel yang ada dalam genggamannya, menghubungi Gavin berulang kali untuk meminta jemput.

  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB 87. KENAPA BUKAN AKU?

    "Kamu pulang?" sapa Aina ketika dia melihat Gavin yang masuk ke dalam apartemen.Gavin mengangguk, dia membuka jaket yang dia kenakan, melemparnya ke atas sofa dengan sembarangan. "Gue lapar, ada makanan?" tanya Gavin.Aina bangkit berdiri dari sofa, dia berjalan ke arah dapur sambil menjawab, "Ada, makan sekarang apa mandi dulu?" tanya Aina."Makan sekarang," jawab Gavin.Mengangguk, Aina mengambil piring dan menyiapkan makanan untuk Gavin. Pria itu duduk di atas meja makan sambil menunggu Aina selesai menyiapkan makanan. Setelah makanan tersaji di hadapannya, Gavin mulai melahap makanannya."Perempuan yang sama kamu tadi siapa?" tanya Aina, dia bertanya dengan hati-hati agar Gavin tidak marah."Temen, kenapa?" Gavin balik bertanya tanpa menatap Aina."Enggak, keliatannya akrab banget sama kamu. Tadi kamu nelepon aku pake nomor dia?"Mengangguk, Gavin mendongak menatap wanita itu. "Kenapa, sih?" tanya Gavin.Kepala Aina menggeleng, dia menuangkan air putih ke dalam gelas dan menaruhn

  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB 86. WANITA ITU SIAPA?

    "Vin...ugh." Aina melenguh saat Gavin mengecupi di sepanjang lehernya hingga akhirnya pria itu berhenti pada dadanya yang ranum.Rasa geli menyebar ke seluruh tubuh Aina, apalagi saat bibir Gavin dengan rakus mengisap pucuk dadanya bergantian. Aina mengelus rambut kepala Gavin, membuat pria wajah pria itu terbenam di sana.Tubuh keduanya sama-sama bugil, saling mengerat satu sama lain. Keringat mereka membanjiri tubuh, ac yang tergantung di dinding sama sekali tidak mempengaruhi suhu panas di antara keduanya."Baring!" titah Gavin pada Aina.Mengangguk, Aina berbaring di atas tempat tidur sambil membuka ke dua kakinya. Nafas Gavin memberat melihat wanita itu menatapnya dari bawah dengan ekspresi yang begitu provokatif."Emh..." Aina tersentak, Gavin memasuki dirinya secara tiba-tiba.Kegiatan yang biasa mereka lakukan setiap malam jika Gavin memintanya, Aina hanya menurut, bagaimana pun menurutnya Gavin adalah pria yang baik yang banyak membantunya di saat dia kesulitan. Aina sama sek

  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB 85. 4 TAHUN KEMUDIAN

    Di sebuah kamar yang remang, seorang wanita menggeliat di atas tempat tidur. Kelopak mata wanita itu terbuka, dia menguap, mencoba bangkit dari tempat tidur ketika tubuhnya tiba-tiba di peluk dengan erat pada pelukan seorang pria yang tertidur di sebelahnya."Vin, lepasin dulu!" titah Wanita yang tidak lain adalah Aina, dia mencoba menyingkirkan tangan Gavin yang melingkari pinggangnya."Sebentar aja," gumam Gavin dengan mata tertutup.Aina menghela nafas. "Ini udah siang, Vin. Katanya kamu ada kuliah jam segini?" tanya Aina dengan nada tidak berdaya.Gavin melepaskan pelukannya, dengan malas bangkit dari tempat tidur. "Sebenernya sesekali bolos juga gak pa-pa," ujar Pria itu."Kalau papah kamu tau, kamu pasti di marahin!" Aina turun dari tempat tidur, memunguti pakaiannya yang tergeletak di lantai. "Cepetan bangun!" titah Aina lagi pada Gavin sebelum dia masuk ke dalam kamar mandi.Selesai mandi dan berpakaian, Aina keluar dari sana, dia melihat Gavin yang hanya memakai boxernya seda

  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB 85. APA YANG KAMU HARAPKAN?

    "Makasih, ya, Vin. Lo udah mau nganter gue," ucap Jullia pada Gavin yang berjalan di sampingnya.Gavin mengangguk, tatapannya mengedar menatap toko-toko dan orang yang berlalu-lalang. Dia melihat sebuah gaun cantik di salah satu etalase toko, berpikir jika Aina mengenakan gaun itu pasti akan terlihat cocok dan sangat cantik. Gavin tanpa sadar tersenyum."Vin!" Julia menegur pria yang ternyata tidak memperhatikan dan mendengarkannya."Hah? Kenapa?" Gavin menoleh pada Julia dengan wajah bingung."Lo mikirin apa, sih? Gue ngomong dari tadi ternyata enggak lo dengerin!" Julia cemberut kesal.Tangan Gavin terulur, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Sorry," ucap Gavin dengan rasa bersalah.Keduanya mengobrol di sepanjang perjalanan. Gavin terus mengikuti Julia meski dia tidak tahu ke mana tujuan wanita itu karena sedari tadi mereka hanya berkeliling mall.Tanpa mereka sadar, seseorang menatap keduanya di kejauhan. Gadis itu bersembunyi di salah satu tiang tinggi, melihat Julia yang tam

  • Letnan Jendral, Rebut Kembali Hati Mantan Istrimu   BAB 84. LELAH

    Seperti yang Gavin katakan, dia tidak ikut mengantar Aina hingga rumahnya, namun hanya di depan gang. Gavin ikut turun ketika Aina turun dari mobil, ia melihat ke gang yang cukup gelap di belakang karena matahari sudah terbenam."Gue anter, ya. Itu gangnya gelap banget, gimana kalau ada apa-apa?" tanya Gavin dengan khawatir.Aina menggelengkan kepalanya, dia menolak, "Enggak usah, Vin. Enggak bakalan ada apa-apa, kok. Aku udah biasa jalan sendiri.""Kalau gitu-""Wih, wih, wih!" Supri tiba-tiba datang dari arah gang, menghampiri Aina dan Gavin di sana.Gavin menatap Aina sejenak, lalu tatapannya beralih pada Supri yang datang. Dia tahu bahwa pria itu adalah ayah dari Aina, Gavin hendak menyapa dengan sopan saat Supri tiba-tiba membuka suara."Katanya cuma temen! Huh! Kalau kaya gitu ngapain kamu nangis-nangis sepatunya Bapak jual? Kan bisa beli lagi," ujar Supri sambil menoyor kepala Aina.Gavin terkejut, dia tidak menyangka jika Supri akan mengatakan itu. "Sepatunya di jual?" tanya G

DMCA.com Protection Status