Share

BAB 81. BERDEBAR

Gelap di sekelilingnya, kepalanya terasa sangat berat dan penciumannya penuh dengan bau obat yang memyengat. Kelopak mata Aina terbuka secara perlahan, menatap langit-langit berwarna putih terang. Dia mengerjapkan matanya, mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya.

"Uh..." Ketika Aina ingin bersuara, hanya erangan serak yang keluar dari bibirnya.

"Mamah, Kakak itu udah bangun!"

Aina mendengar suara anak kecil di sertai dengan suara langkah kaki. Dalam kebingungannya, Aina melihat seorang wanita setengah baya, cantik dan lembut, sedang menggendong seorang anak kecil di pelukannya.

"Kamu udah bangun? Ada yang enggak nyaman?" tanya wanita setengah baya itu pada Aina.

Tenggorokan Aina tercekat, ini pertama kalinya sejak beberapa tahun ada seseorang yang berbicara lembut padanya saat dia sedang sakit. Matanya panas, mengeluarkan air mata yang jatuh secara langsung pada pipinya.

"Kenapa nangis? Ada yang sakit?" tanya wanita itu lagi.

Aina menggelengkan kepalanya. "Ha-haus," ujar dia.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status