Share

BAB 43. RUMAH KITA

Masuk ke dalam restoran, mereka di bawa berjalan melewati berbagai meja pelanggan di lantai bawah. Melewati tangga, berjalan menuju lorong yang di penuhi berbagai lukisan antik, Jes berhenti di sebuah pintu dan membukanya.

"Silahkan, masuk!" pinta Jes, lalu tatapannya jatuh pada tiga anak yang sedari tadi mengekori ayah mereka. "Ayo amsuk bocah-bocah kecil."

Ghazi dan Binar langsung berlari masuk, sedangkan Gavin cemberut karena di samakan dengan adik-adiknya. Dia sudah remaja, enggan di panggil dengan panggilan 'bocah'.

Bagas tersenyum melihat kebahagiaan anak-anaknya. Bagas membawa mereka duduk di kursi masing-masing. Gina melihat ke sekeliling, ruang vip itu terlihat sangat mewah sekaligus antik dengan bahan utama bangunan yang terbuat kayu jati. Berbagai lukisan juga di gantung pada dinding yang berwarna coklat. Tatapan Gina lalu jatuh pada Bagas yang tampak sedang berbincang dengan pria bernama Jes itu.

"Binar, Ghazi, jangan berisik!" peringat Gina mereka.

Setelah Bagas berbincan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status