Share

Bab. 163

Dia selesai berkata, tiba-tiba tenggorokan terasa gatal, sehingga batuk ringan. Rayn tidak berani terlalu kuat batuknya, apabila terlalu menggerakkan bagian perut, lukanya akan semakin sakit. Dia baru saja sedikit lega, sedari tadi dia kelihatannya sangat sengsara dan menyesak.

“Aku tuangkan air untukmu.”

Areum buru-buru bangkit, namun tangannya malah ditarik oleh Rayn. “Aku tidak mau minum air.” suara Rayn sedikit serak, dia menarik lengannya, memeluk Areum ke dalam pelukannya.

“Areum, kamu masih belum minta kado ulang tahun padaku lagi.” Rayn tersenyum dan berkata.

“Aku minta atau tidak, kamu tetap akan memberikannya padaku, iya kan?” Areum mengangkat mata dan menatapnya, berkata dengan nada datar.

“Tidak, tebak dulu apa kadonya?” Rayn mengangkat alis dan tersenyum ringan. Areum menggeleng kepala, sifatnya memang tidak suka tebak menebak.

“Tidak tahu.”

Rayn tersenyum lembut, tangannya masuk ke dalam saku jas besarnya, lalu mengeluarkan sebuah kotak cincin berwarna hitam. Ketika Areu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status