Yatcht itu berlayar ke laut yang tidak begitu dalam dan perlahan berhenti dengan tenang di permukaan laut. Areum dan Rayn duduk bersama di kabin kapal lalu bersandar ke jendela dan memandangi laut dan langit di luar jendela.Cuaca malam ini sangat bagus, langit dipenuhi dengan cahaya bintang yang berkedip-kedip. Areum merasa jika dirinya tengah bermandikan bintang-bintang indah.“Kamu membawaku ke laut hanya untuk mengobrol sambil menyaksikan bintang-bintang?” kata Areum lalu meneguk winenya dengan tatapan mata yang menatap lurus ke arah lautan.Laut begitu tenang dan terlihat sangat cantik dengan pantulan dari cahaya bintang. Suasananya begitu tenang dan romantis.“Uhm,” Rayn mengiyakan, “Kamu dulu pernah bilang kalau lampu perkotaan terlalu cerah sehingga mengganggumu menyaksikan bintang-bintang di langit. kamu juga bilang kalau lebih suka dengan langit penuh bintang di atas laut.“Selesai mendengar ini, Areum memicingkan matanya dan mencoba mengingat kembali. Mungkin, dia dulu mema
Di Kota, gosip terbesar tidak lain adalah mengenai pernikahan antara Rayn dan Areum yang akan segera di gelar megah, semua orang membicarakannya tanpa henti.Di sebuah cafe, Elijah tengah bersama dengan Dira, keduanya mengobrol bersama setelah cukup lama tidak bertemu. Keduanya pun tak ayal ikut membicarakan Areum“Itu, em, ada gosip dari Keluarga Briar. Nona kedua dari Keluarga Briar dan tuan muda kedua dari Keluarga Forger akan segera menikah.” ucap Dira.“Maksudmu Areum dan Rayn ya.” Sahut Elijah mengikuti alur pembicaraan Dira.“Iya.” Dira mengangguk. “Apa kamu kenal baik dengan nona kedua keluarga Briar? Aku dengar hanya orang yang mengenalnya dengan baik yang tahu namanya Areum.Sebenarnya, namanya Althea Briar. Nama ini adalah nama yang tertulis di Kartu keluarganya.Aku dengar dari seseorang kalau Althea adalah anak pertama yang dilahirkan oleh istri pertama Leonhard, dan dia sangat disayangi.Hanya saja karena dia sangat rendah hati jadi dia jarang muncul di lingkaran sosial
Selesai Areum mandi, dia pun keluar dari kamar mandi. Dia mengambil ikat rambut untuk mengikat rambutnya yang basah dan kemudian mulai mengambil dan merapikan pakaian yang berserakan di lantai. Rayn masih berbaring di ranjang dengan setengah telanjang sambil memandangi Areum lalu berkata sambil tersenyum, "Areum, orang-orang bilang tujuan pria membelikan pakaian untuk wanita adalah untuk melepaskan pakaian itu dari tubuh wanitanya. Apa kamu membuatkanku pakaian untuk meniduriku?” Setelah mendengar ini, Areum membelalakkan mata indahnya lalu melirik ke Rayn. Lalu, dia lanjut menundukkan kepala untuk merapikan dan membereskan baju mereka. Setelah melipat pakaian, Areum meletakkannya ke dalam kotak penyimpanan, lalu nanti kalau sudah ada waktu kosong baru menyetrikanya. “Aku pagi ini ada janji periksa dengan Gwen. Kamu juga bangunlah lebih pagi. Aku sudah memasak bubur. Sarapan dulu baru nanti pergi kerja lagi, perut kosong akan melukai lambung.” kata Areum sambil ganti baju. Sejak
Setelah Gwen selesai bicara, suasana menjadi hening sejenak dan udara di sekitarnya tampak bercampur dengan napas berat dan pengap. Areum terus menundukan pandangan matanya. Terlihat kalau ekspresi wajahnya cukup tenang sehingga sulit menebak apa yang sedang dia pikirkan. Tapi Gwen tahu, dari luar mungkin Areum terlihat lemah, tapi sebenarnya dalam dirinya, dia sangat kuat. Areum pasti rela kehilangan nyawanya hanya untuk melahirkan seorang anak untuk Rayn Cara dan pemikiran seperti ini sungguh tidak masuk akal untuk Gwen jika dilihat dari sudut pandang seorang dokter. Tapi ketidak masuk akalan ini malah membuat orang lain merasa perjuangan cinta ini begitu menyentuh. Kecanggungan di kantor dipecahkan oleh ketukan tiba-tiba di pintu. Perawat mendorong pintu, begitu terbuka perawat berkata kepada Gwen dengan cemas, "Baru saja datang seorang pasien dengan pendarahan hebat, Dokter Gwen, tolong cepat periksa." "Oke, aku mengerti." Gwen bangkit dari kursi dan mengatakan satu kalimat
Pernikahan Rayn dan Areum hampir menimbulkan sensasi di seluruh kota.Sehari sebelum pernikahan, Areum tinggal di keluarga Briar, dia akan menikah di rumah keluarga Briar, ini sudah didiskusikan sebelumnya.Areum tidak terlalu ingin masuk ke tempat ini, tetapi Leonhard bersikeras karena itu keinginan mendiang ibunya, jadi Areum hanya bisa menuruti keinginan mendiang ibunya.Untungnya, sebelum dia pindah ke sini, Nyonya Briar dan Seika telah pindah keluar, menghindari rasa canggung ketika bertemu. Leonhard tidak banyak berkata, sebaliknya Nyonya besar Briar malah menggandeng dua cucunya bersamaan, dan tidak berhenti berkata."Areum, setelah menikah, kamu akan menjadi menantu keluarga orang lain."Nyonya Briar memegang tangan Areum dan berkata dengan penuh perasaan. "Waktu berlalu dengan cepat, dalam sekejap mata kamu sudah mau menikah.Aku masih ingat ketika ibumu baru saja menikah ke keluarga Briar ini, usianya hampir sama dengan usiamu saat ini.Pada saat itu, dia sangat pemalu, beg
Areum berjalan ke ruang ganti dikelilingi oleh penata rias, asisten dan fotografer, dia mengganti gaun pengantin putih yang sederhana tapi sangat berkilau, mengganti gaya rambut dan memakai selembar veil putih di kepalanya. Penampilan Areum cocok dengan riasan apapun. Memakai gaun merah terlihat cantik, memakai gaun putih terlihat suci. Dia berdiri dari tempat duduk, penata rias berjongkok merapikan gaunnya. Areum tersenyum dan berterima kasih pada penata rias. Penata rias berjongkok di lantai, menatap senyuman di wajah Areum, tiba-tiba terpesona olehnya. Tuan muda kedua pasti telah menyelamatkan dunia dalam kehidupan sebelumnya, jadi dapat menikahi istri yang begitu cantik dalam kehidupan ini. Pernikahan dimulai tepat pada pukul 9:00 pagi, Rayn berdiri di depan panggung, melihat Areum merangkul lengan Leonhard berjalan selangkah demi selangkah menuju ke arahnya, meskipun dia mempertahankan senyuman di wajahnya, namun hatinya tidak tenang. Adegan seperti saat ini, pernah muncul
Pada saat itu, Rayn ingin menghajarnya. Tapi Leonhard tidak tega dan menahannya.Dulu dia mengusir Seren keluar dari rumah, memang sebagian besar karena ingin mendukung putranya, oleh karena itu, Leonhard selalu merasa bersalah terhadap istri dan putrinya, jadi dia selalu memanjakan Seika, tidak terduga dia berani melakukan kesalahan yang begitu besar.Seika telah menghancurkan pernikahan Areum dan Rayn, membuat keluarga Forger dan keluarga Briar menjadi lelucon, dan juga membuat Areum masuk rumah sakit.Di ruang IGD para dokter dan perawat keluar dari dalam, orang-orang yang menunggu di luar segera bergegas maju.“Dokter, bagaimana situasi istriku?”Rayn duluan bertanya, dia masih mengenakan pakaian pengantin berdiri di rumah sakit benar-benar terlihat aneh.Dokter melepaskan masker steril di wajahnya, menghela nafas, dan menggelengkan kepalanya, "Meskipun telah berhasil menyelamatkannya, tapi janin yang ada di dalam perutnya harus dikeluarkan.”Mendengar hal itu kedua kaki Rayn tera
“Aaron!” nyonya Briar agak cemas, segera memeluk Seika ke dalam pelukannya. “Kamu jangan keterlaluan, bagaimanapun aku adalah orang tua, kamu bahkan berani menampar Seika di depanku.”Aaron memelototi mereka dengan dingin, malas beromong kosong dengan mereka. Seika malah berteriak marah. “Kamu menamparku, dan mengancamku? Dengan hak apa kamu menamparku?Kamu hanyalah anak dari seorang wanita murahan jangan berlagak... ah!” Seika berteriak.Tanpa menunggu Seika menyelesaikan perkataannya Aaron sekali lagi menampar Seika bahkan dua tamparannya kali ini yang keras. Sudut bibirnya tampak mengeluarkan sedikit darah segar.“Aku tidak punya kebiasaan tidak memukul wanita, Seika, kamu boleh mencoba memprovokasiku lagi!”Wajah Seika bengkak, menjerit kesakitan dan bersembunyi ke dalam pelukan nyonya Briar. Dia terus memegangi pipinya yang terasa pedih dan terbakar.“Aaron, kamu jangan keterlaluan!” nyonya Briar memeluk putrinya, dan memelototinya.Aaron tidak marah malah tersenyum, dan mengger