Areum berjalan ke ruang ganti dikelilingi oleh penata rias, asisten dan fotografer, dia mengganti gaun pengantin putih yang sederhana tapi sangat berkilau, mengganti gaya rambut dan memakai selembar veil putih di kepalanya. Penampilan Areum cocok dengan riasan apapun. Memakai gaun merah terlihat cantik, memakai gaun putih terlihat suci. Dia berdiri dari tempat duduk, penata rias berjongkok merapikan gaunnya. Areum tersenyum dan berterima kasih pada penata rias. Penata rias berjongkok di lantai, menatap senyuman di wajah Areum, tiba-tiba terpesona olehnya. Tuan muda kedua pasti telah menyelamatkan dunia dalam kehidupan sebelumnya, jadi dapat menikahi istri yang begitu cantik dalam kehidupan ini. Pernikahan dimulai tepat pada pukul 9:00 pagi, Rayn berdiri di depan panggung, melihat Areum merangkul lengan Leonhard berjalan selangkah demi selangkah menuju ke arahnya, meskipun dia mempertahankan senyuman di wajahnya, namun hatinya tidak tenang. Adegan seperti saat ini, pernah muncul
Pada saat itu, Rayn ingin menghajarnya. Tapi Leonhard tidak tega dan menahannya.Dulu dia mengusir Seren keluar dari rumah, memang sebagian besar karena ingin mendukung putranya, oleh karena itu, Leonhard selalu merasa bersalah terhadap istri dan putrinya, jadi dia selalu memanjakan Seika, tidak terduga dia berani melakukan kesalahan yang begitu besar.Seika telah menghancurkan pernikahan Areum dan Rayn, membuat keluarga Forger dan keluarga Briar menjadi lelucon, dan juga membuat Areum masuk rumah sakit.Di ruang IGD para dokter dan perawat keluar dari dalam, orang-orang yang menunggu di luar segera bergegas maju.“Dokter, bagaimana situasi istriku?”Rayn duluan bertanya, dia masih mengenakan pakaian pengantin berdiri di rumah sakit benar-benar terlihat aneh.Dokter melepaskan masker steril di wajahnya, menghela nafas, dan menggelengkan kepalanya, "Meskipun telah berhasil menyelamatkannya, tapi janin yang ada di dalam perutnya harus dikeluarkan.”Mendengar hal itu kedua kaki Rayn tera
“Aaron!” nyonya Briar agak cemas, segera memeluk Seika ke dalam pelukannya. “Kamu jangan keterlaluan, bagaimanapun aku adalah orang tua, kamu bahkan berani menampar Seika di depanku.”Aaron memelototi mereka dengan dingin, malas beromong kosong dengan mereka. Seika malah berteriak marah. “Kamu menamparku, dan mengancamku? Dengan hak apa kamu menamparku?Kamu hanyalah anak dari seorang wanita murahan jangan berlagak... ah!” Seika berteriak.Tanpa menunggu Seika menyelesaikan perkataannya Aaron sekali lagi menampar Seika bahkan dua tamparannya kali ini yang keras. Sudut bibirnya tampak mengeluarkan sedikit darah segar.“Aku tidak punya kebiasaan tidak memukul wanita, Seika, kamu boleh mencoba memprovokasiku lagi!”Wajah Seika bengkak, menjerit kesakitan dan bersembunyi ke dalam pelukan nyonya Briar. Dia terus memegangi pipinya yang terasa pedih dan terbakar.“Aaron, kamu jangan keterlaluan!” nyonya Briar memeluk putrinya, dan memelototinya.Aaron tidak marah malah tersenyum, dan mengger
“Kak Rayn, apa maksudmu? aku tidak sakit!” Seika memang tidak terlalu pintar, dan ditambah dengan tamparan Aaron, membuatnya tambah bingung. Tapi nyonya Briar tidak bodoh, dia segera mengerti. Rayn ingin mengirim putrinya masuk ke rumah sakit jiwa. Di rumah sakit jiwa, selain dokter sisanya adalah orang gila, selalu bersama pasien yang sakit mental, orang normal juga akan menjadi gila jika tinggall bersama dalam lingkungan rumah sakit jiwa. Seika menghancurkan pernikahan Rayn dan Areum, nyonya Briar tahu Rayn tidak akan melepaskannya, tapi dia tidak menduga Rayn begitu kejam. Dia memeluk Seika, dan berkata pada tenaga medis dengan gelisah. “Putriku sangat normal, tidak ada masalah apapun. kalian silakan pulang.” “Mungkinkah orang normal akan ribut di pernikahan orang lain? menurutku, Seika Briar harus diperiksa baik-baik.” Aaron menyindirnya. “Aaron, tutup mulutmu!” Setelah menjerit, nyonya Briar memegang koper dan menggandeng Seika turun dari tangga, “Seika, pergi bersama ibu.
Malam semakin larut, dari balkon kamar bisa melihat derasnya air hujan yang terpantul cahaya lampu di luar sana. Hening. Dingin membangkitkan hawa tersendiri di dalam kamar ini.Rayn juga kembali ke kamar menyusul Areum, dia melihat Areum sudah berbaring di ranjang, dengan punggung menghadapnya. Rayn berbaring di sebelahnya, dan mematikan lampu tidur.Ruangan tiba-tiba menjadi redup dan sunyi.Dalam cahaya redup, Rayn menatap punggung Areum yang kurus dengan tatapan tenang, lalu mengulurkan tangan.Namun, begitu telapak tangan Rayn menyentuh bahunya, Areum langsung merespons dengan ganas.“Jangan menyentuhku!” Areum duduk dari ranjang, meringkuk tubuhnya, duduk bersandar di kepal ranjang.Rayn mengerutkan kening menatapnya, ada pandangan terluka dalam matanya. Areum tidak menatapnya, membungkus diri dengan selimut dan turun dari ranjang.“Mau pergi ke mana?” bertanya, suaranya agak suram.“Aku merasa kita sebaiknya tidur berpisah saja.” selesai berkata, Areum turun dari ranjang, tapi
“Tapi...” baru saja kata-kata Elijah terucap dan belum sempat menarik tangannya, tiba-tiba Emilio sudah menarik Elijah dengan sekuat tenaga hingga masuk ke dalam pelukannya.Kedua tubuh mereka menempel begitu dekat. Emilio hampir mencium dengan serakahnya kelembutan dan wangi manis wanita yang hanya ada pada tubuh Elijah. Tenggorokan Emilio menegang, bahkan dia sampai bisa mendengar degup jantung di dadanya yang melompat-lompat tidak karuan, berteriak dengan gilanya di dalam diri menginginkan Elijah.Hasrat dalam tubuhnya yang sudah lama ditahannya membara lagi, berubah menjadi semakin tak terkendali. Tatapan mata Emilio yang menggelap dan begitu dalam menatap tajam ke bibir cemberut Elijah, dia merasa bibir Elijah begitu indah dan lembut bagaikan bunga yang mekar.“Suamiku sebenarnya kamu kenapa? Apa perlu pergi ke rumah sakit...” Elija memandangi Emilio dengan sangat cemas. Belum sempat dia menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba pria di depannya menciumnya dan mendorongnya ke sofa.Ciu
“Memangnya kenapa?” Areum kembali bertanya karena kebingungan. Dari yang dia tahu jika Elijah adalah wanita beruntung yang dapat menikah dengan tuan muda Xavier.“Hari di mana pertemuan Emilio dan Elijah terjadi adalah di atap hotel tempat Elijah bekerja dan juga milik Emilio. saat itu Elijah baru saja mengalami pelecehan. Tubuhnya penuh luka, wajah pun sudah sangat berantakan.Saat itu, saat aku diminta datang ke mansionnya aku kebingungan. Karena biasanya Emilio tidak berbuat hal keji dengan memukuli wanita. Melihat tubuhnya begitu hancur, dan dipenuhi banyak luka membuatku berpikir jika Emilio benar-benar brengsek.Awalnya dia tidak ingin memedulikannya tapi pada akhirnya, dia merawatnya, melindunginya, menikahinya hingga akhirnya dia menerima anak hasil perkosaan itu bagaikan anak kandungnya sementara Elijah yang trauma karena kejadian itu membenci anak yang tidak berdosa itu.” Rayn menghela napas beratnya mencoba melanjutkan ceritanya lagi.“Aku tidak habis pikir padanya, dia men
Di dalam kamar, jam sudah menunjukkan pukul 19:00 malam, Elijah begitu lahap memakan bubur yang dimasak langsung oleh Emilio. raut wajah kebahagian terlukis dengan jelas di sana. Elijah meletakan mangkuk buburnya, menatap Emilio dengan tatapan tenang, lalu berkata, “Kenapa tidak makan?” “Aku?” Emilio menunjuk ke arahnya sendiri. “Aku bahkan sudah kenyang hanya dengan melihatmu makan.” “Seharusnya kamu juga makan,” Elijah sedikit menekuk kepalanya. Emilio langsung mengulurkan tangannya, lalu mengangkat dagu kecil itu hingga wajahnya menengadah. Melihat wajah tampan Emilio yang tampan dan berkarisma itu, matanya yang indah seakan menghipnotis Elijah tanpa bisa berkedip. Sejenak posisi keduanya begitu intim. Kepala Emilio kian mendekat seakan mendaratkan ciuman di bibir tipisnya yang merekah bagaikan bunga yang bermekaran. Elijah memejamkan matanya, bersiap menerima sentuhan Emilio. napasnya yang maskulin itu terkesan lembut kala menyentuh kulit pipinya. Seketika harapannya buyar ke