Teguh yang mendengarnya pun segera mendekati retakan itu untuk memeriksanya.Di dalam retakan tersebut, terdapat sebuah kotak batu yang terlihat sangat kuno.Kotak itu ...Kendati hanya seukuran telapak tangan, keberadaannya terlihat sangat mencolok, membuat orang yang melihatnya langsung berpikir bahwa benda ini pasti luar biasa."Teguh!""Kamu nggak bakal bisa kabur, siap-siap saja buat mati!"Pada saat itu, suara Dewa Perang Kedua kembali terdengar dari luar.Bahkan ...Terdengar jauh lebih dekat dari sebelumnya.Teguh tahu persis bahwa tidak ada waktu lagi untuk merasa bimbang, jadi dia langsung menyelinap ke dalam celah retakan dan berlari mendekati kotak batu."Krak ...""Wush, wush ..."Ketika Teguh berhasil meraih kotak batu itu, Dewa Perang Kedua bersama pengawal pribadi dan Tentara Legendarisnya telah memasuki pintu perunggu.Namun, Teguh tidak menyadarinya.Sekalipun tahu, dia tidak mungkin tinggal diam di dalam celah retakan itu. Sebab, begitu ketahuan, dia pasti tidak akan
Tak perlu diragukan lagi, kebenciannya terhadap Damar sama besarnya dengan apa yang dirasakannya kepada Teguh."Damar!"Dewa Perang Kedua menatapnya dengan tajam, matanya berkilat dingin. "Kamu pikir, kali ini kamu bisa nyelamatin Teguh?""Aku sudah bilang, 'kan, hari ini dia pasti mati!""Nggak bakal ada yang bisa selamatin dia!"Damar balas menatapnya dengan tajam. Dia menanggapi ucapannya dengan tenang, "Dewa Perang Kedua, kamu itu sudah jadi anjing penguasa! Bisa-bisanya kamu tega menindas orang-orang yang sudah berjasa untuk Serenara ...""Lihat saja, suatu hari nanti, kamu pasti bakal lebih menderita!"Dewa Perang Kedua seketika berang.Egonya tersentil!"Omong kosong!"Dewa Perang Kedua mendengus. "Teguh, kamu, sama kalian semua memang pantas mati! Pokoknya, siapa pun yang berani-beraninya halangin aku, semuanya harus mati!"Setelah mengatakan hal itu ...Matanya memancarkan kilatan kekejaman, dia pun segera memberikan perintah kepada Tentara Legendaris"Bunuh dia!""Bunuh merek
Aura membunuh yang begitu kental memenuhi ruangan Kuil Dewa yang sempit.Teguh tersentak tatkala mendengar suara tembakan yang dilesatkan. Matanya langsung berapi-api ketika melihat kejadian itu di hadapannya."Damar!"Damar ...Dia adalah salah satu rekan sekaligus sahabat terbaiknya di Serenara!Namun, tepat ketika Teguh hendak bertindak, Damar yang melihat gerak-geriknya langsung berteriak keras dengan suara yang menyayat hati, "Pergi!""Teguh, cepat pergi, nggak usah peduliin aku!""Kamu mau semua usaha kita sia-sia? Mau ngebiarin Pasukan Serigala yang udah korbanin nyawanya mati sia-sia dan nggak tenang di alam sana?"Hati Teguh terasa seperti ditusuk pisau.Kemudian, dengan tekad bulat, dia memutuskan untuk berbalik dan melarikan diri."Sial!"Dewa Perang Kedua marah besar dan kembali menendang Damar dengan keras. Melihat Damar yang sama sekali tidak berniat untuk melepaskannya, dia kembali mengarahkan pistolnya ke kaki pria itu."Dor!"Sontak, darah menyembur dari kaki Damar.Su
"Tap, tap ..."Baru sampai setengah jalan, tiba-tiba dari belakang terdengar suara langkah kaki yang ramai.Tampaknya Dewa Perang Kedua telah tiba bersama Tentara Legendaris!Teguh sontak merasa gelisah.Dia mengamati keadaan sekitar.Tempat ini sangat luas dan terbuka, tidak ada tempat baginya untuk berlindung.Bila Dewa Perang Kedua mengejar mereka, pria itu pasti akan segera melihat jembatan kayu ini, menyebabkan Qadafi yang ada di sana terancam bahaya.Akhirnya, Teguh memutuskan untuk mengalihkan perhatian Dewa Perang Kedua terlebih dahulu.Dia langsung berlari menjauhi jembatan."Hm?"Beberapa saat kemudian, Dewa Perang Kedua muncul dan melihat Teguh yang tengah melarikan diri."Teguh!"Dewa Perang Kedua seketika berteriak senang, matanya berkilat puas, "Kamu nggak bakal bisa kabur lagi. Hari ini adalah hari kematianmu!""Kejar dia!"Segera, dengan lambaian tangannya, Dewa Perang Kedua memimpin para Tentara Legendaris untuk mengejar Teguh.Teguh tak punya pilihan lain dan terpaksa
"Grrt ..."Teguh menggertakkan giginya, berusaha tidak mengeluarkan suara. Namun, rasa sakit yang luar biasa itu membuatnya tak bisa menahan diri untuk tidak mengerang kesakitan.Sekejap kemudian, dia tak mampu lagi bertahan dan jatuh ke dalam kabut putih tebal tersebut."Huh, huh ..."Dewa Perang Kedua melongok ke bawah.Selain kabut tak berujung, hanya terasa hawa dingin yang menusuk kulit.Tak ada yang tahu seberapa dalamnya tempat ini."Klik!"Demi memastikan semuanya aman dan berjalan lancar, Dewa Perang Kedua mengambil senter super terang dari pengawalnya, lantas menyinari dasar kabut putih itu untuk memeriksanyaSayangnya ...Meskipun sudah menggunakan senter terang itu, dia tetap tidak bisa melihat dasar kabut ini."Kalau sedalam ini, sih ..."Dewa Perang Kedua mematikan senter dan mengembalikannya kepada pengawalnya. "Mau dia sesehat apa pun, dia bakalan tetep mati atau cacat seumur hidup.""Apalagi sekarang kondisi tubuhnya sudah hancur ...""Dia pasti benar-benar langsung ma
Selain itu, ada juga selongsong peluru dan beberapa benda lainnya.Ekspresi Shinta sedikit lebih lega."Eh ...""Kalian, sini cepat! Ini apaan, ya?"Tiba-tiba, seorang tentara lain menemukan jejak pertempuran di belakang patung dewa raksasa.Keduanya segera berlari ke sana.Bayangan dan Shinta menemukan beberapa sidik jari yang tertinggal di patung dewa. Rupanya, itu adalah bekas darah dari jari tangan Teguh yang diinjak oleh Dewa Perang Kedua."Huh, hiks hiks ..."Keduanya spontan melihat ke bawah dan seketika terasa embusan angin dingin yang menusuk tulang, membuat hati mereka makin gelisah.Jika jatuh ke sini...Hanya dengan angin dingin saja, mereka langsung tahu bahwa sangat kecil kemungkinannya untuk bisa bertahan hidup."Panggil bantuan!"Zaki segera memberi perintah, "Ambil tali, cepat turun dan lihat gimana keadaan di bawah!"Tak butuh waktu lama, seorang tentara segera datang membawa tali panjang.Tentara itu bersiap turun dengan lampu sorot di kepala dan tali yang diikat di
Ibu kota.Dewa Perang Kedua segera menyampaikan kabar baik ini kepada Kaisar Tedja."Lapor, Kaisar!"Dewa Perang Kedua berkata dengan gembira, "Raja Serigala sudah jatuh ke dalam jurang, nggak mungkin dia bisa selamat.""Nah, kalau Dewa Perang Pertama, Damar ...""Juga sudah kutembak kepalanya, dia benar-benar mati."Sembari melaporkan semuanya ...Dia memberi isyarat kepada pengawal yang ada di belakangnya.Pengawal itu segera membawa jasad Damar ke depan."Bagus!"Melihat itu, Tedja sontak bertepuk tangan dan tertawa."Bagus, hahaha ...""Teguh yang sombong itu akhirnya mati juga, rasanya lega banget ..."Tawa kemenangannya terus bergema di dalam aula.Dewa Perang Kedua yang berdiri di sampingnya pun ikut tertawa tanpa henti."Omong-omong ..."Setelah tertawa cukup lama, Tedja mulai berkata dengan tenang, "Sebagai Dewa Perang Pertama, kekuatan Damar pasti luar biasa.""Kita harus pake jasadnya buat bikin Tentara Legendaris, pasti kekuatannya bakal besar banget."Dewa Perang Kedua men
Tak terkalahkan!Abadi!Namun sekarang, Bayangan memberi tahu mereka bahwa Raja Serigala dibunuh oleh Dewa Perang Kedua yang keji itu ...Sungguh memilukan.Sungguh memicu amarah.Seorang legenda dan pahlawan yang tidak tergantikan.Tidak mati di medan perang, bukan pula dalam pertempuran yang sehat.Tragisnya, dia dibunuh oleh orang-orang Serenara yang dia cintai dan lindungi. Itu adalah kisah tragis dan sebuah aib yang menyayat hati.Sangat Menyedihkan!Sungguh ironis!Markas utama Pasukan Serigala seketika diselimuti oleh kesedihan yang mendalam."Nggak cuma itu ..."Mata Bayangan memerah, lagi-lagi dia berteriak dengan marah, "Faktanya, Kaisar Serenara itu bukan Kaisar sejati! Dia cuma boneka yang dikendaliin sama orang lain.""Makanya dia terus-terusan mengincar Pasukan Serigala dan Raja Serigala."Begitu mendengar kebenarannya, semua panglima sontak tercengang.Mereka semua terdiam, masih tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar.Melihat situasi tersebut, Bayangan se