Share

Bab 808

"Grrt ..."

Teguh menggertakkan giginya, berusaha tidak mengeluarkan suara. Namun, rasa sakit yang luar biasa itu membuatnya tak bisa menahan diri untuk tidak mengerang kesakitan.

Sekejap kemudian, dia tak mampu lagi bertahan dan jatuh ke dalam kabut putih tebal tersebut.

"Huh, huh ..."

Dewa Perang Kedua melongok ke bawah.

Selain kabut tak berujung, hanya terasa hawa dingin yang menusuk kulit.

Tak ada yang tahu seberapa dalamnya tempat ini.

"Klik!"

Demi memastikan semuanya aman dan berjalan lancar, Dewa Perang Kedua mengambil senter super terang dari pengawalnya, lantas menyinari dasar kabut putih itu untuk memeriksanya

Sayangnya ...

Meskipun sudah menggunakan senter terang itu, dia tetap tidak bisa melihat dasar kabut ini.

"Kalau sedalam ini, sih ..."

Dewa Perang Kedua mematikan senter dan mengembalikannya kepada pengawalnya. "Mau dia sesehat apa pun, dia bakalan tetep mati atau cacat seumur hidup."

"Apalagi sekarang kondisi tubuhnya sudah hancur ..."

"Dia pasti benar-benar langsung ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status