"Teguh, ayo cepetan!"Damar terus mendesak Teguh untuk mengikutinya.Teguh memandang Damar dengan tajam, empat aksara besar yang terpampang di pintu masuk tiba-tiba terlintas di pikirannya. 'Tidak Hancur, Tidak Berdiri.'Tidak hancur, tidak berdiri.Hancur kemudian bangkit.Apa mungkin ...Sekarang dia harus jatuh dulu sebelum bangkit kembali!Mengingat hal ini, Teguh melirik Damar sekali lagi, sebelum akhirnya memilih untuk memasuki jalur satunya dengan mantap.Segera setelah dia melangkah ke dalamnya ...Tiba-tiba sosok Damar berubah menjadi angin ... dan menghilang tanpa jejak."Wush ..."Sesaat setelah Teguh berjalan masuk ke dalam, tiba-tiba berbagai macam panah melesat ke arahnya. Tombak dari panah-panah itu berkilau, memberikan kesan tajam.Seperti kilat.Anak panah itu bergerak secepat meteor.Seolah-olah memang sengaja diarahkan kepada Teguh.Meskipun dihadapkan pada situasi seperti itu, Teguh tidak gentar dan terus melanjutkan perjalanannya dengan tenang."Srak ... "Dalam se
Teguh merasa sedikit bingung, dan secara refleks berbalik untuk melihat ke belakang.Tiba-tiba, Kawanda muncul di belakangnya dengan membawa sebuah kotak batu di tangannya, persis seperti dengan yang dulu dia ambil dari celah patung dewa."Klik ..."Hanya dengan sedikit dorongan, kotak batu itu terbukaDi dalamnya, tergeletak sebuah kunci.Bentuknya sangat aneh dan berwarna hitam pekat, tampak seperti benda yang luar biasa."Ini kunci dari pintu batu yang ada di ujung gua."Kawanda mengucapkan hal itu sembari menyerahkan kuncinya kepada Teguh.Tanpa ragu, Teguh mengambil kunci tersebut dan pergi ke ujung gua, berusaha mencari lubang kunci yang disebutkan oleh Kawanda.Dia mencoba membuka pintu itu."Klek, ceklek ..."Tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang cukup keras.Kemudian, seluruh gunung mulai bergetar hebat.Tanah berguncang.Seolah-olah kiamat sedang terjadi.Peristiwa itu membuat Teguh sangat terkejut.Namun, melihat Kawanda yang tidak bergeming, Teguh akhirnya kembali tenang.
Berita kematian Dewa Perang Pertama membuat Teguh tertekan.Dia juga terjebak di gua ini.Jika Bayangan dan Shinta kembali tanpa cedera, mereka pasti akan mengumpulkan Pasukan Serigala dan melakukan tindakan-tindakan yang ceroboh.Jangan sampai semua hal itu terjadi."Aku bantu tanyakan kepadanya."Pelayan itu menganggukkan kepalanya dan pergi.Setelah makan, Teguh melanjutkan latihannya tanpa henti.Baik siang ...Maupun malam, dia terus berlatih.Bahkan, karena terlalu fokus, dia sampai lupa makan dan tidur.Teguh sama sekali tidak tahu berapa lama waktu telah berlalu.Dia hanya tahu bahwa energi dalam tubuhnya sudah sangat kuat dan mampu mengendalikan Ulat Emas Pemakan Jiwa, membuat parasit itu tidak berani berkeliaran dan hanya bersembunyi di dalam tubuhnya."Bam ..."Ketika Teguh sedang menghela napas panjang.Tiba-tiba ada orang yang masuk ke dalam gua.Membawa angin sejuk.Sangat bercahaya.Orang itu adalah Kawanda, sang pewaris Kuil Dewa."Whus ..."Dalam sekejap, Kawanda muncu
"Kamu harus bisa keluarin Ulat Emas Pemakan Jiwa dari tubuhmu dulu, terus hadapi tiga serangan dariku.""Selain itu, nggak ada cara lain lagi.""Tanpa persetujuanku, kamu nggak akan boleh keluar dari sini."Setelah selesai berbicara, Kawanda meletakkan kedua tangannya di belakang punggung dan meninggalkan gua dengan cepat, hanya dalam beberapa langkah saja.Teguh terdiam.Setelah itu, dia memutuskan untuk melanjutkan latihannya, berusaha menyelesaikan masalah terkait Ulat Emas Pemakan Jiwa secepat mungkin dan meninggalkan tempat ini.Pada saat yang sama ...Peristiwa besar sedang terjadi di luar sana.Di Kota Senggigi, Provinsi Julang, ada puluhan orang yang menghilang secara misterius setiap harinya.Setelah diselidiki, baik dengan melihat rekaman CCTV maupun dengan bertanya pada masyarakat sekitar, belum ada petunjuk yang bisa ditemukan.Seolah-olah ...Orang-orang itu lenyap dari dunia ini.Selain itu ...Sebuah penyakit aneh juga menyebar luas di Kota Senggigi dan sekitarnya.Setia
Di kantor.Bayangan dengan cepat memeriksa semua data yang ada.Setelah merenung sejenak, dia menemukan sesuatu yang sangat mencurigakan, semua orang yang hilang itu masih muda dan sehat.Bahkan ...Beberapa di antaranya adalah tentara yang sudah pensiun dan atlet dengan tubuh yang sehat.Sedangkan, orang-orang yang terinfeksi penyakit aneh itu kebanyakan orang biasa, entah karena riwayat penyakitnya atau terkena melalui cara penularan biasa.Kedua hal ini ...Memang tampaknya tidak memiliki hubungan apa pun.Namun, lucunya, orang -orang yang menghilang tidak terinfeksi penyakit."Jangan-jangan ..."Bayangan memiliki alasan yang cukup kuat untuk merasa curiga.Apakah orang-orang yang hilang ini diculik oleh Dewa Perang Kedua?Pasalnya, orang-orang yang sehat itu tidak mungkin menghilang begitu saja tanpa jejak.Sementara di Wilayah Selatan, satu-satunya orang yang mampu melakukan hal ini adalah Dewa Perang Kedua.Tidak salah lagi.Dia pasti menggunakan orang-orang ini untuk menciptakan
Mereka berdua ...Hampir bisa dikatakan sebagai dua orang yang paling dekat dengan Teguh.Ketika bertemu lagi di Kota Senggigi, mereka tiba-tiba berada dalam kesunyian yang sulit dijelaskan.Tak lama kemudian.Bayangan menghela napas, memecah keheningan. "Nona Shinta, ada perlu apa?"Shinta menjawab dengan nada serius, "Aku punya berita terbaru tentang orang-orang yang hilang."Orang-orang yang hilang!Bayangan sama sekali tidak mengira ternyata Shinta tahu tentang ini. Dia pun segera berkata, "Cepat ceritakan, apa yang sebenarnya terjadi?""Sebenarnya ...""Sejak hilangnya orang-orang dan terjadinya wabah, aku sudah punya dugaan.""Dugaanku, orang yang berada di belakang layar adalah Dewa Perang Kedua. Karena cuma dia yang dengan suka hati menjatuhkan reputasi Teguh seperti ini," lanjut Shinta.Bayangan mengangguk.Dia juga berpikiran seperti itu."Jadi ... "Shinta melihat ke kiri dan kanan, memelankan suaranya. "Keesokan hari setelah kejadian itu, aku diam-diam membentuk tim khusus
Tubuh Bayangan seketika gemetar. Pandangannya pada Shinta juga berubah menjadi rumit.Hidup dan mati Kak Teguh ...Tentu itu adalah sesuatu hal yang paling dia pedulikan.Mendengar perkataan Shinta, Bayangan kembali terdiam."Benar."Shinta melirik Bayangan sekali lagi. Seolah sedang berkata pada pria itu, dan juga pada dirinya sendiri. "Teguh belum mati, dia masih hidup!""Sebenarnya ...""Aku memang sangat takut saat pertama melakukan penyelidikan.""Tapi ketika aku berpikir, kalau apa yang aku lakukan sekarang adalah sesuatu yang Teguh pasti akan lakukan dengan seluruh usahanya, dan dia akan bertanggung jawab akan hal ini ...""Aku mendapat kekuatan.""Aku mendapat harapan.""Nggak merasa sendirian dan kesepian lagi.""Aku bukan lagi seseorang yang berjalan sendirian di jalan sepi!" kata Shinta sambil berlinang air mata."Seakan ...""Teguh masih seperti dulu, bersembunyi di balik bayang-bayang, mengamati gerakan kita diam-diam. Saat kita menghadapi bahaya, dia akan bangkit dan memu
Di antara mereka pasti ada keluarga Yadira."Tapi ..."Kawanda mengerutkan keningnya dan berkata, "Meskipun Raja Serangga Legendaris telah mati, tapi adik laki-lakinya bergabung dengan keluarga terkemuka di Kotiong dan bersembunyi dengan sangat baik selama bertahun-tahun. Entah apa yang sedang direncanakannya."Teguh merasa hatinya berdetak cepatAdik laki-laki dari Raja Serangga Legendaris. Kemampuannya dalam seni serangga legendaris pasti tidak terlalu berbeda dari sang kakak.Jika seseorang seperti ini bertekad untuk menggunakan seni serangga legendaris untuk melakukan hal-hal jahat, dampaknya pasti sangat berbahaya."Jadi ...""Aku berikan buku 'Teknik Pengendali Serangga Legendaris' ini serta 'Seruling Pengendali Serangga' untukmu. Agar kamu juga memiliki cukup kemampuan kalau suatu saat bertemu dengan orang ini."Teguh merasa kagum dalam hatinya. Dia mengepalkan tangannya memberi salam hormat. "Niat baik dan perhatian yang diberikan Pak Kawanda, aku akan selalu mengingatnya!"Kaw