Share

JILID 283 | Kerinduan

Tetapi lucu juga, suamimu itu suka mencium lututmu, sama seperti Sun Jian yang selalu terangsang setiap mencium lututku, aneh ya Nona?"

Gwangsin terdiam, lalu mendadak ia berteriak dan melompat memeluk neneknya. Ia malu tetapi merasa geli. Neneknya ini memang aneh. "Kamu ngawur Nek, kamu ngintip ya Nek?"

Neneknya tertawa geli. Gwangsin menyembunyikan wajahnya di leher Si nenek. Ia berbisik. "Kamu ngintip yang di mana, Nek?"

"Aku lupa, banyak yang kuintip," katanya sambil tawa cekikan.

Kejadian itu sudah lama berselang, tetapi Gwangsin masih ingat akan kenakalan Si nenek. Gwangsin tertawa sendiri. "Kalau aku ceritakan pada Jiu Long, bahwa nenek sering ngintip, tidak bisa kubayangkan bagaimana air mukanya," gumamnya sendiri.

Dalam kesendirian di atas tebing. Gwangsin terbayang wajah Jiu Long. Rasa rindu itu datang menyerbu seperti tikaman sembilu. Gwangsin mengeluh, betapa ia mencintai lelaki itu. Ia sungguh rindu. Tetapi ia merasa heran dirinya bisa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status