Bersamanya, ikut dua pendekar kembar Mok Tang dan Mok Kong yang berusia limapuluh tahun dan terkenal dengan ilmu pedang bersatupadu. Karuan saja hadirnya dua saudara kembar ini menambah rasa percaya diri Ciu Tan karena selama ini di Tiongkck dua pendekar yang dijuluki si Kembar Aneh belum menemukan tandingan setimpal. Pria yang satunya lagi, Siauw Tong, sastrawan muda berusia tigapuluh tahun, senjatanya sepasang pit panjang. Mungkin tidak sehebat enam lelaki lainnya, namun Siauw Tong tak bisa dianggap remeh karena otaknya yang cerdas. Dia juga mahir berbahasa dataran tengah dan paham budayanya, salah satu sebab mengapa ia diajak ikut serta.
Ciu Tan mengajak empat pendekar wanita, seorang di antaranya Sio Lan berusia 20 tahun, putrinya sendiri, senjatanya pedang tipis. Kim Mei, berusia 30 tahun janda cantik yang patah hati, julukan Pendekar Wanita Baju Merah, senjatanya pedang dan ilmu tangan kosong Cakar Elang. Li Moy berusia empatpuluhan, terkenal sebagai Belalang Beracun ma
Ciu Tan menghela napas. "Aku setuju, baiklah sementara kita menunggu kesempatan dan mencari berita, kita sepakat untuk menetap di desa ini, pura-pura sebagai pedagang. Kita sewa rumah yang besar, mulai berjualan pakaian dan alat rumah-tangga. Kita bergaul dengan masyarakat setempat, bagi kalian yang hendak bepergian, boleh-boleh saja, tapi harap diingat markas tempat kumpul kita adalah di desa ini."Siang itu hujan deras membasahi hutan di batas desa Yinchuan. Tiga penunggang kuda melewati hutan. Mereka murid Partai Naga Emas, Gan Nung disertai suami isteri Diaochan dan Lan Yan.Tampak mereka bergegas ingin cepat sampai di desa. Tetapi setiba di batas desa mereka dihadang tiga perempuan. Tiga perempuan itu berdiri di bawah siraman hujan, pakaian mereka basah kuyup menempel ketat di tubuhnya. Mereka murid lembah Bunga yaitu Jianying, Fang Yin dan Jia Li "Kalian pasti orang orang Partai Naga Emas!" Suara Jianying ketus.Diaochan sebagai yang paling tua menjawab so
Sekarang melihat tiga perempuan binal itu menerjang dengan ganas, ia yakin tiga perempuan inilah orang yang mereka cari. "Apakah kalian bertiga yang kemarin membunuh empat murid Partai Naga Emas?""Benar. Kami yang membunuh mereka. Dan kami akan membunuh kalian bertiga dan juga semua murid Partai Naga Emas. Bersiaplah untuk pergi ke neraka." Fang Yin menerjang maju yang langsung disambut Gan Nung.Diaochan menyambut serangan Jianying. Dia yakin Jianying adalah pemimpin dari tiga perempuan itu. Lan Yan dengan pedang terhunus menyambut serangan Jia Li.Dalam sekejap terjadi pertarungan sengit, tiga lawan tiga. Jurus Naga Emas adu kebolehan lawan jurus dari Lembah Bunga.Diaochan, murid mendiang Ki Wei Hu yang kini dilatih langsung oleh Jiu Long sudah menguasai Naga Emas Pamungkas. Dalam tiga gebrakan tenaga dalam, dia mendesak Jianying "Kalian siapa, mengapa memusuhi Partai Naga Emas?""Jangan banyak omong, rasakan jurus Lembah Bunga ini," t
Meskipun belum menguasai seratus persen, namun dua jurus Penyesalan sang naga (Sebesar angin terkecil) dan Prasadha Atishasha (Menara sangat tinggi) sangat ampuh. Dua jurus dari Pamungkas itu membelah angin berbau busuk dan mengembalikan hawa beracun itu kepada pemiliknya.Pertarungan berlanjut. Diaochan di atas angin. Gan Nung dan Lan Yan juga bisa mengatasi dua lawannya meskipun tidak terlalu unggul.Setelah berlangsung hampir limapuluh jurus Diaochan berhasil melukai Jianying di bagian pundak dan lengan. Lan Yan menusuk lengan Jia Li dan tendangan Gan Nung melukai paha lawannya. Perlahan tetapi pasti tiga murid Lembah Bunga itu makin terdesak dan terancam. Mendadak saja terdengar tertawa nyaring dan bergelombang. Suara perempuan. Situasi segera berubah. Dumila yang kakinya terluka, Jia Li yang sebelah tangan terluka dan Jianying yang luka dalam, mendadak menjadi bersemangat, berseru, "Guru!"Yang datang memang guru ketiga perempuan itu, Yuwen, ketua Lembah Bu
Melihat istri dan adiknya limbung dan kacau, Diaochan berlaku nekad. Dia bertekad menjadi tumbal, biar dia mati asalkan istri dan adiknya bisa lolos. Dia memusatkan pikiran dan tenaga batin lalu menggelar jurus Naga di Langit kesembilan dan Naga melayang di atas air dari Pamungkas digabung dengan Balasasra (Seribu Prajurit) dari Naga Emas. Bentrokan itu akan makan korban. Yuwen bisa terluka, sebaliknya Diaochan bisa mati.Pada saat kritis bagi murid Partai Naga Emas itu, terdengar suara lengking seperti teriakan seekor kera yang marah. Lengking itu begitu keras dan berbobot sehingga menggentarkan semua orang yang mendengarnya. Suara lengking itu belum juga reda, terasa angin topan melanda arena pertarungan.Yuwen berteriak marah, "Binatang dari mana berani ikut campur, tuan mau cari mati!"Tiga murid Partai Naga Emas bangkit semangatnya. Pengaruh Tawa Sembilan Bunga lenyap begitu saja. Terusir oleh tawa kera marah Diaochan terdesak angin keras dan mundu
Sang guru kaget, tak mau mencelakai muridnya, Yuwen merunduk dan merangkul tubuh Jia Li. Luar biasa. Pertarungan terhenti. Muka Jia Li yang cantik merah padam saking malu dan marah. Pakaiannya robek, bokongnya dielus dan diremas Jiu Long, ini hinaan luar biasa. Tidak seperti saudara perguruannya yang tampak Genit, Jia Li kelihatan masih lugu. Ia menangis, namun melotot menatap Jiu Long. Jianying dan Fang Yin terseok-seok menghampiri gurunya, keduanya luka dalam. Yuwen terdiam. Dia kalah total. Belum pernah seumur hidup dia mengalami hari naas seperti ini. "Kamu siapa, apa hubunganmu dengan Partai Naga Emas?"Jiu Long tertawa, dia puas mempermainkan empat lawannya ini Dari ilmunya dia tahu nenek Genit itu adik perguruan Zhang Ma. "Ya, aku Jiu Long, ketua Partai Naga Emas, kenapa kamu mau mencelakai murid perguruanku?"Jia Li terkesiap, 'Diakah Jiu Long? Tampan, jantan dan lihai." Tiba-tiba wajahnya memerah saking malu, dia takut pikirannya dibaca orang, tangannya
"Kematian Zhang Ma di tanganku terjadi dalam pertarungan kependekaran yang resmi. Tapi kalau kau mau perang, aku bersedia, mulai sekarang untuk setiap murid Partai Naga Emas yang kau bunuh, aku akan menagihnya langsung kepada kalian berempat." Jiu Long menuding Jia Li. "Kalau tadi aku hanya meremas bokongmu, lain kali aku akan menelanjangi kamu dan saudaramu, aku akan mempermalukan kalian di depan umum"Yuwen diam Tiga muridnya pucat. Mereka yakin lelaki ini sanggup dan tega berbuat apa yang dia katakan. Jikalau kejadian seperti itu maka lebih baik bunuh diri daripada menanggung malu.Mereka berempat bingung, tak tahu harus berbuat apa. Mau melanjutkan tarung, jelas ilmu Jiu Long lebih unggul. Kabur, akan menjadi cemooh orang. Yuwen akhirnya memutuskan pergi, kembali ke Lembah Bunga. "Suatu saat aku akan tebus kekalahan ini, tunggulah." Tetapi dalam hati dia tidak yakin bisa mengalahkan Jiu Long meskipun berlatih lima tahun lagi.Jiu Long menoleh dan menggamit D
Istri Diaochan tertawa geli. "Ketua, aku jamin, empat perempuan itu tak akan berani membunuh saudara-saudara kita lagi, iya kalau cuma diremas bokongnya, tetapi kalau ditelanjangi, wuah bisa bunuh diri saking malunya."Diaochan dan Gan Nung menahan tertawa. Cara ketuanya mengalahkan empat perempuan itu menimbulkan rasa geli. Diaochan memberi hormat. "Ketua, terimakasih telah datang menyelamatkan kami tetapi bagaimana ketua bisa sampai di sini?""Aku kebetulan sedang keluar jalan-jalan." Jiu Long membalik tubuh, Yuwen dan tiga muridnya sudah pergi tanpa pamit. Diaochan dan dua adiknya langsung menuju Partai Naga Emas. Jiu Long berjalan menjauhi desa. Tadi dia secara kebetulan melewati desa Yinchuan dalam perjalanan rahasia menuju istana Kaisar Giok Barat menjumpai permaisuri Im ji hye.Di tengah kerumunan penonton, Ciu Tan, Pak Beng dan saudara kembar Mok memandang Jiu Long. "Dia Jiu Long," kata Pak Beng. "Tapi heran, ilmunya maju pesat, dia makin lihai."
Jiu Long terkejut dengan teguran itu, lalu menjawab sekenanya. "Aku memandang kecantikan seorang dewi, kamu sungguh cantik.""Kurangajar, jangan memandang aku, cepat tutupi tubuhku.""Loh kamu kau orang asing, tapi kenapa bisa bahasa dataran tengah.""Hei, aku bilang, cepai lutupi tubuhku, jangan kamu pandang terus, kamu kurangajar, lelaki tak punya malu."Jiu Long mendekati wanita itu. Dia menatap. Kecantikan itu lebih jelas lagi. Wajah cantik dan tubuh yang montok. Benar-benar sangat cantik. Saking terpesona Jiu Long lupa segalanya, ia memandang wajah dan dada wanita asing itu. "Bagaimana mungkin ada perempuan secantik kamu di bumi ini." Ia menatap mata gadis itu.Sepasang mata gadis itu melotot, marah namun ada rasa takut. Suaranya gemetar ketakutan, "Kamu mau apa?"Jiu Long tak bisa menyembunyikan rasa kagumnya. "Kamu cantik, sangat cantik." Tangan Jiu Long menjulur ke wajahnya, gadis itu menutup mata. Bibirnya bergerak,"Jangan l