Beranda / Pendekar / Legenda Raja Pendekar / JILID 280 | Limabelas purnama silam

Share

JILID 280 | Limabelas purnama silam

Mei Li Tsu merah wajahnya, malu karena pantatnya ditepuk dan diremas. Tetapi diam-diam dia girang, paling tidak dia tahu lelaki itu punya perhatian padanya. Ia tahu dari bagian tubuhnya yang selalu menarik perhatian lelaki adalah wajahnya yang cantik, lingkar pinggangnya yang kecil dan bokongnya yang semok. "Suatu waktu kamu pasti akan mencari aku," gumamnya dalam hati

Triasing juga serba salah. Maju lagi, tak mungkin, ilmu lelaki itu jauh di atas kemampuannya. Tidak bisa tidak, suka atau tidak suka, Triasing memaksa senyum dan memberi hormat. "Terimakasih atas pelajaran ketua, kami mohon diri."

---ooo00ooo---

Tebing karang itu tinggi di atas permukaan air laut. Gwangsin duduk termenung. Ia menengadah ke langit menatap Awan Putih yang berarak menutupi matahari siang. Jauh di bawah tampak debur ombak yang menghantam kaki tebing. Gwangsin sering duduk di situ menyaksikan dan mempelajari gemuruh ombak. Sifat dan gerak ombak menjadi inti pelajaran tenaga batin.

Ombak datang dari tengah la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status