Anak panah raksasa yang Bara Sena ciptakan dari kekuatan angin itu menghantam tubuh Raja Ular Bangkai dengan telak.Blar!Karena anak panah itu lebih besar dari tubuh Raja Ular Bangkai, tubuh Raja Ular itu pun hancur separuh. Tubuh bagian atasnya menghilang dan menyisakan tubuh bagian bawah saja."Cih! Menyebalkan!" umpat Bara Sena dengan napas sedikit memburu. Dia sedikit menyesal menggunakan kekuatan penuh untuk mengalahkan Raja Ular Bangkai tersebut."Sepertinya hanya dengan separuh kekuatan saja sudah cukup...Tapi tak apalah...Yang penting makhluk ini sudah aku kalahkan...Pemandu! Kenapa diam saja!?" Tak ada sahutan apapun dari pemandu tersebut. Hal itu membuat heran Bara Sena."Apakah makhluk didepanku ini belum mati?" batin pemuda tersebut.Dia menatap kearah potongan tubuh Raja Ular Bangkai yang tergeletak di atas batu. Jelas-jelas potongan tubuh itu tak bergerak sama sekali.Lalu pandangan matanya
Bara Sena menatap Raja Elang Langit yang berdiri tegap menatap tajam kearahnya."Kau memiliki Anting Surgawi milik Dewa Angin Hong Li. Siapa kau manusia?" tanya Raja Elang Langit."Kau bisa bersuara juga ternyata? Matamu jeli juga melihat anting ini..." sahut Bara."Katakan saja, darimana kau mendapatkan itu? Setahuku, Dewa Hong bukanlah seorang dewa yang suka memberikan tanpa pamrih," kata Raja Elang Langit.Bara Sena menyeringai."Kau tahu apa tentang dia? Bukankah semua jiwa yang tertahan di setiap lantai ini adalah musuh-musuhnya di masa lalu? Sudah pasti jiwa sepertimu akan mencelanya tanpa tahu kebenarannya. Kita sudahi pembicaraan yang tidak bermanfaat ini. Aku ingin mencoba kekuatan baru milikku ini. Sebelumnya kau sangat cepat dalam menghindari serangan...Kebetulan, serangan ku adalah kecepatan...Kita lihat,siapa yang paling cepat di antara kita..." kata Bara sambil mengepalkan tinjunya."Huh!? Sombong!" geram Raja Elang Langit lalu dia pun melayangkan tinjunya ke wajah Bara
Bara terpana melihat isi di dalam peti putih tersebut. "Apa ini...Bola mata!?""Anda beruntung Tuan Bara. Benda itu adalah Mata Dewa Iblis yang pernah dikalahkan oleh Dewa Hong pendiri Pagoda Dewa ini," kata pemandu.Bara menatap bola mata tersebut. Sesaat bola mata itu bergerak-gerak seperti masih hidup."Mata Dewa Iblis...? Apa maksudnya?""Dewa Iblis adalah seorang Dewa dari ras Dewa Matahari yang telah dicap sebagai buronan oleh Kaisar Langit di masa puluhan ribu tahun yang lalu dikarenakan Dewa Matahari bersekutu dengan Kaisar Iblis Mo Aye. Dewa Hong mendapat mandat besar dari langit untuk memburu Dewa Matahari yang sudah menjadi buronan itu hingga akhirnya berhasil mengalahkannya dan mencuri mata Dewa tersebut kemudian menjadi salah satu hadiah di Pagoda Dewa ini. Anda akan melihat semua yang terjadi saat anda mengganti mata milik anda dengan Mata Dewa Iblis," kata sang pemandu.Bara Sena mengangguk-anggukkan kepalany
Setelah mata Dewa Matahari bersatu dengan tubuh Bara Sena, pemuda tersebut bisa merasakan kekuatan mengerikan yang terkandung di dalam mata tersebut.Saat mata tersebut mulai selaras, Bara seolah masuk ke dalam dunia yang berbeda. Dia bisa melihat ingatan yang tersimpan di dalam mata tersebut."Tang Tsun! Apa yang baru saja kau lakukan di tempat terkutuk ini!?" teriak seorang pria dengan wajah garang. Pria berambut gondrong tersebut memiliki tiga mata dan memiliki dua anting perak yang sangat Bara kenal."Apakah dia kakek Hong semasa muda!? Tapi... Orang yang ada disana memiliki tiga mata! Tidak mungkin itu Kakek Hong!" batin Bara.Sosok yang dipanggil dengan nama Tang Tsun menyeringai ke arah sosok pria gagah bermata tiga."Hong Cun, apa kau pikir aku takut padamu!? Kau hanya beruntung mendapat harta warisan dari Keluarga Hong! Tapi, kekuatanmu masih tak sebanding dengan Hong Li!" ucap Tang Tsun yang tidak lain adalah Dewa Matahari.
Keputusan yang telah diberikan kepada Hong Cun tak bisa diganggu gugat. Dia pun menerima hukuman dengan perasaan hancur. Bara menatap semua itu dengan penuh rasa penasaran. "Jadi, Mata Dewa yang ada di kening Hong Cun diambil oleh leluhur keluarga Dewa Hong dan diberikan kepada kakek Hong Li..." batin pemuda itu. Mata Dewa yang ada di kening Hong Cun pun diambil oleh Leluhur Keluarga Hong. "Kau melakukan hal yang salah Cun," ucap leluhur tersebut sebelum memutar tubuh dan menghadap Kaisar Langit. Hong Cun tak menyahut. Dia merasa sangat kesal dengan apa yang terjadi pada dirinya. Dendam kesumat nya tumbuh di dalam dada. "Tang Tsun... Aku tak akan melupakan ini... Saatnya nanti tiba, aku akan menghancurkan keluarga Tang-mu..." geram Hong Cun dalam hati. "Sesuai yang Kaisar Langit perintahkan, kami akan mengutus Hong Li untuk memburu Tang Tsun." ucap leluhur Hong lalu menjura hormat. "Hm... Baik, per
Kedua mata Tang Tsun menyala merah kekuningan pertanda dia hendak mengeluarkan satu kekuatan yang luar biasa. Sama halnya dengan Hong Li yang kedua mata serta anting nya menyala putih seperti saat Bara menggunakan harta Surgawi tersebut."Perbedaan kekuatan yang sangat besar saat aku dan kakek Hong semasa muda menggunakan dua anting tersebut...Kekuatan kakek Hong bahkan hampir menyentuh Ranah Alam Semesta...Sangat menakjubkan..." batin Bara.Tang Tsun tersenyum tipis. Dari balik tanganya dia mengeluarkan benda bulat berwarna hitam. Hong Li sudah tahu bahwa Dewa Matahari itu menukar Mutiara Dewa dengan benda bulat berwarna hitam tersebut adalah untuk menyaingi Mata Dewa yang ada di keningnya saat ini. Meski dia tak tahu benda apa yang Tang Tsun dapat hingga dia rela memberikan Mutiara Dewa milik leluhur Keluarga Tang."Kau boleh menggunakan Mata Dewa, tapi asal kau tahu Hong Li, aku juga sudah mendapatkan Harta Tingkat Surgawi yang tidak kalah dengan Mata Dewa...Aku perkenalkan padamu,
Tang Tsun yang dalam keadaan tidak berdaya setelah terkena pukulan dari belakang, kini harus menghadapi serangan bola angin badai dari arah bawah sana yang diciptakan oleh Hong Li. Bara Sena memperhatikan semua yang terjadi disana. Kemampuan kendali elemen angin milik Hong Li bisa membantunya dalam mempelajari elemen angin dan jurus yang Dewa Angin itu gunakan.Wussshhh!Bola angin badai itu melesat menyongsong tubuh Tang Tsun. Tak bisa menghindari nya lagi, Dewa Matahari itu hanya bisa memperkuat lapisan perisainya. Daarrrr!Ugh!Meski sudah melapisi perisai tenaga dalamnya hingga berlapis, tetap saja hantaman dari bola angin badai itu membuat Tang Tsun terluka. Darah menyembur dari mulutnya. Dewa Matahari itu tak bisa berbuat banyak karena tubuhnya ditindih oleh bola angin badai.Masih berusaha bertahan sekuat tenaga, dari arah belakang muncul lagi bola angin badai yang Hong Lie kerahkan."Sial...Dia benar-benar ingin membunuhku..." gumam Tang Tsun.Daaaarrrr!Aaarrrgggggggghhhh!T
Bara menatap ke tempat yang dia pijak saat ini. Itu adalah lantai 11. Di ujian sebelumnya dia mendapat hadiah yang tidak terkira. Sebuah cincin dengan kemampuan menciptakan Baju Zirah yang bisa melindungi dirinya dari serangan musuh setingkat Ranah Cakrawala dan Mata Dewa Iblis yang benar-benar berharga."Mata ini sudah menyatu, apakah warna mata ini masih mencolok?" batin Bara lalu dia bercermin di depan cermin yang dia keluarkan dari dunia penyimpanan.Mata kanannya terlihat seperti semula. Pemuda itu pun tersenyum senang."Baiklah, Hu An, aku sudah siap untuk melakukan Ujian!" kata Bara sambil menggerakkan tubuh seolah tengah pemanasan."Ujian di Lantai 11 ini adalah melawan 10 dayang dan seorang Ratu Iblis Penggoda. Tugas tuan adalah mengambil benda yang akan menjadi hadiah di lantai ini. Ujian di mulai!" seru Hu An.Bara Sena menatap kearah depan sana. Nampak sinar hijau muncul dari berbagai titik."Sepertinya, sinar-sinar hijau itu adalah 10 dayang yang dimaksud Hu An. Tak perlu