Share

121. NURANI

Irene baru saja terbangung dari tidurnya. Mimpi buruk yang terjadi enam tahun yang lalu kini kembali menghantuinya.

Gadis itu menarik napas dalam, lalu dia memutuskan untuk turun dari tempat tidur. Ia meraih ponsel yang ada di atas nakas, dan membaca sebuah pesan yang dikirimkan oleh sang adik.

[Irgie: Aku udah sampai rumah. Aku tunggu Kakak, ya. Kita ke makam Papa sama Mama bareng-bareng. Kakak nggak pernah nengokin sama sekali, semenjak Kakak sudah di Bandung.]

Lagi, Irene menghela napas. Pesan yang dikirim oleh sang adik pukul sepuluh malam itu, baru Irene baca pagi ini.

“Ah, Irgie,” desah Irene.

Memang benar setelah Irene pergi jauh dari kampung halaman untuk kuliah dan bekerja. Dia tidak pernah mengunjungi tempat perisirahatan terakhir orang tuanya. Bahkan untuk pulang ke rumah bibinya pun tidak . Padahal dulu, Irene sering sekali mampir mengunjungi makan sang ibu bersama almarhum ayah dan adiknya.

Namun, bukan berarti Irene sudah tidak peduli. Hanya saja, banyak kenangan de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Eva Dian Al-Asy'ariyah
makin penasaran
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status