Share

8.

Aku pulang, membawa hati dengan sejuta luka yang menyakitkan. Karena tak sanggup menahan kesedihan kuhentikan motor di salah satu tempat sepi, kutumpahkan tangis yang sejak tadi menggumpal di dada sepuasnya.

"Ah, ya Allah, kenapa harus sesakit ini?"

Betapa teganya suamiku, teganya dia mengkhianati dan memperlihatkan hubungannya pada orang tuanya, sementara aku sama sekali tak tahu apa apa." Aku merutuk dan menangisi kemalanganku.

Selepas melegakan hati dan mengusap air mata

Kutemui ibuku yang sejak tadi nampak gelisah menunggu di rumah.

"Bagaimana?" tanya beliau dengan ekspresi penuh penasaran.

"Hhmm, hubungan mereka sudah jauh Bu, seserahan sudah siap, mereka akan menikah." Kuhenyakkan diri di sofa sambil menyandar lesu dan menyeka air mataku.

"Apa?! kurang ajar ...." Ibu langsung memberingas dan memberikan Hafiz padaku.

"Biar Ibu yang menemui mereka, dasar kurang ajar!"

Ibu menyinsingkan lengan baju dan mengambil dompetnya bersiap pergi.

"Tapi, Bu, pergi dan membuat keributan ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status