Share

30

Tak kusangka, sore hari ini, selepas jam kerja berakhir, ada sosok yang menungguku di loby utama. Ketika aku keluar dari lift pria itu langsung tersentak, matanya berbinar, dia mendekat, meski dengan langkah tersuruk rasa ragu. Jelas, roman wajahnya mengatakan hal itu.

"Mas Arga lagi ... hmm, malas aku menemuinya." Kupercepat langkah dan pura-pura tidak melihat pria itu.

"Irma tunggu ...." Pria tampan itu sigap menarik tanganku. Aku terhenti sementara teman teman kerja yang menyasikan adegan itu kini bersorak dan menggoda kami dengan segala selorohan yang mencanggungkan, jelas, karena mereka tidak tahu sosok itu adalah itu mantan suamiku.

"Apa yang kau inginkan?" tanyaku dengan pelototan mata tak suka. Aku berusaha melepaskan cengkeraman tangannya di pergelangan tanganku.

"Ayo menepi dan bicara," ajaknya.

"Kantor tutup dan gedung ini akan ditutup pula!" sentakku sambil menarik tanganku dengan kebencian yang sudah mengurat di kepala.

"Kalo begitu kita bicara di cafe seberang jalan."
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status