Share

Surat Dari Kampung Halaman

Hari demi hari telah berlalu begitu cepat, situasi di rumah mertua yang tidak ada bedanya semenjak saat itu pun tidak membuat Arum merasa jauh lebih baik. Namun entah ini karena kebiasaan atau karena paksaan, Arum mampu mengendalikan emosi dalam dirinya sehingga terlihat seolah baik-baik saja.

Di minggu kedua, sebuah surat datang ke rumah mendiang ibu kandung Arum, secara kebetulan Julvri berada di sana sehingga ia lah yang menerima surat itu lalu memberikannya pada Arum langsung.

“Ada surat untukmu, sepertinya ini penting.”

Arum menganggukkan kepala sebelum menerima surat itu. Surat yang tergolong biasa, tidak ada yang spesial dari warna putih biasa namun jika dilihat dari siapa pengirimnya, barulah Arum merasa surat ini lebih spesial dari dugaannya.

“Kakek, nenek.”

Surat dari kampung halaman, tertulis nama sang nenek yang menceritakan kabar mereka di sana dan juga bertanya bagaimana kabar sekeluarga di sana. Tentu mereka tahu bahwa A
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status