Share

Tidak Berkesempatan

Surat yang datang berasal dari kampung halaman, karena itu Arum harus segera pulang tapi tidak sendirian justru bersama dengan Julvri yang merupakan suaminya. Di lain sisi Ayah mertua merasa begitu cemas seolah tahu apa yang akan dilakukan oleh putra mereka pada menantunya nanti.

Bersama supir, mereka akhirnya berangkat menuju ke stasiun. Sepanjang waktu duduk di dalam mobil tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Mereka diam seolah bisu. Situasinya sangat hening sampai-sampai supir pun dibuat canggung oleh mereka.

Sesampainya di stasiun tujuan, dilihat dari tiket kereta jadwalnya masih cukup lama. Mau tak mau mereka harus menunggu walau akan terasa membosankan.

“Arum, aku tanya kenapa kamu tidak mau naik pesawat saja? Bukankah itu lebih cepat?” tanya Julvri.

“Tidak ada apa-apa,” jawab Arum dengan dingin.

Sejenak Julvri menghela napas panjang lantas menepuk pundak Arum dan kembali berkata, “Aku hanya bertanya.”

“Sudah aku bilang, tidak apa-apa!” Kini Arum menjawabnya dengan sedikit be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status