Share

Keceriaan Palsu

Cuaca sedang tidak mendukung, situasi yang canggung dan aneh kembali dirasakan oleh mereka. Sempat merasa tidak nyaman namun pada akhirnya mereka dapat beristirahat dengan tenang.

“Julvri, bangun.”

Untuk pertama kalinya Arum bangun lebih awal, ia segera membangunkan sang suami. Perlahan menggerakkan tubuhnya yang sedang terlelap agar Julvri cepat terbangun. Setelah beberapa saat akhirnya Julvri membuka kedua matanya yang masih menyipit.

“Selamat pagi, Arum.” Julvri tersenyum.

“Ya, selamat pagi, Julvri.” Arum membalas senyumnya.

“Tumben sekali kamu bangun pagi. Biasanya 'kan jam 9 baru bangun,” sindir Julvri seraya meregangkan tubuhnya.

Arum memang tersindir atas kata-katanya tapi dirinya mampu menahan itu semua dengan mengulas senyum termanisnya.

“Pandai sekali bicara. Ayo cepat keluar dari sini, aku ingin makan kentang pedas di warteg.”

“Tidak sarapan di hotel saja?”

“Tidak mau, bukan seleraku.”

“Dasar wanita aneh.”

Segera mereka bersiap dan chek out. Lekas beranjak keluar da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status