Share

Anaya Dan Fattan

"Dia baik-baik saja, hanya sebuah benturan. Tidak ada luka."

Terdengar suara di sekitarku yang perlahan semakin jelas ketika aku membuka mata. Aku masih duduk di dalam mobil. Beberapa orang coba menarikku keluar dari dalam mobil.

Mereka tegang tapi tidak panik. Tidak ada sakit yang kurasakan. Hanya sebuah denyutan di kepala dan kegelapan dalam. Perlahan kesadaranku kembali untuk mencoba mengingat apa yang terakhir kulihat.

Ternyata mobil yang kami naiki membentur sebuah pembatas jalan. Beruntung jalanan tidak terlalu padat sehingga kami masih selamat. Hanya sebuah benturan yang tidak berbahaya.

Seminggu berlalu, keadaan rumah kami semakin menyedihkan. Tidak ada lagi canda dan keceriaan. Sebuah panggilan telepon seolah memecah batu es yang semakin menjadi.

"Aku akan mengambil Anaya besok." Fattan terdengar datar.

"Ini belum waktunya untuk berlibur."

"Anaya akan tinggal bersamaku," ada sebuah ketegasan dalam suara Fattan.

"Apa? Kenapa Anaya harus bersamamu?"

"Ingat, Adina. Kau sudah be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Nanda Ajach
ya itulah,,dendam boleh tp jgn berangsur,,dari awal sma aslan uda tetima aja,,toh anaya juga senang,,mla sok menutup dri,,itulah akibatnya,,biar gila sendiri hancur sendiri,,karna dia bodoh
goodnovel comment avatar
Anna
Adina setres ga jelas. Males bacanya
goodnovel comment avatar
Pepi Arastya
Kenapa Adina jd rapuh sich. Agak sebel sebenarnya, thor ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status