Share

Sultan Harus Melunak

"Panggil suamiku sekarang Sus!!" jerit Lala. Dia seolah tak peduli pada ucapan perawat tadi.

"Bu sabar, ya." Wati berusaha menenangkan lalu menatap ke arah Haikal meminta penjelasan. Kenapa tak juga menghubungi suaminya?

"Eh, maaf. Ponsel saya mati dan masih dicharnge." Haikal beralasan dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"Tadinya saya sudah menelepon tapi tak juga diangkat. Mungkin sedang sibuk mengurus jenazah," ceplos Haikal.

"Apa? Jenazah?" Lala yang tadi histeris seketika terdiam. "Jenazah siapa?"

"Aduh!" Haikal memukul mulutnya karena keceplosan.

__________

.

“Mungkin juga akan jadi masa depan Ririn,” ceplos David begitu saja.

“Apa?!” Sultan terkejut sesaat. Ia lalu tertawa pecah. “Hahaha.”

“Itu benar, Mas. Aku tidak jadi rujuk denganmu. Hanya orang gila yang akan membiarkan anaknya mati lagi,” ketus Ririn.

“Ap –apa?” Tawa Sultan seketika berhenti. Dia pikir ucapan pria tampan yang baru datang itu adalah bentuk sandiwara, agar Sultan cemburu dan semakin berjuang keras
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status