Share

Membalik Keadaan

Author: Wafa Farha
last update Last Updated: 2024-07-30 04:08:19

"Mas! Kamu diem aja, sih! Pokoknya, kalau kamu tetap rujuk dia, ceraikan aku!" Lala akhirnya kehabisan kesabaran.

Saat itu juga langkahku terhenti karena terkejut. Benarkah dia meminta cerai? Kalau begitu, apa Mas Sultan akan berubah pikiran? Memilih antara aku atau Lala?

“Sayang, tolong jangan begini!” Mas Sultan terdengar memohon dengan suara rendah.

Sampai sebegitunya dia ke pada perempuan bermuka dua itu. Pasti suamiku benar-benar sedang dimabuk cinta kepada istri mudanya. Ah, memangnya laki-laki normal mana yang tak suka daun muda? Seketika, aku jadi rendah diri. Jika membandingkan fisik antara aku dan Lala.

Perempuan muda yang memiliki lesung pipit di wajahnya itu benar. Aku sudah tua dan peot. Jelas saja, Mas Sultan tidak akan pernah lebih mencintaiku ketimbang perempuan muda.

Sesuatu yang membuatku memilih mundur saja saat tahu perselingkuhannya. Bukan memberinya pilihan, ceraikan aku atau Lala? Hatiku akan bertambah sakit ketika mendengar dari mulut Mas Sultan kalau dia memilihnya timbang aku.

Salahku, terlalu picik. Membiarkan gadis secantik Lala ke luar masuk rumah kami dan punya kesempatan bertemu Mas Sultan. Aku terlalu picik, sampai menyangka kedalaman cinta yang Mas Sultan tujukan padaku, membuatku berpikir bahwa dia hanya mencintaiku dan tak akan pernah jatuh cinta pada wanita mana pun. Termasuk Lala, yang kubiarkan menjadi editor konten.

Karena nyatanya, ada kesempatan tertentu mereka harus saling bertemu dan bicara tanpa diwakilkan padaku. Karena aku harus mengurus keperluan anak-anak dan dengan alasan mendesak, bahwa konten harus segera siap jika tak ingin perfomance akun Sultan Dewangga turun.

Entah, sudah berapa lama mereka bersandiwara dan bermain di belakangku. Kalau pun Mas Dewa bilang belum lama, dan baru beberapa minggu, aku tak percaya. Tak ada kata-kata dari seorang penipu yang bisa kupegang.

Hah! Sudahlah! Lupakan yang telah lalu! Tak ada gunanya mengingat-ingat itu semua. Sekarang yang terpenting adalah bagaimana mengahadapi masa depan. Agar aku, anak-anakku tetap baik-baik saja dan tidak kehilangan hak mereka, karena ulah betina yang telah berhasil merebut hati papa mereka.

Tidak, Rin! Kamu harus tenang. Jangan terbawa emosi labil pelakor itu! Jangan biarkan dia menang!

Sisi hatiku yang lain mengingatkan.

"Hentikan!" teriakku. Kekacauan yang mereka lakukan membuat darah ini semakin mendidih.

Setelah tak lagi ada suara, aku pun berbalik memperlihatkan bagaiamana ekspresi muak karena sikap kekanak-kanakan dan egois di antara dua orang dewasa itu.

"Apa kalian punya otak?!" tanyaku yang habis sabar.

"Apa?" Mata Lala melebar, lalu tersenyum konyol menatapku laiu bergantian ke arah Mas Sultan. "Kamu lihat kan, Mas? Wanita seperti itu yang mau Mas rujuk? Dia berani mengatai Mas lho. Pria yang masih suaminya dan harusnya ditaati," provokasinya.

"Heh." Aku memiringkan senyum merespon ucapan betina itu.

"Kenapa? Aku salah? Kalau kalian punya otak, seharusnya tidak bertengkar di sini! Tempat di mana Afif sedang berjuang keras untuk tetap bisa hidup!" tandasku.

"Dia terus memanggil-manggil papanya, Mas!" Ucapanku, membuat Lala mencebik.

"Hem, terus saja anaknya yang diperalat!" decihnya.

Aku tak peduli dan terus bicara. Sudah cukup aku mengalah selama ini, dan tidak lagi mau kalah.

"Dan kamu masih juga sibuk menyenangkan betina ini!?" makiku yang sudah sangat ingin melampiaskannya sejak lama.

"Apa?! Kamu bilang aku betina, Mbak?! Lalu kamu apa? Bahkan babi saja tidak memakan anaknya sendiri, tapi kamu, Mbak! Apa masih pantas memaki orang lain dengan ...."

"Cukup, La! Diamlah! Kamu terus meletup-letup sejak tadi!" bentak Mas Sultan.

Waw. Ini membuatku terkejut. Seketika Lala terdiam. Kasihan sekali melihat raut wajahnya sekarang.

"Tega, kamu, Mas. Membelanya di depanku," rengeknya dengan mata berkaca-kaca.

Tak lama, Lala berjalan menjauh dengan langkah cepat setengah berlari. Aku sampai terperangah melihatnya.

"La!" seru Mas Sultan. Dia pasti tak ingin Lala pergi.

Namun, yang membuatku memicingkan mata, berpikir keras dan tak mengerti adalah pria itu tidak mengejarnya. Dia hanya memanggil. Apa itu cukup?

Apa itu artinya, mereka akan bercerai? Semudah ini kah keadaan berbalik?

Bersambung ....

Hai, Kak. Jangan lupa tinggalkan komentar, ya. 🥰

Baca judul Salah Kamar yuk. Dijamin seru. 😍

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Berlindung di Balik Kata Halal

    Namun, yang membuatku memicingkan mata, berpikir keras dan tak mengerti adalah pria itu tidak mengejarnya. Dia hanya memanggil. Apa itu cukup?Apa itu artinya, mereka akan bercerai? Semudah ini kah keadaan berbalik?“Huh!”Mas Sultan yang berada tiga meter tak jauh dariku mengembus napas berat. Ke dua tangannya berkacak pinggang, seolah ada beban yang membuatnya ingin beristirahat karena lelah. Heh, tapi mana aku peduli! Hal paling melelahkan adalah menahan diri dan bersikap seolah semua sedang baik –baik saja di depan semua orang. Padahal, hatiku sedang remuk redam karena pengkhianatannya.Lelah dan sakitmu sekarang, belum secuil kuku dari yang aku dan anak –anak kita rasakan.“Puas kamu sekarang?” Suara berat itu menghenyak. Kontan pikiranku tentang Mas Sultan lenyap dan menoleh ke arahnya.Sepertinya aku tidak akan pernah bisa melupakan rasa sakit ini, dan entah bagaimana nanti menjalani kehidupan rumah tangga dengan adik madu di antara kami. Karena aku yakin, pasti Lala tidak semu

    Last Updated : 2024-07-30
  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Tak Tahu Diri

    Lala terus berjalan dengan langkah gusar. Tiba –tiba saja, kelegaan yang ia rasakan kemarin saat Sultan mengatakan akan resmi bercerai dalam waktu dekat, berubah jadi kekecewaan berat. Semua itu hanya harapan palsu yang Sultan berikan padanya untuk menghiasi malam-malam indah mereka.“Eh, itu Lala bukan, sih?” tanya salah seorang pengunjung yang tengah berdiri di lobi bersama seseorang di sampingnya.“Lala? Siapa?”“Selingkuhan si Sultan yang terkenal itu!”“Oh si konten creator yang sering posting foto harmonis keluarganya?”“Hem, ya. Ngapain pelakor ke sini? Periksa hamil?” ceplosnya lagi.Lala mendengar itu saat lewat. Buru-buru ia menutup kepala dengan hodie yang dikenakan dan memasang masker. Ia membukanya tadi agar bisa puas berteriak ke pada Sultan dan istri pertamanya yang telah membuat perempuan berpenampilan ala Korea itu marah. Saking jengkel, ia sampai tak sadar ada banyak mata mengawasi.Dia lupa bahwa wajahnya sudah tersebar gara-gara seorang netizen memposting di wall R

    Last Updated : 2024-07-30
  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Lebih Menyakitkan

    Ririn melihat sendiri dengan ke dua matanya, pria yang masih berstatus sebagai suaminya, lebih memilih mendatangi wanita lain ketimbang Afif yang sudah dikabarkan kritis oleh seorang perawat. Bahkan tadi, Ririn mendengar percakapan antara Sultan dan suster. Pria itu sudah tahu konsisi Afif, tapi masih juga memilih meninggalkannya.Ibu mana yang tak sakit, kala anaknya yang tengah sekarat di depannya ditinggalkan oleh orang yang sangat diinginkan kehadirannya. Seseorang yang namanya terus saja disebut dan dipanggil-panggil karena Afif mengharapkan kehadiran sang papa di sisi anak kecil itu.Tapi kenyataan jauh dari harapan, pria itu berlari dengan cemas menemui wanita yang sudah mengahncurkan hati Ririn, hati anak-anaknya, terutama Afif yang sudah mulai mengerti masalah orang dewasa.Ririn lalu menggeleng. Tangannya terkepal karena emosi. “Tidak, ini bukan saatnya!”Ia memilih tak peduli dan kembali berlari menuju kamar putra sulungnya dirawat. Apa gunanya memikirkan dua orang yang tid

    Last Updated : 2024-07-30
  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Maafkan Aku, La!

    “La …!” panggilan itu tertahan, saat tiba-tiba terlintas di pikiran Sultan apa yang bisa terjadi ke depan jika dia nekad menemui Lala sekarang.Saat di mana perempuan cantik yang telah sah menjadi istri mudanya itu berada di tengah-tengah orang banyak. Bahkan perempuan itu sedang menjadi pusat perhatian. Keberadaannya di lobi seperti magnet yang memaksa tatapan semua orang mengarah ke pada perempuan yang berpenampilan stylish tersebut.Sultan menghela napas berat. Jika dia memaksa, semua semakin runyam dan karier ke depan akan semakin hancur. Padahal, untuk sekarang … dia sudah melihat cahaya saat Ririn mengatakan mau rujuk. Memulai dari awal dan memperbaiki semuanya. Ya, semua belum terlambat. Meski tadi istri pertamanya sempat mengatakan membatalkan keinginan untuk rujuk, tapi bagi Sultan yang sudah mengenal luar dalamnya Ririn, merasa ini belum keputusan final dan dia masih bisa membujuknya nanti.Kaki Sultan benar-benar berat untuk maju, tak peduli seberapa Lala terlihat tersiksa

    Last Updated : 2024-08-23
  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Anak yang Memanggil Papanya

    “Mas! Tunggu!” Dea memanggil kakaknya agar jangan langsung mematikan panggilan. Ada hal yang harus ia sampaikan ke pada Sultan sekarang.“Ada apa?” tanya pria itu tanpa mengurangi kecepatan langkahnya.“Mas, aku nggak bisa masuk sekarang.” Suara di ujung telepon membuat langkahnya seketika terhenti. Lalu, bagaimana nasib Lala di lobi. Tak ada seorang pun yang terlihat bersimpati padanya. Dia hanya takut saja kalau ada salah satu dari mereka ada yang nekad menghakimi saking bapernya pada kehidupan Sultan dan Ririn.“Kenapa? Jangan bilang kamu takut, Deh!”“Nggak, Mas! Aku sedang di Kafe. Ada hal mendesak yang harus aku urus.”“Hais .…” Sultan mendesis kesal. Lalu memejamkan mata menahan emosi. Kenapa harus di saat seperti ini?“Sorry, Mas. Aku gak bisa pergi sekarang. Ini juga demi masa depanku.”“Jangan bilang kamu bertemu pria itu lagi.” Sultan geram.Ia membalik tubuh, dan bergarak kembali ke arah lobi. Nanti saja, melihat Afif, yang penting dia sudah ditangani dokter. Lagi pula ada

    Last Updated : 2024-08-23
  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Berharap Hanya Mimpi

    Hidup sedang lelah-lelahnya, malah bertemu mantan dengan cara tak terduga seperti ini. Untung saja, si mantan yang mati-matian dulu, ingin Lala lupakan tidak mengetahui bagaimana kisah hidupnya yang telah mendapatkan cap pelakor dari ikatan netizen emak-emak Indonesia. Setidaknya itulah yang Lala pikirkan hingga ia merasa masih punya muka dan mengikuti David ke mobil dan mengantarkannya.“Kamu nggak papa, Mbak?” tanya Vania.“Huum.” Lala mengangguk dengan ekspresi wajah miris.“Ini minumlah.” Diserahkan botol mineral yang masih bersegel ke pada Lala agar ia bisa mendapat asupan yang menenangkan.Bagaimana bisa Lala tidak apa-apa? Jelas-jelas tadi adik mantannya itu tahu bagaimana Lala jatuh di depan semua orang. Dan sekarang mentalnya sedang sakit karena cacian mereka. Entah kenapa, Vania tak peka, apa karena dia adik David. Memang kakak dan adik sama saja.Sementara David hanya menatap dari kaca spion bagaimana Lala tampak tak baik-baik saja. Ia ingin mengatakan sesuatu tapi enggan.

    Last Updated : 2024-08-23
  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Aku Akan Menebusnya!

    Lutut Sultan lemas hingga ia akhirnya terduduk di lantai. Hancur sudah semuanya. Bukan hanya kehilangan anak, dunia akan mengutuknya karena kepergian Afif pasti dihubung-hubungkan dengan pernikahan keduanya yang dilakukan secara diam-diam. ‘Apa ini Tuhan? Sebenarnya dosa besar mana yang hamba lalukan, sampai Engkau enggan mengampuni dan malah menghinakan hamba di dunia seperti ini?’ Kehadiran Sultan mengalihkan perhatian Ririn yang tengah menangis tersedu-sedu di depan mayat anaknya. Dia seperti menemukan pembunuh yang harus bertanggung jawab atas kematian Afif. Dia berdiri dan mendekat ke arah Sultan, langsung saja diletakkan dua tanganya di kerah pakaian sang suami dan menarik-nariknya. “Mas! Kamu akhirnya datang! Kenapa baru sekarang!? Kenapa kamu biarkan dia meratap sakit sendirian, padahal dia sangat menginginkanmu datang dan memeluknya?!” teriakan Ririn membuat siapa saja yang mendengar bisa tahu, betapa dalam rasa sakit ibu beranak tiga itu. “Rin, maafkan aku.” Suara itu t

    Last Updated : 2024-08-23
  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Serangan Jantung

    “Bagaimana, Mas? Bagaimana kamu akan menebusnya? Apa kamu akan menghidupkan anakku lagi? Kenapa bukan kamu atau Lala saja yang mati? Kalian yang jahat, tapi kenapa harus anakku yang meninggal??!” Ririn kehilangan kendali atas dirinya.Ditarik dan didorong tangannya yang berada di kerah pakaian milik pria yang sudah menghancurkan hidup Ririn. Dunianya sebagai seorang wanita juga seorang ibu yang sangat mencintai suami dan anaknya. Kenapa tak cukup salah satu saja yang Sultan renggut? Kenapa harus Afif juga yang dibunuh dengan cara diabaikan.“Hidupkan anakku lagi! Kembalikan Afif!” Ririn berteriak. Tak peduli bahwa di ruangan itu sudah banyak petugas rumah sakit, atau pun orang-orang yang tinggal di kamar pasien lain karena anggota keluarganya juga sakit.“Maaf, Rin,” lirih Sultan yang hanya diam dan pasrah layaknya seorang pecundang.Jika kemarin dengan mudah ia menjawab, saat Ririn mempertanyakan kenapa dia selingkuh dan menikahi Lala diam-diam tanpa persetujuannya. Padahal, mereka s

    Last Updated : 2024-08-23

Latest chapter

  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Ending

    Sultan seperti orang linglung sejak setahun terakhir. Kabar mengejutkan yang dia dapatkan benar-benar membuatnya syok dan frustasi. "Saya ingin mengabarkan bahwa ... Em, Ibu Lala sudah meninggal dunia," ucap sipir hati-hati membawa kabar buruk itu. "Ap -apa?" "Operasi yang dilakukan tak berjalan lancar, bahkan menemui kegagalan. Ibu Lala dinyatakan meninggal bersama janin yang masih berada di dalam perutnya."Tubuh pria itu luruh. Sultan menyesal karena tidak mengetahui penyakit Lala, padahal Lala juga adalah istrinya. Dia bahkan memaksa wanita itu menjalani kehidupan berat di penjara. Laki-laki itu terus nenyalahkan diri sendiri di dalam penjara.Sultan yang saat itu hanya diizinkan melihat mayat Lala pun menangis histeris. Ketika tubuh Lala dikebumikan, Sultan benar-benar kehilangan harapan. Tidak ada lagi sosok Lala yang dicintainya. Pun Lala membawa pergi calon buah hati mereka yang selalu dinantikan oleh Sultan. Dia bahkan berpikir kalau kehadiran anak itu akan menggantikan so

  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Sepadan

    Sultan merenung di dalam selnya. Pikiran pria itu masih terus bercabang hingga membuat kepalanya pusing setiap waktu. Bola matanya yang tampak cekung karena kurang tidur. Wajahnya seketika berubah kurus dan terlihat tua karena tak terurus. Memikirkan nasib ibu dan adiknya yang harus hidup tanpa dirinya, memikirkan nasib anak-anaknya yang kini tinggal bersama Ririn, dan juga Lala yang juga sedang dipenjara.Dulu Sultan menjadi orang pertama yang pasang badan untuk ibu dan adiknya. Pun untuk istri dan anak-anaknya. Akan tetapi, sekarang dia tampak tak berdaya dan hanya bisa berdiam di pojokan sel penjara.Meski Ririn sudah mencabut laporan atas tuduhan penculikan yang dilakukan oleh Lala dan ibu angkatnya, tapi Sultan dan Lala harus menjalani masa tahanan lima tahun sesuai dengan aturan yang tertulis di pasal 279 KUHP tentang pernikahan diam-diam tanpa izin dari pihak istri sah. Tak ada yang bisa dilakukan. Sultan pasrah dan tidak mau menyewa pengacara untuk meringankan hukumannya. Ka

  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Lala Menggila

    Selepas kepergian David, Lala uring-uringan. Imbasnya dia jadi mengamuk kepada aparat yang sudah menahannya dan membuat aparat menyeretnya dengan paksa ke dalam sel. "Lepaskan saya! Lepaskan! Tempat saya bukan disini!" teriak Lala yang dipaksa masuk ke dalam sel oleh polisi. "Kalau Bu Lala tidak bisa tenang, kami akan memanggil dokter dan meminta dokter menyuntikkan obat penenang!" bentak aparat kepolisian wanita yang bertugas menjaganya."Nggak! Kalian mana ngerti gimana hidup gue hancur? Dia malah terus mengejek. Dia mantan yang ga tau diri. Udah miskin, gak bisa kasih ini itu ke pacarnya kaya pacar orang, eh belagu, hidup lagi! Apa salah kalau gue milih putus! Eh sekarang dia datang seolah- olah gue dulu penjahat!" Lala berteriak seperti orang gila tak peduli pada ancaman petugas. Malah bagus obat penenang itu, dia memang ingin tenang sekarang. Kesadaran hanya membuat perempuan itu tersiksa lahir dan batinnya. Terlebih sudah lebih seminggu tak ada kabar dari Sultan. Permintaan b

  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Nasehat Mantan

    Sultan terperangah mendengar ucapan Dea. Gadis itu segera melanjutkan ucapannya sebelum Sultan semakin syok."Tapi, tenang aja, kata dokter Aditya Mama baik-baik aja. Cuma syok karena waktu itu aku bilang kakak dipenjara," lanjut Dea."Jadi Aditya yang menolong Mama?" lirih Sultan. Tak menyangka jika pemuda yang mereka benci justru adalah orang yang akan merawat salah satu dari keluarganya. Dea mengangguk. Ia tak bisa menangkap penyesalan di wajah sang kakak. Yang jelas, Sultan begitu karena sang mama ambruk di rumah sakit. Lelaki itu lalu meneteskan air mata. Merasa bersalah atas ibunya yang kini harus terbaring di rumah sakit karena memikirkannya. Aditya yang semula berdiri di ambang pintu bersama aparat pun masuk dan duduk di samping Dea."Bagaimana kabarnya Mas?" tanya Aditya. Pria itu harus mengumpulkan banyak keberanian jika ingin bersanding dengan wanita yang dicintainya yang tak lain adalah saudara perempuan narapidana di hadapan. Sultan bergeming. Kemudian menatap Aditya.

  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Korban Lain

    "Kita juga perlu restu dari Mbak Ririn agar berani melangkah lebih serius lagi," lanjut Aditya.Ririn tersenyum melihat wajah Dea dan mengatakan, "De, apa pun yang menjadi pilihan kamu, Mbak pasti setuju. Tapi, bukannya yang harusnya kamu dapatkan itu restu dari Mas Sultan?" tanya Ririn menegaskan. Apalagi sebentar lagi, Ririn hanya akan menjadi seorang ExWife bagi Sultan, kakak Dea. Yang artinya tak ada lagi ikatan antara dirinya dengan Dea seperti dulu. Dea mengangguk. "Iya, Mbak. Nanti aku dan Aditya juga bakal cari cara biar ibu dan Mas Sultan memberi restu untuk kami berdua."Gadis itu menoleh sekilas pada Aditya. Kabar ingin bersatunya mereka dalam mahligai pernikahan tentu adalah kabar membahagiakan untuk Ririn. Apalagi selama ini, mereka sudah terlalu dekat. Perempuan yang telah melahirkan tiga anak lelaki dari pria bernama Sultan itu selama ini yang getol nasehati Dea agar menjaga jarak dengan yang bukan mahram. Sementara David hanya diam saja. Lalu sesekali menimpali denga

  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Antara David dan Ririn

    Sultan meminta waktu kepada polisi untuk istirahat sebentar sebelum diinterogasi. Pikirannya blank dan tidak bisa berpikir jernih untuk sekarang. Itu sebabnya dia tidak bisa melakukan sesi interogasi dan meminta waktu untuk menjernihkan pikirannya.Kepalanya seperti bercabang. Bukan hanya memikirkan cara mendapat pengampunan dari Ririn, tapi dia juga memikirkan nasib Lala yang sedang hamil. Andai bisa, Sultan rela mendekam di penjara selamanya asal Lala dibebaskan. Namun, hukum harus tetap berjalan. Lala adalah tersangka utama dan juga dalang dari penculikan itu. Artinya dia tidak bisa bebas meskipun sedang hamil.Ketika Dea sudah pulang, Sultan pun dipanggil lagi dan siap melakukan interogasi. Wajahnya sangat kusut dan pikirannya berantakan. Tatapan matanya kosong dan lurus kedepan. Siap atau tidak siap dia harus ikut bertanggung jawab atas kesalahan Lala yang melakukan penculikan terhadap Ririn. Dia sebenarnya bisa mengelak, tapi rasa bersalahnya terhadap Ririn lebih besar dan memb

  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Maaf Tak Menggugurkan Hukuman

    Sultan menyerah. Ia pun akhirnya tidak menolak saat di gelandang. Pria itu merasa tidak tega jika Lala menebus kesalahan mereka sendirian. Untuk itu dia pun memilih untuk ikut polisi dan menjadi tahanan. Juga sudah tidak memikirkan karier. Toh tahu bahwa dia sendiri-lah yang sudah menghancurkan kariernya di dunia maya.Sultan menunduk ketika diiring polisi dan dimasukkan ke dalam mobil. Laki-laki itu teringat akan masa-masa sulitnya bersama Ririn dahulu. Ririn adalah wanita yang lembut hatinya. Sultan tidak menyangka jika akhirnya Ririn tega melakukan ini kepadanya.Laki-laki itu telah dibutakan oleh cinta dan juga nikmat dunia hingga dia melakukan hal bodoh itu. Melepaskan berlian yang dia genggam demi satu gram emas di jalanan. Menyesal pun sudah tidak berguna. Ririn sudah tertutup pintu maafnya.Bukan hanya Ririn, tapi Sultan juga sudah melukai hati anak-anaknya. Entah bagaimana dia akan menebus kesalahan itu kepada anak-anaknya. Dia hanya berharap anak-anaknya tidak membenci Sulta

  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Ketegasan Istri Pertama

    “Pantas saja dia tak menjawab teleponku terus!” omel Sultan. Ternyata Ririn sedang disekap.“Hem, tapi selain itu, kalau pun tak disekap mana mau Mbak Ririn angkat telepon dari kamu, Mas,” seloroh Dea. Tampaknya kakaknya itu belum sadar diri dan tidak merasa bersalah. Dia pikir Ririn malaikat yang akhirnya akan tetap baik meski sudah disakiti.Hem, masih untung Ririn cuma lapor polisi. Mungkin kalau Dea yang ada di posisinya sudah meracuni Sultan dan Lala, sekalian saja mereka pindah alam.Sultan membuang tatapan sinis ke arah sang adik sebagai benarKeduanya terus berjalan, baru sampai di halaman parkir, Sultan berhenti memperhatikan ponselnya yang tampak aneh.“Apa ini? Kenapa titik kordinatnya ada di dekat sini?” gumam Sultan.Penasaran, Dea pun mendekat dan ikut melihat ponsel mirip sang kakak. Di mana titik berwarna merah terus berkedip di lokasi yang tak wajar untuk orang yang sedang diculik.“Ini bukannya warung tegal seberang rumah sakit, Mas?” celetuk Dea.Gadis itu bisa meng

  • Kubayar Lunas Tantangan Maduku   Terbiasa Menangis

    “Ini.” Disodorkan ponsel di tangan untuk memberi tahu bahwa sekarang sedang heboh, istri pertama dicelakai istri kedua, dan istri kedua ditangkap, sedang suaminya dalam pengejaran.“Astagfirullah.”Ririn terlihat syok melihat layar ponsel dengan menutup mulut menggunakan tangan kiri selagi tangan kanannya memegang ponsel. ART ibunya melihat, dan gagal fokus pada tas yang terlihat berat menggantung di lengan. Tanpa diberi peritah, perempuan muda itu lekas meraihnya untuk membantu meringankan beban putri majikan.Sementara Ririn sendiri tak sadar dan membiarkannya, dia masih fokus melihat banyaknya komentar jahat yang ditujukan ke pada suaminya dan Lala. Seketika ia merasa bersalah, mengubah status dua orang itu menjadi seorang nara pidana.“Ya Rabb, apa aku salah mengambil keputusan? Apa ini akan berdampak kepada anak –anakku?”Sementara David masih bergeming di tempatnya. Duduk di kursi kemudi mobil tanpa menyalakan mesin dan segera pergi. Rasa penasaran menahannya untuk memperhatikan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status