Share

204. Bagian 8

"Ah! Hati dan pikiranmu rupanya mulai terbuka! Tapi harap maafkan diriku Hai Dewi Awan Putih. Menurut Dewa itu aku tidak boleh menerima apapun yang berbentuk kain atau pakaian darimu. Berarti kau harus menyerahkan benda lain pengganti kalung keramat ini!"

"Pamanyala! Silat lidahmu hanya menghabiskan waktuku saja! Jika Utusan Dewa tidak mau menerima pemberianku berupa selendang biru ini, maka harap dia suka menerima dua bola mataku!" Habis berkata begitu Dewi Awan Putih kedipkan dia matanya dan putar kepalanya.

Begitu mata dikedipkan maka melesatlah dua larik cahaya biru. Begitu kepala diputar maka cahaya biru itu bergulung menghantam kobaran api di sekeliling dan di atas Dewi Awan Putih.

"Wuussss! Wussss!"

"Buummm! Bummm!"

Cahaya biru menyabung menyambar kobaran api. Dua letusan dahsyat menggoncang tempat itu. Air sungai memercik sampai setengah tombak. Daun-daun pohon yang kering berkobar diterjang api. Dewi Awan Putih menggebrak tunggangannya, be

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status