Share

204. Bagian 7

Tentu saja Dewi Awan Putih tidak mau menerangkan bentrokannya dengan dua nenek sakti itu. "Selamat tinggal Pamanyala! Mudah-mudahan kita bisa bertemu di Istana Surga Dunia pada hari lima belas bulan dua belas!"

"Dewi Awan Putih, tunggu dulu!" seru Pamanyala.

Dua kali melangkah makhluk ini sudah berada di depan sang Dewi. "Aku belum menjelaskan maksud pertemuan kita ini”

"Hemm.. Kalau begitu kau hadir karena sengaja mencari diriku”

"Tidak salah. Tapi jangan kau menaruh curiga. Aku datang membawa maksud baik”

"Katakanlah maksud baik yang bagaimana?"

Dari balik pakaiannya yang dikobari api Pamanyala keluarkan seuntai kalung terbuat dari butir-butir batu yang dikobari nyala api berwarna biru aneh. Dewi Awan Putih terkejut melihat benda itu.

"Kalung Api Buana Biru..." katanya menyebut nama benda itu. Setahu Dewi Awan Putih kalung itu adalah benda keramat milik para Dewa yang semasa jabatan Pamanyala sebagai Wakil Para Dew

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status