Share

201. Bagian 16

“Terima kasih atas pujianmu itu! Siapa yang memuji biasanya membekal maksud tersembunyi!” menyahuti Jin Terjungkir Langit.

Ruhjahilio kembali sunggingkan wajah sinis. Jari-jari tangan kanannya yang menempel di atas keningnya kelihatan bergerak-gerak. Di sampingnya Pajahilio mendekat dan berbisik. “Aku tidak takut pada manusia yang hidup menyungsang itu. Tapi harap kau berhati-hati pada manusia yang mukanya dilapisi tanah liat hitam itu. Kalau aku tidak salah menduga, bukankah dia berjuluk Si Jin Budiman? Ingat, dia yang dulu menghancurkan pedang kita dengan Ilmu Keppeng!”

“Aku ingat!” jawab si nenek. “Tapi kau diam sajalah Pajahilio. Biar aku yang bicara. Biar aku yang mengatur! Kau harus bersiap-siap. Jika aku memberi isyarat kau langsung membokong Jin Terjungkir Langit!” Memang antara dua kekasih yang hidup selama puluhan tahun itu si nenek memiliki ilmu silat dan kesaktian satu tingkat lebih tinggi.

Ruhjahilio k

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status