Share

194. Bagian 6

Didahului dengan menghantamkan selusin duri landaknya ke arah Ruhjahilio, Jin Patilandak susul menyerang dengan sinar Mega Kuning Liang Batu.

Ruhjahilio terpekik ketika dua duri landak menyusup di kembennya dan menusuk permukaan kulitnya. Nenek ini berkelebat ke balik batu besar. Untung dia berlaku cepat. Walau batu besar itu hancur berantakan dihantam sinar Mega Kuning Liang Batu dan mengepulkan asap kuning beracun namun si nenek masih sempat selamatkan diri dengan membuat dua lompatan cepat.

Seperti tidak sadar kalau saat itu dia tengah menghadapi bahaya besar dari dua musuh berkepandaian sangat tinggi, Jin Patilandak jatuhkan diri memungut kutungan kepala patung perempuan cantik.

"Patungku.... Patungku.... Kasihan lehermu”

Jin Patilandak sesenggukan dan dekapkan kepala patung ke dadanya lalu berusaha bangkit. Pada saat itulah Pajahilio dan Ruhjahilio menyergap. Dua pedang merah diarahkan satu ke leher Jin Patilandak, satunya tepat di arah jantung

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status