Share

194. Bagian 12

"Patung batu, hanya sebuah benda mati menjadi bahan kekhawatiran ketakutan! Sungguh bodoh sekali Para Dewi di Negeri Atas Langit itu!" kata Jin Patilandak pula. "Aku menduga, salah satu dari Para Dewi yang mengambil patung ini adalah kau sendiri!"

"Patung itu bukan patung biasa Hai Jin Patilandak. Kau mengetahui sendiri. Mana ada patung biasa pandai berkata-kata. Mana ada patung batu bisa mengeluarkan air mata. Mana mungkin patung biasa mengucurkan darah ketika lehernya ditebas. Noda darah itu masih ada pada tubuhmu”

Jin Patilandak pandangi dada dan kedua tangannya. Memang darah yang mengucur secara aneh dari kutungan leher patung perempuan itu masih melekat di tubuh Jin Patilandak.

"Aneh, mengapa kau tahu semua kejadian itu?" tanya Jin Patilandak.

"Tidak aneh, karena sejak patung itu berada di bukit batu dingin aku berada tidak jauh dari sana”

"Apa kepentinganmu Hai Dewi Awan Putih?"

"Sejak lama antara kami bangsa Dewi terdapat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status