Share

194. Bagian 20

“Hik... hik! Aih nyamannya...” Di atas pohon berdaun rimbun itu terdengar suara orang.

“Aku juga enak. Aku bahagia...” Ada satu suara lain menyahuti.

Bintang kerahkan tenaga dalam lebih besar. Kini dia menggoncang lebih keras. Cabang-cabang pohon sampai ke ranting-ranting bergoyang kencang, keluarkan suara berderik-derik. Dedaunan bergeletar seperti ditiup angin. Suara orang tertawa di atas pohon serta merta lenyap.

“Hai! Mengapa mendadak jadi kencang begini? Tak sedap nian rasanya?”

“Getarannya membuat aku seperti mau kencing! Hik... hik... hik! Saudaraku, baiknya kita tinggalkan pohon ini!”

“Tunggu, jambuku sudah habis. Kau masih punya? Pemuda itu agaknya suka jambu hijau itu. Aku dengar tadi dia mengatakan jambu itu enak. Hik... hik...hik!”

“Jambuku juga sudah habis! Hai, getaran pohon ini semakin keras. Ayo kita pergi saja!”

Di bawah pohon Bintang memandang ke

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status