Share

194. Bagian 14

Suasana gelap dan sunyi mencekam. Saking sepinya suara tiupan angin terdengar jelas. Bayu memandang berkeliling lalu hendak melompat turun. Bintang cepat mencekal leher baju anak ini.

"Jangan bertindak gegabah! Pakai turun segala! Aku merasa bahaya berada di sekitar kita!"

"Tapi aku tidak melihat apa pun kecuali hitam gelap. Telingaku tidak mendengar suara apa pun! Maithatarun, apa benar ini kawasan yang disebut Pabukit Tanpa Mentari? Jangan-jangan kita tersesat ke tempat yang keliru!"

"Kita tidak keliru. Aku sudah pernah datang ketempat ini sebelumnya”

"Jika ada undangan yang disebut makan-makan, apa pun namanya pasti bau makanan sudah sampai ke hidungku. Mungkin juga ada penyambutan yang meriah. Bukankah kita tamu-tamu agung yang perlu dihormati?" Bayu kembali berucap.

"Kita adalah tamu-tamu yang hendak dipesiangi oleh kaki tangan Jin Muka Seribu!" kata Bintang.

Maithatarun hentikan kudanya di satu tempat. Dari balik pakaiannya dia m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status