Sekarwangi merapatkan kedua tangannya didepan dada, lalu kemudian kedua telapak tangan itu merenggang, dari kedua tangan Sekarwangi yang terbuka saling berhadapan itu muncul pula seberkas cahaya merah yang berpedar. Pukulan ‘Pemijar Sukma’ siap dilepaskan.
Melihat lawannya benar-benar ingin mengadu nyawa, Gadys tak mau kalah.
Dagghh! Dagghh!
Kedua tinju dipukulkan ketanah.
Zzgggghhh.....! Zzgggghhh.....!
Kilatan-kilatan lidah petir terlihat semakin terang benderang dikedua tangan hingga sebatas lengan Gadys. Dengan mengambil kekuatan dari dalam tanah, Gadys kini siap dengan kekuatan tuah petir pamungkasnya. Pukulan Geledek.
Bahkan ; Weeerrr....
Dari tubuh Gadys keluar aliran-aliran aura putih pekat yang terlihat mengalir kesekujur tubuhnya. Rupanya selain menggunakan ilmu Geledeknya, Gadys juga menggunakan ‘ilmu perawan murni’ nya untuk melindungi tubuhnya.
Di
“Huh! kau belum pantas untuk menjadi lawanku Dewi Topeng Perak!” ucap Perawan Lembah Kutukan dengan sinis. Tubuh Perawan Lembah Kutukan kini sudah tidak diselimuti lagi dengan kekuatan ‘ilmu perawan murni’ nya.Di tempatnya terlihat Sekarwangi berusaha untuk mencoba bangkit, walau dengan kedua lutut goyah. Setelah mampu berdiri dengan kedua kakinya, Sekarwangi mengangkat wajahnya menatap tajam kearah Perawan Lembah Kutukan.“Ayo kita lakukan lagi!” ucap Sekarwangi dengan suara bergetar. Sekarwangi berusaha mengumpulkan sisa-sisa tenaganya.“Cukup dinda Sekar” sebuah suara terdengar disusul dengan satu bayangan muncul dibelakang Sekarwangi. Sekarwangi menoleh, demikian pula Gadys kearah sosok yang baru saja muncul tersebut.“Dinda Wika” ucap Sekarwangi terkejut melihat kehadiran Wika Putri didekatnya.“Jangan paksakan diri, dinda Sekar,” ucap Wika kepadanya.&ldq
“Ayo..!”Weesshh! Wwuuttt!Tiba-tiba saja sosok Perawan Lembah Kutukan sudah berkelebat kedepan, gerakannya begitu cepat sekali, begitu cepatnya sampai-sampai sosok Perawan Lembah Kutukan sudah berkelebat kedepan, tapi bayangannya masih tertinggal dibelakang.Wajah Wika tentu saja berubah melihat kecepatan serangan Perawan Lembah Kutukan, dengan cepat Wika menggunakan jurus ‘Tarian Ular’nya.Pertarungan keduanya berlangsung sengit, tapi seperti halnya Sekarwangi yang kewalahan menghadapi kecepatan Perawan Lembah Kutukan, Bidadari Pulau Ularpun sama, kesulitan untuk mengimbangi kecepatan gerak lawannya.Hingga ; Deesss!Gerakan Bidadari Pulau Ular kalah cepat, serangan Perawan Lembah Kutukan telah menghantam tubuhnya, hingga membuat tubuh Bidadari Pulau Ular terjengkang dengan keras kebelakang.Fuuiihhh!Sebelum terpental Wika masih sempat menyemburkan ludahnya kearah wajah Perawan Lembah Kutukan
Ajian ‘Mata Ular’ yang dimiliki oleh Wika Putri si Bidadari Pulau Ular memang bukan sembarang ajian, seperti layaknya mata seekor ular, Wika mampu melihat gerakan yang sangat cepat, bahkan dalam kegelapan sekalipun, tapi Wikapun menyadari kalau lawan yang dihadapinya saat ini, Perawan Lembah Kutukan, bukan lawan yang bisa dianggap enteng, karena itu Wikapun tak sungkan-sungkan lagi untuk mengerahkan jurus-jurus tingkat tinggi dari jurus ‘ular emas’ yang dimilikinya.Jurus ‘Terjangan Maut Ular Emas’ dikerahkan, dan kini bukan hanya mampu mengimbangi serangan-serangan Perawan Lembah Kutukan, Bidadari Pulau Ularpun sanggup memberikan serangan balasan beruntun yang cukup merepotkan.Daggghh! Daggghh!Dua patukan keras tangan Bidadari Pulau Ular berhasil menghantam sosok Perawan Lembah Kutukan, hingga membuat sosok Perawan Lembah Kutukan terseret kebelakang hingga beberapa langkah. Terlihat Perawan Lembah
Seerrrr!Wuuuttt! Wuuuttt! Wuuuttt!Wika mendahului menyerang kedepan, gerakan Wika terlihat lebih cepat dari biasanya karena Ajian Serat Tatar Bayunya. Ditempatnya Perawan Lembah Kutukan cukup terkejut melihat kecepatan lawannya yang meningkat tajam. Hingga mau tak mau, Perawan Lembah Kutukanpun segera bergerak mengimbanginya.Daggg! Daggg! Daggg!Beberapa kali terlihat kedua sosok digjaya ini saling berbenturan serangan hingga menimbulkan gelombang angin dahsyat yang menyapu tempat tersebut. Untuk sesaat pertarungan sengit diantara kedua sosok digjaya ini berlangsung dahsyat.Heaaa!Wusshh! Wusshh! Wusshh!Beberapa kali Wika melepaskan pukulan jarak jauhnya yang bersumber dari kekuatan Ajian ‘serat jiwa’ tingkat ketiga yang bernama ; "Ajian Serat Lawang Saketeng" yang mampu melipatgandakan kemampuan pukulan jarak jauhnya. Perawan Lembah Kutukan dengan cepat menghindarinya sehingga ;Dhua
Ditempatnya Wika terlihat tersenyum melihat serangan gabungannya berhasil. Rupanya Wika sangat lihai dalam memadukan Ajian ‘serat jiwa’nya dengan optimal. Tak ingin menunggu lawannya untuk bangkit, Wika segera bertindak.“Gelang-gelang...!”“Heaa!”Wuuuttt!! Wuuuttt!!Tiba-tiba saja Wika melepaskan jurus dari Ajian ‘serat jiwa’ tingkat sembilan bernama "Ajian Gelang-gelang" yang bisa menciptakan pukulan yang berupa gelang api yang berkobar-kobar.. yang melesat cepat kearah Perawan Lembah Kutukan.Di tempatnya tentu saja Perawan Lembah Kutukan terkejut melihat hal itu, dengan cepat Perawan Lembah Kutukan melompat tinggi keatas untuk menghindari serangan gelang gelang Ajian ‘serat jiwa’ tersebut. Walaupun tubuhnya terlindungi oleh ‘ilmu perawan murni’, tapi Gadys tak berani untuk ambil resiko menghadapi serangan yang dilepaska
Perawan Lembah Kutukan cepat melepaskan pukulan dahsyatnya.Wuussshhh!! Wuussshhh!!Dua kilat petir berkiblat kearah ajian gelang-gelang.Blegar! Blegar!Dua ledakan dahsyat terjadi diudara, sosok Wika terseret beberapa langkah kebelakang, sedangkan sosok Perawan Lembah Kutukan tampak berjumplitan beberapa kali diudara lalu kemudian turun ketanah.Tappp!! Tappp!!Begitu turun, Perawan Lembah Kutukan langsung menapakkan kedua tangannya ketanah. Kedua tangan Perawan Lembah Kutukan yang menapak tanah terlihat langsung mengeluarkan kilatan-kilatan lidah petir yang dahsyat.Wika yang melihat hal itu meyakini kalau kedua tangan Perawan Lembah Kutukan mengandung kekuatan petir yang sangat dahsyat. Tak ingin kalah, Wikapun segera menghimpun Ajian ‘serat jiwa’ tingkat Tujuh yang bernama "Ajian Tapak Saketi"Wwerrrr! Wwerrrr!Kedua telapak tangan Wika langsung memerah karena mengandung kekuat
Huakk!!Huakk!!Hampir bersamaan Bidadari Pulau Ular dan Perawan Lembah Kutukan sama-sama memuntahkan darah dari mulut mereka masing-masing. Hal ini membuktikan masing-masing menderita luka dalam yang tidak ringan.Bidadari Pulau Ular dengan cepat kembali menghimpun tenaga dalamnya. Hawa panas menjalar cepat. Pusaran angin kembali tercipta dari sekeliling tubuh Bidadari Pulau Ular, bagai badai yang berputar memusat, menciptakan gemuruh dan meruntuhkan dan merengkahkan tanah di sekitar Bidadari Pulau Ular berdiri. Kedua tangan Wika tampak mulai dialiri Cahaya hijau keemasan itu perlahan mengalir kearah kedua tangan Bidadari Pulau Ular dan menjalar hingga sampai pergelangan tangan. "Ajian Serat Netra Dahana”, ajian tingkat sepuluh dari ajian ‘serat jiwa’ dipergunakan oleh Bidadari Pulau Ular.Ditempatnya Perawan Lembah Kutukan cukup terkejut melihat ajian dahsyat yang dipergunakan oleh lawannya.“Kkhhaa
Akkkkhhhh!Suara teriakan keras terdengar membahana, tapi yang mengejutkan justru teriakan keras itu berasal dari mulut Bidadari Pulau Ular, bukannya dari sosok Perawan Lembah Kutukan yang seharusnya terjadi. Cahaya hijau keemasan yang keluar dari kedua tangan dan mulut Bidadari Pulau Ular lenyap, bahkan cahaya hijau keemasan yang membungkus tubuh Perawan Lembah Kutukan juga lenyap. Kini yang terlihat malah kedua tangan Perawan Lembah Kutukan yang memegang kedua pundak Bidadari Pulau Ular yang terlihat mengelepar-gelepar seperti menahan sakit yang teramat sangat. Dari kedua tangan Perawan Lembah Kutukan, kilatan lidah petir terus menjalar ke tubuh Wika. Keadaan sungguh terbalik kini, Bidadari Pulau Ular yang kini sekarat merenggang nyawa ditangan Perawan Lembah Kutukan.Tiba-tiba saja kedua mata Bidadari Pulau Ular yang terpejam tampak terbuka memerah menatap tajam kearah Perawan Lembah Kutukan.Ssstttt! Ssstttt! Ssstttt!Dari mulut Wika terdenga