Share

161. Bagian 18

Bintang segera menarik kembali Cakra Petirnya dari dalam keris kyai guntur, kilauan kilat petir itupun langsung surut menghilang,

Sreggg....!

Keris kyai guntur kembali kedalam sarungnya.

“Luar biasa” ucap Sigila Tuak dengan kagum.

“Hebat” ucap Buntal juga tak kalah kagum.

Sekarwangi tetap diam, tapi dari pandangannya, jelas Sekarwangi sangat kagum melihat pusaka keris kyai guntur yang baru saja diperlihatkan oleh Bintang.

“Jika memang keris itu bisa menangkal ajian ‘nafas badai’ milik Datuk Tuak.. kini aku tenang” ucap Sigila Tuak. Sejenak Sigila Tuak memalingkan pandangannya kearah Sekarwangi.

“Lalu kenapa kau membawa Gusti Prabu kemari Sekar, tanpa bantuan bopomu ini, bopo yakin Datuk Tuak takkan bisa menang menghadapi Gusti Prabu” ucap Sigila Tuak kepada putrinya, Sekarwangi.

“Maaf guru.. Bukan karena itu kedatangan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status